Kepemilikan Institusional dan Cost of Equity Capital

67 laba dan kualitas laba. Hal ini berarti bahwa semakin besar kepemilikan manajerial, maka manajemen laba juga semakin besar dan kualitas laba semakin tinggi. Shleifer dan Vishny 1986 menyatakan bahwa ketika kepemilikan manajemen rendah, maka dorongan terhadap kemungkinan terjadinya perilaku opportunistic manajer akan meningkat. Warfield et al 1995 dalam Herawaty 2008 menguji kepemilikan manajerial dengan discretionary accruals dan kandungan informasi laba menemukan bukti bahwa kepemilikan manajerial berhubungan negatif dengan discretionary accruals. Hasil penelitian tersebut juga menyatakan bahwa kualitas laba meningkat ketika kepemilikan manajerial tinggi. Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba dan kualitas laba sehingga peneliti dapat berasumsi bahwa kepemilikan manajerial juga berpengaruh terhadap cost of equity capital perusahaan. Dengan demikian, hipotesis kedua yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: H 2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap cost of equity capital.

3. Kepemilikan Institusional dan Cost of Equity Capital

Jensen dan Meckling 1976 menyatakan bahwa kepemilikan institusional merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik agensi antara manajer dan pemegang saham. Cornet et al., 2006 68 menyimpulkan bahwa tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau mementingkan diri sendiri. Tarjo 2008 menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Pemegang saham institusional memiliki kemampuan untuk melakukan pengawasan yang handal. Midiastuty dan Machfoedz 2003 juga menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap earnings management dan berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Temuan tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dapat mengurangi konflik agensi dan merupakan mekanisme yang efektif untuk meminimalkan tindakan manipulasi laba yang dilakukan oleh manajer sehingga kualitas laba yang dilaporkan meningkat. Sedangkan dalam penelitian Boediono 2005, kepemilikan institusional berpengaruh kuat dan positif terhadap earnings management. Temuan tersebut sejalan dengan konsep yang mengatakan bahwa investor institusional adalah pemilik sementara yang lebih memfokuskan pada laba jangka pendek. Ashbaugh et al. 2004, menemukan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap cost of equity capital. Semakin besar kepemilikan institusional, pengawasan terhadap manajemen akan semakin efektif sehingga akan mengurangi tindakan opportunistic 69 manajer. Semua hal tersebut akan mengurangi risiko agensi dan juga mengurangi cost of equity capital. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis ketiga yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: H 3 : Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap cost of equity capital.

4. Komposisi Dewan Komisaris Independen dan Cost of Equity Capital