Persiapan Bahan Baku Karakterisasi Ubi Kayu
2,52 pada bobot kering. Hasil yang didapat tidak jauh berbeda dengan yang dilaporkan Arnata 2009 yaitu sebesar 2,55 pada bobot keringnya.
Kadar lemak dan protein bahan berturut-turut 1,33 bk dan 3,94 bk Kadar Lemak lebih rendah dari yang dilaporkan Arnata 2009 yaitu sebesar 6,54
bk sedangkan kadar proteinnya lebih tinggi dari yang dilaporkan Arnata 2009 yaitu sebesar 1,81 bk
Polisakarida yang penting dalam ubi kayu adalah pati dan serat. Monomer keduanya digunakan oleh agen fermentasi sebagai sumber energi untuk mensintesis
ATP dalam proses fermentasi. Pati merupakan bagian terpenting yang dapat digunakan menjadi bahan dasar pembuatan etanol. Pati akan terhidrolisis menjadi
monomer glukosa dan manosa. Pada hidrolisis asam, glukosa dapat terdegradasi lebih lanjut manjadi HMF yang dapat mengambat pembentukan etanol pada proses
fermentasi Gambar 1. Kadar pati yang didapat pada penelitian ini adalah sebesar 30,42 bb dan 89,35 bk Tabel 2. Hasil tersebut lebih tinggi dari yang
dilaporkan oleh Tokuari 2004 sebesar 24 bb dan Arnata 2009 sebesar 62,54 bk.
Kadar serat kasar yang didapat dalam penelitian ini adalah sebesar 0,77. Kadar serat yang kecil berpengaruh terhadap proses hidrolisis. Serat lebih sulit
terdegradasi dibanding pati karena mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Subagio 2006 melaporkan serat ubi kayu adalah sebesar 0,60 sedangkan pada
keadaan kering serat yang didapat adalah sebesar 2,87. Keadaan ini lebih besar dari yang dilaporkan Arnata 2009 yaitu sebesar 2,69
Kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin dianalisa dengan menentukan nilai Acid Detergent Fiber
ADF dan Neutral Detergen Fiber NDF Van Soetst 1963. Pada penelitian ini komponen yang terbesar dari ubi kayu adalah hemiselulosa
sebesar 11,67 diikuti selulosa sebesar 3,15 dan lignin 0,67. Kadar hemiselulosa yang tinggi berpotensi menjadi monomer gula yang tinggi pula. Namun, hemiselulosa
juga berpotensi terdegradasi menjadi menjadi senyawa penghambat berupa furfural dan HMF Almeida 2007.