Usaha Nelayan Tangkap Responden Pengumpul A.

V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Besaran Dampak dari Program PEMP terhadap Kesejahteraan Masyarakat Penerima Manfaat Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir PEMP merupakan salah satu model pemberdayaan masyarakat yang dikucurkan sebagai program prioritas Departemen Kelautan dan Perikanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan melalui pengembangan kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan penguatan kelembagaan sosial ekonomi dengan mendayagunakan sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan, dan lebih lanjut telah diketahui sasaran PEMP adalah masyarakat pesisir yang memiliki mata pencaharian atau berusaha dengan memanfaatkan potensi pesisir seperti nelayan, pembudidaya ikan, pedagang ikan, pengelolah ikan dan usaha jasakegiatan yang berkaitan dengan perikanan dan kelautan, yang kurang berdaya dalam peningkatanpenguatan usahanya. Untuk Kabupaten Kepulauan Aru kegiatan pendanaan program PEMP lebih dispesifikasi untuk usaha penangkap, pengumpul dan pedagang hasil perikanan. Penelitian ini akan membuktikan ada tidaknya perbedaan pendapatan, hasil produksivolume penjualan dan tenaga kerja yang merupakan parameter dari indikator ekonomi tahun 2005, tahun 2007 dan tahun 2008, tentunya akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat penerima manfaat sebelum dan sesudah menerima PEMP. Diketahui lebih lanjut untuk keseluruhan pendapatan responden baik usaha penangkapan, pedagang dan pengumpul memiliki nilai sebelum mendapatkan PEMP setelah dikurangi biaya operasional itu dikali dengan inflasi sebesar 1.66 atau telah dikonversi kedalam nilai tahun yang sama dengan sesudah PEMP.

A. Usaha Nelayan Tangkap

Besaran dampak untuk indikator ekonomi dari program ini terhadap tingkat kesejahteraan nelayan khususnya Masyarakat Penerima Manfaat MPMKelompok Masyarakat Penerima KMP sejak tahun 2005 untuk usaha nelayan tangkap di Kabupaten Kepulauan Aru khususnya Kecamatan Pulau-pulau Aru tepatnya Kelurahan Siwalima, Kelurahan Galaydubu, serta Desa Ponom dan Desa Kwarbola untuk Kecamatan Aru Tengah, terlihat ada perbedaan. Hal ini dapat terbaca dalam Tabel 20. Tabel 20 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Nelayan Tangkap Tahun 2005 No Indikator ekonomi Rata-rata Perbedaan t hitung t tabel Nilai P 1 2 3 Produksi Kg Tenaga kerja org Pendapatan Rp 15.000 2.250 126550 11.25 9.00 5.95 2.3 2.3 2.3 0.001 0.003 0.009 Keterangan : perbedaan sebelum dan sesudah, nyata pada selang kepercayaan 95 Pada jumlah tangkapan atau hasil produksi dalam hal ini udang penaeid dari nelayan tangkap dapat diketahui bahwa t hitung t tabel sehingga tolak H0 artinya ada perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah menerima PEMP untuk tahun 2005 dengan selang kepercayaan 95, ini dikarenakan bantuan yang diberikan berupa jaring udang dan mesin motor sangat membantu aktifitas penangkapan sebelum PEMP, di mana nelayan tangkap hanya menggunakan alat angkut tardisional berupa perahu dan jaring udang seadanya. Sedangkan untuk tenaga kerja sebelum PEMP usaha nelayan tangkap hanya mempekerjakan anggota keluarga saja bahkan banyak yang melakukan aktifitas penangkapan seorang diri dengan motifasi hasil yang diperoleh dicukupkan untuk konsumsi keluarga semata. Hal ini dapat dibuktikan dari adanya peningkatan tenaga kerja setelah mendapat bantuan PEMP sebesar 2.250 dan diketahui pula t hitung t tabel sehingga tolak H0 artinya ada perbedaan sebelum dan sesudah menerima PEMP. Sedangkan untuk tingkat pendapatan dari penerima manfaat usaha yang sama berbeda nyata, dengan perbedaan nilai tengahnya sebelum dan sesudahnya Tahun 2007 bantuan PEMP diberikan kepada Kelompok Masyarakat Penerima KMP yang lain artinya bukan keberlanjutan dari KMP tahun 2005 tetapi masih pada lokasi peneltian yang sama atau kelurahan yang sama. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat nelayan tangkap pada tahun 2007 Sama sebesar Rp. 126.550bulanorang. Dari data tersebut dapat dijelaskan ternyata dengan adanya bantuan PEMP maka terjadi peningkatan hasil produksi, tenaga kerja dan pendapatan dimana ketiganya mempengaruhi tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan. halnya dengan responden nelayan tangkap pada tahun 2005, mengalami peningkatan jumlah tangkapan, tenaga kerja dan pendapatan setelah mendaptkan bantuan PEMP. Kondisi ini dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Nelayan Tangkap Tahun 2007 No Indikator ekonomi Rata-rata Perbedaan t hitung t tabel Nilai P 1 2 3 Produksi Kg Tenaga kerja org Pendapatan Rp 26.000 2.500 384785 11.44 3.87 7.20 2.3 2.3 2.3 0.001 0.030 0.006 Keterangan : perbedaan sebelum dan sesudah nyata pada selang kepercayaan 95 Berdasarkan tabel diatas jumlah tangkapanhasil produksi sesudah menerima PEMP mengalami peningkatan dengan rata-rata perbedaan pada selang kepercayaan 95 sebesar 26.000. Hasil uji statistik menunjukan bahwa t hitung t tabel maka tolak H0 artinya ada perbedaan nyata hasil tangkapan KMP. Untuk tenaga kerja sebelum dan sesudahnya memiliki perbedaan pula, hal ini dikarenakan adanya penambahan tenaga kerja yang signifikan sesudah mendapat bantuan PEMP sehingga dirasakan sangat membantu peningkatan tenaga kerja sebelum dan sesudahnya, perbedaan yang semakin nyata ini dibuktikan dengan t hitung t tabel Usaha KMP setelah mendapat PEMP tahun mengalami peningkatan hasil produksi, tenaga kerja dan juga pendapatan sehingga hasil yang ditunjukan pada uji statistik, KMP semakin menunjukan perbedaan yang positif hal ini sejalan dengan teori Glasson 1990 Teori ini menyatakan bahwa suatu kegiatan akan dapat memacu timbulnya kegiatan lain dimana adanya subsidi pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir akan berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Tetapi teori ini juga menekankan secara negatif kegiatan tersebut memacu timbulnya aktivitas lain seperti over eksploitasi sumberdaya perikanan. Sejauh ini usaha perikanan dan kelautan yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru belum pada selang kepercayaan 95 berarti sebelum dan sesudah PEMP memiliki perbedaan nyata. Selanjutnya diketahui tingkat pendapatan juga berbeda nyata , karena pada taraf nyata α 5 untuk kasus ini p-value ≤ α 5 maka dikatakan tolak H0. mengarah kearah over eksploitasi. Tabel 22 akan menunjukan kondisi KMP untuk usaha nelayan tangkap tahun 2008. Tabel 22 Hasil Analisis Uji Beda Nyata Usaha Nelayan Tangkap Tahun 2008 No Indikator ekonomi Rata-rata Perbedaan T hitung t tabel Nilai P 1 2 3 Produksi Kg Tenaga kerja org Pendapatan Rp 30.750 2.600 746245 8.78 13.17 9.42 1.7 1.7 1.7 0.000 0.000 0.000 Keterangan : perbedaan sebelum dan sesudah nyata pada selang kepercayaan 95 Pada jumlah tangkapan atau hasil produksi dari nelayan tangkap diketahui bahwa perbedaaan sebelum dan sesudah PEMP itu nyata terlihat dari nilai t 8.78 t tabel sehingga tolak H0 artinya ada perbedaan sebelum dan sesudah menerima PEMP sebesar 30.75 kgbulanorang. Bantuan yang diberikan pun berupa jaring udang dan motor laut. Demikian pula dengan tenaga kerja mengalami rata-rata peningkatan sebesar 2.6, yang mana diketahui dari tabel diatas t 13.17 t tabel sehingga tolak H0 artinya keberadaan program PEMP berbeda nyata. Tingkat pendapatan dari penerima manfaat profesi nelayan tangkap juga berbeda nyata. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji statistik yang menunjukkan bahwa pada selang kepercayaan 95, t 9.42 t 1.729 tolak H0 dengan perbedaan mean sebesar Rp. 746.245bulanorang.

B. Usaha Pedagang Udang