Analisis Separabilitas Klasifikasi dan Identifikasi Spesies Hutan Mangrove

tepi sungai sehingga pada waktu pasang sedang naik mudah tergenangi air laut, itu sebabnya hutan ini disebut hutan pasang atau mangrove. Hutan mangrove yang terletak di Desa Sawohan, Sidoarjo adalah contoh hutan yang berada di tepi sungai, dekat dengan muara sungai. Hal ini sesuai dengan pernyataan FAO 1982 dan Nontji 1993 yaitu mangrove tersusun atas jenis tumbuhan atau komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut. Mangrove hanya bisa ditemukan di pantai yang terlindung dan terletak diantara garis pasang-surut pada daerah estuari, pulau tengah laut yang terlindung dan beberapa pulau karang mangrove sangat jarang ditemukan di daerah yang terbuka.

5.4.1 Analisis Separabilitas

Pada citra RGB dengan susunan |HH|-|VV|-|HH-VV| menampilkan sejumlah objek yang satu dengan yang lainnya dapat dibedakan berdasarkan spektral dari objek, sehingga dapat ditafsir secara visual keberadaan kawasan mangrove kemudian dilakukan pemotongan pada kawasan tersebut. Objek-objek yang mampu diinterpretasi dari citra RGB tersebut dengan bantuan data hasil ground check di beberapa titik di lapangan tersaji pada Tabel 15. Identifikasi ini memberikan informasi jenis spesies penyusun mangrove di lapangan. Tabel 15 Identifikasi objek mangrove pada citra RGB dengan susunan |HH|-|VV|- |HH-VV| No Objek Identifikasi objek 1 Avicennia sp. Warna merah keunguan, tekstur kasar, bentuk poligon tidak beraturan kecil dan menyebar 2 Xylocarpus sp. dan Rhizophora sp. Warna merah muda, tekstur agak kasar, bentuk poligon tidak beraturan dan besar 3 Hibiscus tiliaceus Warna merah keputihan, tekstur halus, bentuk poligon tidak beraturan dan mengumpul 4 Semak dan rerumputan Warna kekuning-kuningan, tekstur agak kasar, bentuk poligon tidak beraturan kecil dan menyebar Pada penelitian ini, proses ekstraksi kawasan mangrove dilakukan dengan menggunakan metode klasifikasi yang menghasilkan nilai akurasi terbesar pada proses analisis penutupan lahan sebelumnya. Metode yang menghasilkan nilai akurasi terbesar ternyata adalah metode Support Vector Machine SVM pada klasifikasi terbimbing, sehingga setelah ditentukan daerah yang akan dijadikan sebagai training area kemudian dilakukan proses klasifikasi Support Vector Machine SVM. Tabel nilai separabilitas dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Nilai separabilitas transformed divergence pada hutan mangrove Kelas Avicennia alba X.molucensis dan R.mucronata Hibiscus tiliaceus Semak dan rerumputan Avicennia sp. - 0,943 1,999 1,999 Xylocarpus sp dan Rhizophora sp. 0,943 - 1,925 1,984 Hibiscus tiliaceus 1,999 1,925 - 1,754 Semak dan rerumputan 1,999 1,984 1,754 - Dari hasil analisis separabilitas dengan metode transformed divergence, objek Avicennia sp. dengan objek Xylocarpus sp. maupun Rizophora sp. kurang dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai separabilitas menggunakan kedua metode nilainya di bawah 1. Sehingga kedua objek ini perlu digabung menjadi satu kelas. Sedangkan pada objek Hibiscus tiliaceus dan semak menunjukkan bahwa kedua objek tersebut masih dapat dipisahkan dengan cukup baik. Pola yang dibentuk dan rona dari kedua jenis spesies tersebut memang mirip, hal ini sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Pada spesies waru bentuk tajuknya sangat rimbun dan tidak terlalu tinggi. Sedangkan pada semak-semak yang terdiri dari bermacam-macam spesies semak tajuknya juga rimbun. Sehingga pada citra tampak kedua objek ini hampir mirip, namun masih dapat dipisahkan.

5.4.2 Pengamatan Objek Mangrove