POLA PENYERAPAN ETILEN DAN OKSIGEN

a b c Gambar 3. Jenis bahan penyerap a arang aktif, b silika gel, dan c zeolit Dalam penelitian ini, terdapat dua proses adsorpsi, pertama adsorpsi asam askorbat dan kalium permanganat pada arang atau karbon aktif dan yang kedua adalah adsorpsi gas oksigen atau etilen pada arang aktif. Sehingga dapat dikatakan bahwa etilen dan oksigen merupakan adsorbat sedangkan arang aktif berperan sebagai adsorben. Proses adsorpsi tergantung pada sifat zat padat yang mengadsorpsi, sifat atommolekul yang diserap, konsentrasi, temperatur dan lain-lain.

2.6 POLA PENYERAPAN ETILEN DAN OKSIGEN

Pola Penyerapan Etilen dan Oksigen dapat ditentukan melalui pendekatan model matrmatika. Model matematika adalah pengabstraksian suatu masalah nyata berdasarkan asumsi tertentu ke dalam simbol-simbol matematika. Saat ini model matematika dipandang sebagai suatu alat yang ampuh dan murah untuk mengkaji dan menyelesaikan permasalahan dari berbagai bidang baik sains, teknik, industri, maupun ilmu-ilmu sosial. Kegunaannya sangat luas, mulai dari prediksi dan mitigasi bencana sampai dengan dukungan terhadap pengambilan keputusan Chapra dalam Rizki 2004 mendefinisikan model matematika sebagai suatu formulasi atau persamaan yang mengungkapkan segi utama suatu sistem atau poses fisika dalam istilah matematika. Model matematika di bentuk dari dua tahapan. Tahapan pertama memerlukan penguasaan konsep dasar peristiwa yang ditinjau, pemahaman konsep matematika, kemampuan imajinasi dan kemampuan menyederhanakan membuat asumsi. Sedangkan tahap kedua dilakukan secara analitis atau secara numerik dengan operasi matematika. Cara analitis memerlukan kemampuan matematika yang tinggi tetapi memerlukan jumlah hitungan yang lebih banyak dengan bantuan komputer dan hanya memberikan jawaban pendekatan. http:luk.staff.ugm.ac.id. Setiawan 1997 menjelaskan tahapan pokok pendekatan matematis ada dua tahapan yaitu 1 penyusunan persamaan matematis yang dapat mendekati peristiwa yang ditinjau pemodelan dan 2 penyelesaian persamaan-persamaan matematis yang telah disusun. Phillips 1976 dalam operation research, yang dimaksud dengan model adalah representasi sederhana dari sesuatu yang nyata. Dengan pengertian ini menunjukkan bahwa model tidak selalu sempurna. Tidak semua model matematika dapat diselesaikan dengan solusi analitis. Jika solusi analitis sulit didapatkan maka digunakan simulasi. Simulasi adalah suatu prosedur kuantitatif, yang menggambarkan sebuah sistem, dengan mengembangkan sebuah model dari sistem tersebut dan melakukan sederetan uji coba untuk memperkirakan perilaku sistem pada kurun waktu tertentu. Selama penyimpanan, buah-buahan mengalami perubahan karena adanya pengaruh lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan tekanan udara. Melalui model matematika dapat diduga laju perubahan mutu yang akan terjadi pada kondisi tertentu. Untuk menyusun model penyerapan etilen dan oksigen diperlukan beberapa parameter yang dapat diukur secara kuantitatif seperti konsentrasi etilen dan oksigen dalam selang waktu tertentu. Berdasarkan penelitian Sholihati 2004 yang menggunakan kalium permanganat untuk memperpanjang umur simpan pisang raja yang disimpan pada dua kondisi, yaitu suhu ruang 28 °C dan suhu 15 °C. Konsentrasi KMnO 4 yang digunakan adalah 10 gr, 20 gr, dan 30 gr dan arang aktif yang digunakan sebagai bahan adsorber adalah 10 gr, 20 gr, 30 gr, dan 40 gr. Model penyerapan etilen pada suhu 28 °C mengikuti persamaan: E = 0.0002t 2 – 0.0009t + 0.0014 1 Sedangkan model penyerapan etilen pada suhu 15 °C mengikuti persamaan: E = 0.0006t 2 – 0.0004t + 0.0007 2 Gambar 4. Pola penyerapan etilen pada suhu ruang Gambar 4 memperlihatkan pola penyerapan etilen mengacu kepada model penyerapan yang disusun oleh Sholihati 2004. Dari gambar terlihat bahwa pola penyerapan etilen mengikuti model kuadratik dan laju penyerapan etilen semakin besar seiring dengan bertambahnya waktu. Pola penyerapan oksigen berdasarkan Sagala 2010 menunjukan berkurangnya konsentrasi etilen akibat penggunaan asam askorbat selama 12 hari pengukuran, meskipun pengurangan oksigennya tergolong kecil Gambar 5. Dalam penelitiannya, Sagala 2010 menggunakan asam askorbat 200 ppm, 400 ppm dan 60 ppm dan arang aktif sebanyak 10 gr sebagai media penyerapnya. a b Gambar 5. Pola penyerapan oksigen pada a suhu ruang dan b suhu 15 °C 0,002 0,004 0,006 0,008 2 4 6 8 La ju P e ny e ra pa n E ti le n ml g ra mj a m Waktu jam III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU