Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN
Livelihoods, Forest and Biodivesity di Bonn pada tahun 2003, perwakilan resmi Indonesia Wardoyo 2003 menyatakan bahwa perhutanan sosial merupakan suatu
pendekatan yang menyeluruh yang meliputi ideologi, strategi dan implementasi dalam rangka pemberdayaan masyarakat di dalam pengelolaan sumber daya
hutan. Kebijakan tersebut memberikan akses kepada masyarakat lokal untuk mengelola sumber daya hutan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan
sekaligus melestarikan hutan. Azas penyelenggaraan social forestry meliputi: pemberdayaan masyarakat, pemberian hak pengelolaan areal hutan tertentu
kepada masyarakat, tujuan pengelolaan hutan yang disesuaikan dengan fungsi hutan, pembagian tanggung jawab yang jelas cost sharing antara masyarakat
dengan pemerintah dan pelaksanaan kegiatannya menggunakan pendekatan pembangunan Daerah Aliran Sungai DAS Pasaribu 2003. Untuk memperkuat
kebijakan tersebut, pada tahun 2004 Departemen Kehutanan menerbitkan Peraturan Menteri Kehutanan Permenhut No 1Menhut-II2004 tentang
pemberdayaan masyarakat di dalam program social forestry Hindra 2005. Permasalahan kerusakan hutan dan lingkungan yang semakin serius telah
mendorong pemerintah Indonesia untuk segera melaksanakan aksi massal dalam rehabilitasi hutan. Aksi tersebut dituangkan dalam bentuk program Gerakan
Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan GNRHL dan kemudian menjadi GERHAN sejak tahun 2003. Program GERHAN didasari oleh Surat Keputusan
Bersama SKB Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Menko KESRA, Menko Perekonomian dan Menko Politik dan Keamanan POLKAM No.
09KEPMENKO KESRAIII2003;
KEP.16M.EKON032003; KEP.08MENKO POLKAMIII 2003. Surat Keputusan Bersama tersebut
membetuk Tim Koordinasi Perbaikan Lingkungan pada tingkat nasional. Kegiatan GERHAN mempunyai target untuk merehabilitasi areal hutan seluas 3 juta ha
sampai tahun 2009, yang dipusatkan di areal DAS yang tergolong kritis. Program GERHAN dilaksanakan dengan memadukan program-program pemerintah serta
dengan melibatkan masyarakat secara intensif Fathoni 2003. Terlepas dari tingkat keberhasilannya yang kontroversial, program GERHAN telah melakukan
penanaman hutan secara masif, termasuk pada areal-areal hutan milik atau hutan rakyat.