123
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Trypolita Indonesia, Tbk. Jl. Raya Anyer Km.123, Ciwadan Cilegon Banten. Waktu penelitian April – Juli 2008.
4.2 Rancangan Penelitian
4.2.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data
primer diperoleh melalui survei lapangan dan analisis laboratorium. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, hasil studi dan data pendukung lainnya baik dari perusahaan maupun
instansi terkait yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. 4.2.2
Metode Pengumpulan Data Penelitian ini melalui tahapan Karakterisasi Air Limbah, Analisis Teknik dan
Teknologi Pengolahan Limbah dan Percobaan Filtrasi. Dengan metode pengumpulan data sebagai berikut :
4.2.2.1 Karakterisasi Air limbah
Karakterisasi air limbah dari Unit PCW dilakukan setiap 3 jam dengan jangka waktu 24
jam. Sampel yang diambil berasal dari saluran akhir PCW tank. Faktor fisik dan kimia yang dianalisa yaitu : Debit, suhu, pH, Konduktifitas, Total Suspensi Solid TSS dan Silika SiO
2
. Hasil yang diharapkan dari tahapan penelitian pendahuluan adalah datainformasi tentang
parameter air limbah yang belum memenuhi persyaratan dan kententuan teknik penanganan yang dibutuhkan.
4.2.2.2 Tahapan Penelitian Analisis Teknik Dan Teknologi Pengolahan Limbah.
124
Setelah diperoleh karakterisasi air limbah, maka dilakukan analisis teknik dan teknologi yang paling tepat digunakan. Hasil analisis ini diperoleh melalui studi pustaka.
4.2.2.3 Percobaan Filtrasi
Setelah diperoleh teknik yang paling tepat untuk penanganan limbah maka dilakukan percobaan laboratorium. Penanganan tersebut diarahkan untuk memperbaiki kualitas air
limbah hingga memenuhi persyaratan air demineral. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Dengan jumlah faktor yang digunakan diketahui
setelah dilakukan tahapan 1 dan 2. Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Ho : Variasi suhu dan ukuran pori tidak berpengaruh terhadap nilai silika, konduktivitas, TSS dan kadarsilika bila dibandingkan dengan kontrol.
H1 : Variasi suhu dan ukuran pori tidak berpengaruh terhadap nilai silika, konduktivitas, TSS dan kadarsilika bila dibandingkan dengan kontrol.
Hasil yang diharapan pada tahapan ini: -
Mengetahui banyaknya debit air yang dapat digunakan kembali. -
Mengetahui besarnya pengurangan gram penggunaan bahan kimia. -
Perbaikan nilai kualitas air limbah. -
Mengetahui banyaknya pengurangan penggunaan energi listrik. -
Evaluasi finansial dengan melakukan analisis biaya dan inventasi penerapan reuse air.
- Memperoleh nilai payback periode.
Dalam melakukan percobaan beberapa parameter yang diperhatikan yaitu dilihat dari segi teknisteknologi dan lingkungan. Dari segi teknik dan teknologi yang diamati yaitu :
125
Tingkat kompleksitas dari cara penggunaan dan keamanan diperoleh dengan cara profesional judgment
. Pengamatan dari segi lingkungan meliputi: Debit air yang dapat digunakan kembali dan
menghitung berapa banyak air yang dibeli dari PT. Peteka sebelum dan sesudah penerapan alternatif yang dilakukan. Hasil yang diperoleh dalam bentuk persentase, banyaknya
pengurangan gram penggunaan bahan kimia yaitu HCl dan NaOH sebelum dan sesudah penerapan alternatif yang dilakukan. Hasil yang diperoleh dalam bentuk persentase.
Peningkatan kualitas air limbah yaitu dengan menganalisa parameter fisik dan kimia terhadap air limbah sebelum dan sesudah penerapan alternatif yang dilakukan, banyaknya
pengurangan penggunaan energi listrik sebelum dan sesudah penerapan alternatif yang dilakukan. Hasil yang diperoleh dalam bentuk persentase.
Metode evaluasi finansial dengan melakukan analisis biaya dan inventasi penerapan reuse
air dan mengetahui nilai payback periode dari sistem yang diterapkan.
4.2.3 Analisis data 4.2.3.1 Karakterisasi Air limbah
Untuk mengetahui karakteristik air limbah yang dibuang ke outlet, dilakukan analisis laboratorium. Hasil analisis dengan pengamatan selama 24 jam pengamatan dilakukan setiap
3 jam sekali, dianalisis apakah terdapat perbedaan rata-rata nilai pada setiap jam pengamatan dalam waktu 24 jam. Uji statistika yang dilakukan adalah uji perbandingan rata-rata dengan
uji one way anova, dengan nilai α = 0.05. Varian dari parameter X setiap jamnya dikatakan
126
sama atau homogen bila nilai signifikansi 0.05 dan varian dari parameter X setiap jamnya dikatakan tidak sama bila nilai signifikansi 0.05.
Data yang diperoleh dari analisis laboratorium dibandingkan dengan data hasil analisis fisik dan kimia air demineral berdasarkan parameter yang telah ditetapkan. Dari
analisis ini akan diketahui parameter apa yang melebihi ketentuan air demineral yang digunakan pada unit PCW di PT. TPI.
4.2.3.2 Tahapan Penelitian Analisis Teknik Dan Teknologi Pengolahan Limbah.
Pada tahapan penelitian analisis teknik dan teknologi pengolahan limbah, dilakukan analisis tentang teknik pengolahan air limbah apa yang paling tepat diterapkan pada
penelitian ini. Setelah menetapkan teknik yang tepat, penelitian dilanjutkan dengan menentukan alat apa dan sistem seperti apa yang akan diterapkan. Pemilihan teknik dan
teknologi pengolahan air limbah berdasarkan profesional judgment, yang diperoleh setelah melakukan studi pustaka.
4.2.3.3 Percobaan Filtrasi.
Pada tahapan percobaan ini dilakukan proses penyaringan dengan berbagai variasi ukuran saringan dan variasi suhu. Parameter yang dianalisis setelah dilakukan penyaringan
pada berbagai ukuran saringan dan suhu adalah : Debit, suhu, pH, Konduktifitas, Total Suspended Solid
TSS dan Silika SiO
2
. Analisis data dilakukan terhadap rata-rata parameter fisik kimia yang tidak sesuai
dengan kualifikasi air demineral perlakuan untuk mengetahui beda signifikan rata-rata parameter yang diuji perperlakuan. Uji satistik yang dilakukan ialah uji Anova yang
dilanjutkan dengan uji Duncan Wijaya, 2001; Santoso S, 2002. Data diolah dengan
127
menggunakan program komputer SPSS versi 16.00 dan dibantu dengan bantuan buku panduan SPSS Multivariate Wijaya, 2001; Santoso S, 2002.
Analisis kelayakan finansial yang dilakukan adalah menghitung biaya inventasi serta melakukan analisis biaya untuk menghitung besarnya penghematan yang dapat dilakukan
dengan diterapkannya sistem ini. Payback period adalah waktu yang diperlukan proyek untuk menghimpun dana intern internal generating atau net cash flow guna mengembalikan
jumlah dana yang telah dimasukan dalam proyek Soeharto, 2002. Nilai Payback period dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Payback Period = Total Nilai Investasi Penghematan Bersih
Semakin pendek payback period, semakin kecil resiko investasi yang dihadapi investor, sehingga semakin menarik proyek yang diusulkan itu Soekartawi, 1996.
128
V. HASIL DAN PEMBAHASAN