Pembelajaran dan implikasi kebijakan

Hasil penelitian ini merekomendasikan penghapusan atau penyederhanaan aturan tata niaga kayu rakyat yang saat ini cenderung menimbulkan biaya transaksi tinggi. Namun demikian, penghapusan kebijakan tersebut juga berpotensi membawa implikasi lain yang tidak terduga. Untuk itu disarankan melakukan kajian untuk mengidentifikasi pilihan-pilihan mekanisme kontrol tata niaga kayu yang lebih sederhana namun cukup efektif dalam melindungi kawasan hutan negara. DAFTAR PUSTAKA Abar AZ. 2002. Petani dalam perspektif antropologi ekonomi. Agro Ekonomi IX 1: 36-50. Awang SA. 2001. Gurat Hutan Rakyat di Kapur Selatan. Yogyakarta: Debut Press. Aziz ASR. 2003. Memahami fenomena sosial melalui studi kasus. Di dalam: Bungin B, editor. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT. Raja Grafindo Persada. hlm. 18-34. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tanah Laut. 2007. Profil Desa Asam Jaya. Asam Jaya. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2008. Hasil pemeriksaan semester II tahun anggaran 2007 atas kegiatan pembangunan hutan tanaman industri tahun anggaran 2003 s.d 2007 yang dibiayai dari dana reboisasi pada Departemen Kehutanan serta instansi terkait lainnya di DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. http:www.environmental- auditing.orgportals0auditfilesaudit20of2020commodity20plants20 forest.pdfjakarta [19 feb 2012]. Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul. 2008. Gunungkidul Dalam Angka 2008. Wonosari. Belcher B, Kusters K. 2004. Non-timber forest product commercialisation: Development and conservation lessons. Di dalam: Belcher B, Kusters K, editors. Forest Products, Livelihoods and Conservation Vol. 1 Asia. Bogor: Center for International Forestry Research. hlm. 3-6. Bertomeu M. 2006. Financial evaluation of smallholder timber-based agroforestry systems in Claveria, Northern Mindanao, The Philippines. Small-scale Forest Economics, Management and Policy 51: 57-82. Chambers R. 1993. Challenging the Professions: Frontiers for Rural Development. London. Intermediate Technology Publications Ltd. Chomitz KM. 2007. At Loggerheads? Agricultural Expansion, Poverty Reduction, and Environment in the Tropical Forests. Washington. World Bank Policy Research Report. hlm. 7. Clement F, Amezaga JM. 2008. Linking reforestation policies with land use change in northern Vietnam: Why local factors matter. Geoforum 39: 265 –277. Clement F. 2007. How do farmers make decisions in a land degradation context? A case study from Northern Vietnam. Di dalam: Gebbie L, Glendinning A, Lefroy-Braun R, Victor M, editors. Proceedings of the International Conference on Sustainable Sloping Lands and Watershed Management: Linking research to strengthen upland policies and practices. Vientiane: NAFRI. hlm 528-550. Colchester. 2002. Bridging the gap: Challenges to community forestry networking In indonesia. Bogor. CIFOR. hlm. 12. Darusman D, Hardjanto. 2006. Tinjauan ekonomi hutan rakyat. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Hasil Hutan. Bogor: Pusat Litbang Hasil Hutan. hlm: 4-13. Departemen Kehutanan. 2009. Statistik Kehutanan Indonesia 2008. Jakarta: Departemen Kehutanan. Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Laut dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat. 2008. Laporan akhir inventarisasi dan pemetaan hutan rakyat di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2007. Pelaihari. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan. 2007. Data dan Fakta Pembangunan Kehutanan di Kalimantan Selatan. Banjarbaru. Emila dan Suwito. 2007. Hutan Tanaman Rakyat: Agenda baru untuk pengentasan kemiskinan? Info Kebijakan. Warta Tenure No. 4. FAO. 2007. State of The World Forests. Asia and The Pacific. Rome. Fathoni T. 2003. Tiga Menko bentuk Tim Koordinasi Perbaikan Lingkungan melalui rehabilitasi dan reboisasi. Siaran Pers No. 561IIPIK-12003. Jakarta: Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan. Filius AM. 1997. Factors changing farmers’ willingness to grow trees in GunungKidul Java, Indonesia. Netherlands Journal of Agricultural Science 45: 329-345. Gunungkidul Regency. 