Penelitian Terdahulu Evaluasi dampak pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (PEMP) terhadap perekonomian wilayah pesisir di Kabupaten Kepulauan Aru

51

2.9 Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, baik di lokasi penelitian maupun pada kasus yang terjadi di lokasi lain, disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Penelitian Terdahulu Peneliti dan Tahun Sumber Literatur Judul Alat Analisis Hasil yang Diperoleh 1 2 3 4 Sutomo 2003 Evaluasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Studi Kasus Program PEMP di Kabupaten Banggai Propinsi Sulawesi Tengah - Analisis finansial - Net present value - Internal rate of return - Net benefit cost ratio - Pay back period - Belum tencapainya hasil yang optimal sesuai konsep program PEMP yaitu mencapai masyarakat yang berdaya dari aspek ekonomi, budaya, dan tercapai pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang optimal dan berkelnjutan - Pelaksana program kurang memahami konsep pemberdayaan masyarakat pesisir - Output, outcome dan impact positif suatu proyek kurang diperhatikan pada level daerah. Terbukti input, proses, masih memiliki persentase nilai 50, tetapi output, outcome dan impact program tidak signifikan dengan harapan proyek tersebut. - Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa usaha purse seine tidak layak pada usaha program PEMP sedangkan usaha pukat tali 52 Tabel 1 lanjutan gill net layak secara finansial tetapi tidak begitu mnampak perannya dalam memberdayakan masyarakat penerima PEMP - Minimnya hasil outcome dan dampak impact program terhadap masyarakat penerima PEMP maupun masyarakat sekitar desa penerima PEMP. Indra Cahyadinata 2005 Analisis Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir PEMP di Kota Bengkulu - Analisis Implementasi PEMP - Analisis Tingkat Pengembalian dan Perguliran Dana - Analisis Pendapatan dan Biaya-Manfaat - Analisis SWOT - Analisis MAHP - Pengelolaan input SDM kurang optimal - DEP PEMP belum mampu meningkatkan skala usaha masyarakat dan akibat tingkat pengembalian yang rendah, LEPP-M3 dan Mitra Kelurahan tidak memiliki dana operasional yang cukup untuk menjalankan tugasnya. - Manfaat yang diperoleh anggota KMP lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. - Alternatif pendekatan program PEMP adalah peningkatan skala usaha masyarakat, pembinaan masyarakat pesisir program pendampingan, peningkatan teknologi penangkapan yang ramah lingkungan dan menciptakan iklim usaha yang kondusi. 53 Tabel 1 lanjutan R. Drajat Subagio 2007 Analisis Dampak Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir PEMP terhadap Pendapatan Anggota Kelompok Masyarakat Pemanfaat KMP di Kabupaten Subang dan Cirebon - Analisis Deskriptif Univariat - Wilcoxon signed rank test - Analisis regresi berganda - Secara agregat, program PEMP mampu memberikan dampak nyata terhadap peningkatan pendapatan pada taraf 5 - Di daerah Subang, program PEMP memberikan dampak nyata pada taraf 5 terhadap peningkatan pendapatan kelompok mata pencaharian petambak dan pedagang - Di daerah Cirebon, program PEMP memberikan dampak nyata pada taraf 5 terhadap peningkatan pendapatan kelompok mata pencaharian petambak dan pengelolah - Program PEMP tidak memberikan dampak nyata pada taraf 5 terhadap peningkatan pendapatan kelompok mata pencaharian nelayan di Subang maupun Cirebon - Persepsi pada kecakapan berbisnis dan mata pencaharian sebagai pedagang memberikan pengaruh nyata pada taraf 5 terhadap peningkatan pendapatan. 54 Tabel 1 lanjutan Nurmayanti 2006 Analisis Dampak pelaksanaan Program PEMP Pemberdayaan Ekonomi Masyrakat Pesisir di Kota Tarakan-Kalimantan Timur - Analisis Implementasi PEMP - Analisis Deskriptif Tabulasi Interprestasi - Analisis Tingkat Pengembalian dan Perguliran Dana Ekonomi Produktif - Analisis Pendapatan dan Biaya Manfaat - Analisis MAHP - Capaian kinerja TPD dan KMP adalah sebesar 94 atau merupakan capaian kinerja tertinggi dalam pelaksanaan program, berturut-turut capaian kinerja dari yang tertinggi ke yang terendah adalah LEP-M3 84, Kadis 81, KM 73 dan Mitra Desa 69 - Hasil input, output, outcome dan impact menunjukkan bahwa program PEMP telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan anggota KMP, walaupun belum memberikan hasil yang optimal - Nila NPV sebsar 14.754.998,68 0, dan IRR sebesar 15 artinya program PEMP di Kota Tarakan menunjukkan hasil yang positif atau nyata 55 Tabel 1 lanjutan Sitti Bulkis Bandjar 2009 Strategi Peningkatan Mutu Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir PEMP di Kabupaten Kepulauan Aru - Metode MDS dan RAPFISH - Metode Analytical Hierarchy Proscess AH - Metode Logical rame Approach LA - Kinerja program secara menyeluruh mencapai nilai 59,08 atau tergolong ”cukup” dengan demikian maka status keberlanjutannyapun berada pada kategori ”cukup”, berdasarkan analisis MDS - Hasil analisis RAPHISH menunjukkan adanya kecenderungan; kelembagaan PEMP belum berjalan sesuai dengan tujuan dan sasarannya - Pemahaman dan persepsi pemangku kepentingan yang cenderung negatif terhadap konsep dan prinsip program PEMP. - LA dalam RAPFISH menunjukkan bahwa status kinerja program PEMP per elemen sangat dipengaruhi oleh TPD. Koperasi LEP-M3 dan Bank pelaksana. 56 Dari beberapa rangkuman hasil penelitian terdahulu yang ditampilkan walaupun bukan pada lokasi yang sama namun dapat diperbandingkan pada rana mana penelitian ini berada. Dari penelitian Sutomo 2003 menekankan dasar evaluasi program PEMP kedepan adalah lebih pada outcome dan impact program dimana diketahui lebih lanjut bahwa proyek yang dianggap berhasil tidak boleh dilihat dari keberhasilan administrasi proyek, tetapi harus lebih pada output, outcome, dan impact positif terhadap masyarakat yang diberdayakan. Berdasarkan informasi tersebut, penelitian ini mencoba melihat lebih kepada dampak yang diperoleh dari pemberlakukan program PEMP ini terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir dan keberlanjutannya. III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran