Seleksi Galur S. cerevisiae

reduksi, etanol yang terbentuk, jumlah biomassa, efisiensi fermentasi, efisiensi penggunaan substrat, rendemen etanol dan rendemen bobot biomassa Lampiran 6. Persamaan model rancangannya sebagai berikut : Yij = µ+ ti + εij Yij = variabel respon karena pengaruh taraf ke i faktor t, pengamatanunit perlakuan ke n µ = pengaruh rata-rata yang sebenarnya nilai konstan ti = pengaruh sebenarnya dari taraf ke i faktor t εij = pengaruh sebenarnya unit eksperimen ke i disebabkan oleh kombinasi perlakuan ijkl. i = taraf waktu 1, 2, dan 3 j = taraf ulangan 1 dan 2

3.4.3 Produksi Etanol

Untuk mengetahui pengaruh kondisi S. cerevisiae yang telah diadaptasi terhadap proses fermentasi, maka dilakukan uji F dengan RAL faktor tunggal. Faktor yang mempengaruhi adalah kondisi S. cerevisiae sebanyak 2 taraf yaitu Kondisi teradaptasi A dan tanpa Adapatasi NA. Diulang sebanyak 2x. Apabila ada salah satu perlakukan berpengaruh nyata maka analisis dilanjutkan dengan uji Duncan Gomez dan Gomez 1995. Parameter yang diuji adalah perubahan gula total, etanol yang terbentuk, biomassa, jumlah sel, efisiensi fermentasi, efisiensi substrat, rendemen etanol dan rendemen bobot biomassa Lampiran 6. Persamaan model rancangannya sebagai berikut : Yij = µ+ ai + εij Yij = variabel respon karena pengaruh taraf ke i faktor a, pengamatanunit perlakuan ke n µ = pengaruh rata-rata yang sebenarnya nilai konstan ai = pengaruh sebenarnya dari taraf ke i faktor a εij = pengaruh sebenarnya unit eksperimen ke i disebabkan oleh kombinasi perlakuan ij. i = taraf kondisi S. cerevisiae 1,2 j = taraf ulangan 1,2 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakterisasi Ubi Kayu Ubi kayu yang dipergunakan dalam penelitian ini mempunyai ciri-ciri fisik antara lain umbinya berbentuk silinder memanjang, kulit berwarna coklat tua dengan daging umbi berwarna putih. Bubur ubi kayu mengandung banyak air dan pati dengan sedikit lemak, protein dan serat Tabel 4. Tabel. 4 Komposisi kimia ubi kayu segar Komposisi Parameter bb bk Air Abu Lemak Protein Pati karbohidrat by difference Serat Kasar Selulosa Hemiselulosa Lignin 66,74 0,67 0,36 1,05 30,42 0,77 0,94 3,11 0,18 2,52 1,33 3,94 89,35 2,87 3,51 11,67 0,67 Keterangan : bb = berat basah, bk = berat kering Hasil analisis menunjukkan kadar air ubi kayu segar adalah 66,74. Hasil tersebut lebih tinggi dari yang didapatkan Susmiati 2010 yaitu sebesar 57 dan dari Pandanou et al. 2005 sebesar 60,30. Menurut Priadi 2009, beberapa jenis ubi kayu di Indonesia memiliki kandungan air sebesar 58 sampai 66. Hal tersebut kemungkinan dipengaruhi perbedaan jenis ubi kayu, daerah penanaman dan waktu panen Hartadi et al.1986. Pengukuran kadar air penting dilakukan karena hasil pengukuran akan digunakan dalam perhitungan pengenceran asam dan kadar padatan dalam proses hidrolisis. Kadar air pada ubi kayu diharapkan dapat mengurangi penggunaan air. Selain menghemat air juga menghemat biaya untuk proses pengeringan, namun ubi kayu segar memiliki keterbatasan yaitu tidak dapat disimpan terlalu lama. Kadar abu dalam bahan menggambarkan kandungan mineral-mineral anorganik sisa pembakaran bahan organik pada suhu 550 o C Apriyantono et al. 1988. Pada penelitian ini kadar abu ubi kayu sebesar 0,67 pada berat basah dan