Gaya Belajar Tinjauan Pustaka 1.

27 didik jika dan hanya jika penghargaan kelompok berdasarkan pada pembelajaran individu dalam kelompok. Bukti-bukti yang diajukan Slavin dapat diperkuat dengan hasil penelitian yang lebih baru tentang STAD. Armstrong 1998: 1 mengungkapkan bahwa peserta didik pada kelas XII yang telah diberi metode STAD setelah tujuh minggu menunjukkan nilai post test yang lebih tinggi dibanding mereka yang hanya diberi model pembelajaran tradisional.

7. Gaya Belajar

Dalam proses belajar, sangatlah menguntungkan jika pengajaran yang dilakukan sesuai dengan kemampuan menyerap informasi yang dimiliki siswa. Kemudian akan lebih baik lagi jika proses pengajaran yang terjadi sesuai dengan kemampuan siswa dalam mengatur dan mengolah informasi dan pengetahuan yang diterimanya. Menurut Bobbi De Porter Mike Hernacki 2000:110, Kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi disebut dengan gaya belajar. Sedangkan gaya belajar learning style menurut Fleming dalam Hawk dan Shah 2007: 6 adalah sebuah karakteristik individu yang meliputi bagaimana mereka berkumpul, berorganisasi, dan berpikir tentang informasi. Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik kemampuan dalam menyerap, mengatur maupun mengolah informasi. Hal ini 28 sangatlah wajar, sebab setiap siswa memiliki latar belakang, minat dan bakat yang berbeda. Sebelum proses belajar dimulai, lebih menguntungkan jika diketahui bagaimana siswa menyerap informasi dengan mudah. Kemampuan siswa dalam menyerap informasi dengan mudah disebut dengan gaya belajar. Terdapat tiga gaya belajar dalam belajar yaitu visual, auditorial dan kinestetik. Bandler dan Grinder, menyatakan bahwa “meskipun kebanyakan orang memiliki akses ke ketiga gaya belajar yaitu visual, auditorial dan kinestetik, hampir semua orang cenderung pada salah satu gaya belajar yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemrosesan dan komunikasi” Bobbi De Porter, Mark Reardon Sarah Singer – Nourie, 2000:85. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa hanya akan cenderung menggunakan satu macam gaya belajar saja, akan tetapi tidak menghilangkan gaya belajar lain yang dimilikinya. Dengan kata lain, hanya satu macam gaya belajar yang sering digunakan dalam proses pembelajaran. a. Gaya Belajar Visual Gaya belajar ini akan mudah menyerap informasi melalui visual atau melihat, baik yang diciptakan maupun yang pernah dilihat. Apa yang dilihat oleh siswa mempunyai pengaruh bagi proses belajar siswa, seperti gambar, warna, potret ataupun diagram. Seseorang yang memiliki gaya belajar ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1 Teratur, memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan. 29 2 Mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan. 3 Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menangkap detail yang dilihatnya. b. Gaya Belajar Auditorial Gaya belajar ini akan mudah menyerap informasi melalui segala jenis bunyi dan kata, baik yang diciptakan maupun yang pernah didengar. Apa yang didengar siswa yang mempunyai gaya belajar ini akan sangat berpengaruh terhadap proses belajarnya, seperti nada, musik, irama, dialog maupun suara. Seseorang yang memiliki gaya belajar ini mempunyai ciri sebagai berikut : 1 Perhatiannya mudah terpecah. 2 Berbicara dengan pola berirama. 3 Belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibirbersuara saat membaca. 4 Berdialog secara internal dan ekternal. c. Gaya Belajar Kinestetik Gaya belajar ini akan mudah menyerap informasi melalui segala jenis gerak dan emosi, baik yang diciptakan maupun yang diingat pernah dilakukan. Gerakan koordinasi tanggapan emosional dan kenyamanan fisik sangat berpengaruh terhadap siswa yang memiliki modalitas ini. Seseorang yang mempunyai gaya belajar ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 30 1 Menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak. 2 Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca, menanggapi secara fisik. 3 Mengingat sambil berjalan dan melihat. Tiga gaya belajar yang disebutkan oleh Bobby de Porter di atas jika dikaitkan dengan referensi-referensi lain tentang gaya belajar, adalah senada pengertiannya dengan tiga jenis gaya belajar yang diajukan oleh Fleming, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorialaural, dan gaya belajar kinestetik. Selain ketiganya, Fleming menambahkan satu gaya belajar lagi, yakni gaya belajar membacamenulis. Keempat gaya belajar tersebut dimodelkan oleh Fleming menjadi model VARK, yang menurut Hawk dan Shah 2007: 6, VARK adalah singkatan dari Visual, Aural, ReadWrite, and Kinesthetic. Model VARK inilah yang paling umum dan sering digunakan http:en.wikipedia.orgwiki Learning_styles, diakses tanggal 30 April 2010, misalnya untuk pembelajaran lewat studi tur sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Bergsteiner dan Avery 2008: 30. Karena paling sering digunakan, model ini kemudian dapat dikembangkan sehingga menjadi macam-macam gaya belajar ala Bobby de Porter.

9. Penelitian Yang Relevan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP N 3 REMBANG DALAM MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR.

0 1 82

EKPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI DI KOTA SURAKARTA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/20

0 1 19

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN SETTING MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PRESTASI SISWA SMP.

0 2 113