Ekstraksi Citra TerraSAR-X Dual Polarization Reduksi Speckle

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Ekstraksi Citra TerraSAR-X Dual Polarization

Citra RGB terbaik idealnya mampu memberikan informasi mengenai objek, daerah atau fenomena yang dikaji secara lengkap. Oleh karena itu citra RGB terbaik sudah selayaknya mampu menampilkan objek yang sebanyak- banyaknya. Citra hasil ekstraksi dengan susunan pada band blue : HH-VV, green: VV dan red: HH sudah dapat menampilkan objek yang berwarna untuk proses identifikasi penutupan lahan. Mata manusia cenderung lebih mudah membedakan objek yang berwarna daripada objek dengan tingkat keabuan rona. Warna yang ditampilkan dari citra RGB |HH|-|VV|-|HH-VV| merupakan warna palsu yang digunakan untuk membedakan beberapa objek yang berbeda. Dari tampilan citra pada Gambar 13 terlihat bahwa objek tambak dan air cenderung berwarna hijau, vegetasi berwarna merah muda, tanah kosong berwarna biru muda dan rumput berwarna kuning. Gambar 13 Citra hasil ekstraksi dengan susunan RGB |HH|-|VV|-|HH-VV|.

5.2 Reduksi Speckle

Hasil dari tampilan citra polarisasi HH dan polarisasi VV pada Gambar 13 belum dapat memperlihatkan karakteristik objek apapun. Kecuali pada objek sungai dan tambak yang masih dapat diidentifikasi secara visual berdasarkan bentuknnya, sedangkan untuk objek lainnya belum dapat diidentifikasi. Hal ini disebabkan oleh mata manusia yang sulit mengidentifikasi objek menggunakan perbedaan rona pada citra polarisasi tunggal citra gray scale. Apalagi dengan adanya speckle akibat interferensi acak pada sel resolusi citra tersebut akan semakin mempersulit proses identifikasi. Oleh karena itu perlu dilakukan proses penajaman citra enhancement image. Pada penelitian ini digunakan metode J.S. Lee dan Frost dalam proses spasial filter. a b Gambar 14 Scroll window citra polarisasi HH terfilter : Frost [a] dan Lee [b]. a b Gambar 15 Scroll window citra polarisasi VV terfilter : Frost [a] dan Lee [b]. Adanya speckle dapat menyebabkan piksel-piksel yang terdapat pada citra tidak dapat menampikan pola spektral yang sebenarnya dari suatu objek. Oleh karena itu, speckle perlu direduksi dengan melakukan proses pemfilteran. Dalam penelitian ini digunakan proses pemfilteran Lee dan Frost pada citra TerraSAR-X dual polarization dengan jendela filter 3x3. Pemilihan jendela filter 3x3 memiliki pengertian bahwa noise yang berupa speckle pada wilayah yang diamati interest site pada citra akan direduksi pada luas wilayah pemfilteran sebesar 9 piksel. Dalam penelitian ini, kawasan mangrove dijadikan sebagai wilayah yang diamati interest site pada citra. Luas pemfilteran tersebut diduga cukup sesuai dengan luasan kawasan mangrove di lokasi penelitian. Hal ini diharapkan mampu menonjolkan keberadaan dan perbedaan objek mangrove dibandingkan objek lainnya pada citra. Hasil tampilan objek mangrove yang dapat diidentifikasi dari obyek lainnya akan mempermudah proses ekstraksi kawasan mangrove pada citra yang telah dilakukan proses filter. Pada citra hasil pemfilteran, objek-objek yang nampak dalam citra terfilter Lee pada polarisasi HH maupun VV terlihat lebih tajam dibandingakan dengan obyek yang nampak dalam citra terfilter Frost Gambar 15. Citra terfilter Lee juga tetap mempertahankan tingkat kecerahan pada citra aslinya. Sedangkan objek-objek yang nampak dalam citra terfilter Frost pada polarisasi HH maupun VV terlihat lebih cerah dibandingkan dengan obyek yang nampak dalam citra terfilter Lee Gambar 14. Namun tingkat ketajaman objek-objek pada citra terfilter Frost masih berada di bawah tingkat ketajaman objek-objek pada citra terfilter Lee. Filter Frost menganggap bahwa piksel-piksel yang berada di pinggir objek dan menjadi batas dengan objek lainnya sebagai speckle. Tampilan pada Zoom 4x Window menunjukkan hasil pemfilteran Frost yang serupa dengan proses generalisasi objek. Efek dari filter Frost menghilangkan objek yang memiliki luasan kecil pada citra polarisasi. Sedangkan pada filter Lee, piksel yang dianggap sebagai speckle adalah piksel yang memiliki nilai intensitas sangat tinggi dari area terang dan nilai intensitas sangat rendah dari area gelap. Zoom 4x Window menunjukkan hasil pemfilteran Lee yang serupa dengan proses smoothing tekstur objek. Efek dari filter Lee justru akan memperjelas tampilan objek yang memiliki luasan sempit pada citra polarisasi. Dalam mengamati kawasan mangrove, luasan tajuk yang nampak pada citra akan membantu dalam proses identifikasi jenis spesies mangrove tersebut. Luasan tajuk yang nampak per pohon tersebut memiliki luasan yang sempit, yaitu diduga ditampilkan dengan bentuk bulat yang tidak beraturan. Dengan demikian proses pengolahan citra selanjutnya akan menggunakan citra polarisasi HH dan VV yang terfilter Lee. 5.3 Klasifikasi Penutupan Lahan Citra TerraSAR-X 5.3.1 Penafsiran Visual Penutupan Lahan