2005. ATLAS Gunungkidul Regency. Wonosari: Gunungkidul Regency in cooperation with Regional Development and Poverty Reduction Program, Department of Settlements and Regional Infrastructure. Hardjanto. 2003. Keragaan dan pengembangan usaha kayu rakyat di Pulau Jawa [Disertasi]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Harrison S, Herbohn J, Niskanen A. 2002. Non industrial, smallholder, small- scale and family forestry: Whats in a name? Small-scale Forest Economics, Management and Policy 11: 1-11. Herawati T. 2011. Hutan tanaman rakyat : Analisis proses perumusan kebijakan dan rancang bangun model konseptual kebijakan [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Herbohn J, Harrison S. 2004. The evolving nature of small-scale forestry in Australia. Journal of Forestry JanuaryFebruary: 42-47. Herbohn J. 2001. Prospects for small-scale forestry in Australia. Di dalam: Niskanen A. Väyrynen J, editors. Economic Sustainability of Small-scale Forestry, International IUFRO 3.08.00 Symposium; Joensuu-Finland, 20-26 March 2001. Finland: EFI. Hindra B. 2005. Indonesia Community Forestry 2005. Community Forestry Status Report. Jakarta: Ministry of Forestry of Indonesia. Hobley M. 1996. Participatory Forestry: The process of change in India and Nepal. London. Overseas Development Institute. Hyttinen P. 2001. Prospects for small-scale forestry in Europe. Di dalam: Niskanen A. Väyrynen J, editors. Economic Sustainability of Small-scale Forestry, International IUFRO 3.08.00 Symposium; Joensuu-Finland, 20-26 March 2001. Finland: EFI. hlm. 21-27. Kallio MH, Krisnawati H, Rohadi D, Kaninnen M. 2011. Mahogany and kadam planting farmers in South Kalimantan: The link between silvicultural activity and stand quality. Small-scale Forestry 10:115 –132. Kishor NM, Constantino LF. 1993. Forest management and competing land uses: An economic analysis for Costa Rica. LATEN Dissemination Note 7. Washintgton: The World Bank Latin America Technical Department, Environment Division. Krisnawati H, Kallio M, Kaninnen M. 2011 a . Anthocephalus cadamba Miq. Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas. Bogor: CIFOR. Krisnawati H, Kallio M, Kaninnen M. 2011 b . Swietenia macrophylla King. Ecology, Silviculture and Productivity. Bogor: CIFOR. Kurniawan I, Roshetko J, Anggakusuma D. 2008. Community teak wood marketing in Gunungkidul district, Yogyakarta province: Current practice, problems and opportunities. ACIAR Project Report. Bogor: The World Agroforestry Center. Lubis SU. 2010. Manfaat Ekonomi Sistem Pengelolaan Hutan Rakyat di Sekitar Taman Nasional Batang Gadis Studi Kasus: Desa Hutarimbaru Dan Desa Tolang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal [Skripsi]. Medan: Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Maarif Institute. 2007. Studi awal kemiskinan di Gunungkidul. http:www.maarifinstitute.orgdownloads [20 Feb 2012]. Martawijaya A, Kartasujana I, Kadir K, Prawira SA. 2005. ATLAS Kayu Indonesia Jilid I. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan. hlm 42-47. Midgley S, Blyth M, Mounlamai K, Midgley D, Brown A. 2007. Towards improving profitability of teak in integrated smallholder farming systems in northern Laos. ACIAR Technical Reports No. 64. Canberra: ACIAR, 95p. Mitchell-Banks P. 2001. Small-scale forestry in Canada or mammals living amongst governments and dinosaurs. Di dalam: Niskanen A, Väyrynen J, editors. Economic Sustainability of Small-scale Forestry, International IUFRO 3.08.00 Symposium; Joensuu-Finland, 20-26 March 2001. Finland: EFI. Nair CTS. 2007. Scale, markets and economics: Small-scale enterprise in a globalizing environment. Unasylva 228 Vol. 58: 3-10. Oakerson RJ. 1992. Analyzing the commons: A framework. Di dalam: Bromley DW, editor. Making The Commons