Hasil matriks kesalahan klasifikasi secara visual Pulau Lombok tahun 2000~2005 Lampiran 6~8 dapat dilihat bahwa nilai akurasi pembuat
producer’s accuracy terendah terdapat pada kelas penutupan hutan mangrove sedangkan
pada tahun 2010 nilai akurasi pembuat terendah terdapat pada tutupan lahan pertanian lahan kering. Hal ini dikarenakan sebagian besar piksel pada tutupan
hutan mangrove dan pertanian lahan kering dikelaskan sebagai tutupan lahan lainnya. Pada citra tahun 2000~2010 nilai overal accuracy lebih besar dari kappa
accuracy yang dihasilkan. Nilai overal accuracy dan kappa accuracy tahun 2000 masing-masing sebesar 87,80 dan 84,88. Pada tahun 2005 nilai overal
accuracy dan kappa accuracy masing-masing sebesar 90,24 dan 87,94. Sedangkan untuk tahun 2010 memiliki nilai overal accuracy dan kappa accuracy
masing-masing sebesar 96,34 dan 95,40 Hal ini menunjukkan bahwa peluang rata-rata suatu piksel tekelaskan dengan benar sebesar pada tahun 2000 sebesar
84,88, tahun 2005 sebesar 90,24 dan tahun 2010 sebesar 96,34. Perhitungan matriks kesalahan klasifikasi digital Pulau Lombok tahun 2000
~ 2010 Lampiran 9~11 diperoleh bahwa nilai akurasi pembuat producer’s
accuracy terendah terdapat pada kelas penutupan lahan pertanian lahan kering. Hal ini dikarenakan sebagian besar piksel pada tutupan lahan pertaian lahan
kering dikategorikan sebagai tutupan lahan lainnya. Pada citra tahun 2000 ~ 2010 nilai overal accuracy lebih besar dari kappa accuracy yang dihasilkan. Nilai
overal accuracy dan kappa accuracy tahun 2000 masing-masing sebesar 85,37 dan 81,55, pada tahun 2005 nilai overal accuracy dan kappa accuracy masing-
masing sebesar 86,59 dan 83,13. Sedangkan pada tahun 2010 nilai overal accuracy dan kappa accuracy masing-masing sebesar 87,80 dan 84,61.
4.3 Perbandingan Akurasi Klasifikasi Visual dan Klasifikasi Digital
Perbandingan hasil akurasi kappa dan overall accuracy antara hasil klasifikasi visual dan klasifikasi digital dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Hasil perhitungan overall accuracy dan kappa accuracy dari klasifikasi visual dan klasifikasi digital
Dari hasil uji akurasi diperoleh hasil bahwa tingkat keakurasian klasifikasi secara visual lebih tinggi dibandingkan klasifikasi secara digital. Sehingga untuk
pengolaan data pemodelan spasial deforestasi data yang digunakan adalah data dari hasil klasifikasi secara visual.
4.4 Sebaran Deforestasi
Pada kurun waktu 2000~2005 tingkat deforestasi di Pulau Lombok dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
deforestasi tersebut diantaranya jarak hutan dengan jalan, tepi hutan, dan kemiringan lahan slope. Berdasarkan hasil analisis laju deforestasi tertinggi
terdapat pada wilayah hutan yang berjarak 0~500 m dari tepi hutan Tabel 11 dan Gambar 23, semakin dekat wilayah hutan dengan jalan maka laju terjadi
deforestasi semakin tinggi, berdasarkan hasil analisis laju deforestasi tertinggi terdapat pada wilayah hutan yang berjarak 0~500 m dari jalan Tabel 12 dan
Gambar 24, sedangkan laju deforestasi semakin meningkat pada kemiringan lahan antara 15~25 Tabel 13 dan Gambar 25.
Tabel 11 Hubungan antara jarak tepi hutan dan deforestasi
Jarak tepi hutan m Luas deforestasi Ha
0~500 8.741,19
500~1000 3.857,26
1000~1500 1.921,58
1500~2000 835,67
2000~2500 290,38
2500 29,93
Tahun Klasifikasi Visual
Klasifikasi Digital Overall Accuracy
Kappa Accuracy Overall Accuracy
Kappa Accuracy 2000
87,80 84,88
85,37 81,55
2005 90,24
87,94 86,59
83,13 2010
96,34 95,40
87,80 84,61
Gambar 23 Grafik hubungan antara jarak tepi hutan dan deforestasi. Tabel 12 Hubungan antara jarak jalan dan deforestasi
Jarak jalan Luas deforestasi Ha
0~500 4.675,12
500~1000 3.536,41
1000~1500 2.349,72
1500~2000 1.270,67
2000~2500 742,24
2500~3000 719,22
3000~3500 664,51
3500~4000 494,52
4000 1.223,62
Gambar 24 Grafik hubungan antara jarak jalan dan deforestasi. Tabel 13 Hubungan antara kelerengan dan deforestasi
Kelerengan Luas deforestasi Ha
0~8 3.527,05
8~15 3.505,31
15~25 6.179,31
25~40 2.335,45
40 128,90
-2000 2000
4000 6000
8000 10000
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500
Lu a
s d
e fo
res ta
si H
a
Jarak tepi hutan m
1000 2000
3000 4000
5000
1000 2000
3000 4000
5000
Lu a
s d
e fo
res ta
si H
a
Jarak jalan m
Gambar 25 Grafik hubungan antara kelerengan dan deforestasi.
4.5 Deforestasi antara Tahun 2000 ~ 2010