Work. San Fransisco: California. Institute for Contemporary Studies. hlm. 41-59 Oladele OI, Fawole OP. 2007. Farmers perception of the relevance of agriculture technologies in South-Western Nigeria. J. Hum. Ecol. 213: 191-194. Ostrom E. 2006. The institutional analysis and development framework in historical perspective. Presentation paper. Workshop in Political Theory and Policy Analysis. Bloomington: Indiana University. Ota I. 2001. The economic situation of small-scale forestry in Japan. Di dalam: Niskanen A, Väyrynen J, editors. Economic Sustainability of Small-scale Forestry, International IUFRO 3.08.00 Symposium; Joensuu-Finland, 20-26 March 2001. Finland: EFI. 29-39. Pasaribu HS. 2003. Social forestry. Majalah Kehutanan Indonesia, Edisi Juni. Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Laut Kecamatan Takisung Desa Ranggang. 2007. Profil Desa Tahun 2007. Ranggang. Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Laut. 2012. Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Tanah Laut. http:www.tanahlautkab.go.id [19 Feb 2012]. Polski MM, Ostrom E. 1999. An Institutional Framework for Policy Analysis and Design. Working Paper W98-27. Workshop in Political Theory and Policy Analysis. Center for the Study of Institutions, Population, and Environmental Change. Department of Political Science. Indiana University. Pusat Humas Kemenhut. 2011. Executive Summary Jumpa Pers Menteri Kehutanan Akhir Tahun 2011. Jakarta: Kementerian Kehutanan. Pusat Inventarisasi dan Statistik Kehutanan. 2004. Potensi Hutan Rakyat Indonesia 2003. Jakarta: Departemen Kehutanan. Race D et al. 2009. Partnership for involving small-scale growers in commercial forestry: Lessons from Australia and Indonesia. International Forestry Review Vol. 11 1. Rifa’i IA. 2011. Respon pelaku usaha hutan rakyat terhadap kebijakan surat keterangan asal usul kayu [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Rohadi D et al. 2011. Improving Economic Outcomes for Smallholders Growing Teak in Agroforestry System in Indonesia. ACIAR Project Final Report. Bogor: CIFOR. Rudel TK. 2009. Tree farms: Driving forces and regional patterns in the global expansion of forest plantation. Land Use Policy 26: 545-550. Rusli Y. 2003. The policy of the Ministry of Forestry on social forestry. Conference paper. International Conference on Rural Livelihoods, Forest and Biodiversity. Bonn. Sapulete E, Kapisa N. 1994. Informasi teknis tanaman jabon Anthocephalus cadamba Miq. Buletin Penelitian Kehutanan 10 3. Pematang Siantar: BPK Pematang Siantar. Hlm 183-195. Siregar UJ, Rachmi A, Massijaya MY, Ishibashi N, Ando K. 2007. Economic analysis of sengon Paraserianthes falcataria community forest plantation, a fast growing species in East Java, Indonesia. Forest Policy and Economics 9: 822 –829. Sitanggang PH. 2009. Manfaat Ekonomi Sistm Pengelolaan Hutan Rakyat Studi Kasus: Dusun Marubun Pane Kecamatan Tigarunggu Kabupaten Simalungun [Skripsi]. Medan: Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Soeharto. 2008. Pembangunan kehutanan menuju pengelolaan hutan lestari Kabupaten Gunungkidul. Paparan Bupati Gunungkidul pada Acara Penilaian Lomba PKAN Tahun 2008 Tingkat Nasional Kategori Kabupaten Peduli Kehutanan. Wonosari. Soy SK. 1997. The case study as a research method. Unpublished paper, University of Texas at Austin. http:www.gslis.utexas.edu~ssoyusesusers l391d1b.htm, [1 Januari 2012]. Subarudi. 2000. PMDH: Konsepsi dan aktualisasi. Info Sosial Ekonomi Vol. I No. 1. Suryanto. 2009. Menhut: Hutan di Gunungkidul menjadi percontohan. Antara News.com. http:www1.antaranews.com [22 Feb 2012]. Sutarpan. 2005. Pengalaman penanaman jati. Prosiding Workshop Nasional Jati 29 Mei 2003. Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. hlm 23-26. van Bodegom AJ, van den Berg J, van der Meer P. 2008. Forest plantations for sustainable production in the tropics: key issues for decision-makers. The Netherlands: Wageningen University Research Centre.