Latar Belakang Evaluasi dampak pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (PEMP) terhadap perekonomian wilayah pesisir di Kabupaten Kepulauan Aru

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai sebuah negara kepulauan archipelago state terbesar di dunia dengan garis pantai terpanjang nomor empat di dunia setelah Kanada, Amerika dan Rusia yaitu 95.000km, diketahui lebih lanjut keberadaan laut Indonesia mencapai dua pertiga total wilayah mengakibatkan besarnya potensi akan sumberdaya hayati dan non hayati laut yang luar biasa. Hal ini menjadikan tumpuan bangsa Indonesia khususnya bagi jutaan penduduk yang tinggal di wilayah pesisir menggantungkan hidupnya dari sumberdaya kelautan ISOI 2009. Dalam hal ekosistem misalnya terumbu karang coral reefs, Indonesia dikenal sebagai salah satu penyumbang kekayaan hayati terumbu karang terbesar di dunia. Hasil Riset Komisi Stok Ikan Nasional menyebutkan bahwa stok sumberdaya perikanan nasional diperkirakan sebesar 6.4 juta ton per tahun. Demikian juga dengan sumberdaya alam kelautan lainnya seperti sumberdaya minyak yang berkontribusi secara signifikan terhadap total produksi minyak dan gas 67 , gas dan mineral laut lainnya, dan potensi material untuk bioteknologi yang diperkirakan mencapai kapitalisasi pasar triliunan rupiah Dahuri 2004 diacu dalam Adrianto 2004. Total kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDRB nasional mencapai 25 dan menyumbang lebih dari 15 lapangan kerja Burke 2002 diacu dalam Adrianto 2004. Dengan potensi yang demikian besar dan memiliki arti penting dalam konteks perekonomian bangsa, maka pemerintah Indonesia sebenarnya harus lebih memfokuskan pembangunan di daerah kepulauan dalam hal ini wilayah pesisir dibandingkan dengan wilayah daratan induk lainnya. Paling tidak ada kesejajaran pembangunan ataupun tidak terlalu ketinggalan dengan pembangunan wilayah daratan. Data dari Badan Pusat Statistik BPS menunjukan dari 62.472 desa di Indonesia 5.479 diantaranya merupakan desa-desa pesisir. Jumlah masyarakat pesisir nelayan dan pembudidaya ikan diperkirakan hampir 22 dari penduduk miskin di Indonesia. Masyarakat pesisir terdiri atas nelayanpenangkap ikan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, pedagang hasil perikanan, pelaku usaha 2 industri dan jasa maritim serta masyarakat lainnya yang bermukim di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil PPK. Mereka merupakan salah satu kelompok penduduk yang terendah pendapatannya dibanding anggota masyarakat lainnya. Mengingat selama ini justru keterpurukan taraf hidup masyarakat sangat dirasakan oleh masyarakat yang berdomisili di wilayah pesisir PPK sehingga dalam perkembangannya perhatian pemerintah terhadap pengelolaan PPK menemukan titik terang ketika tahun 1998 didirikannya Departemen Kelautan dan Perikanan dimana dalam strukturnya terdapat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Ditjen P3K. Pada tahun 2000 sebagai tindak lanjut dari perhatian Pemerintah oleh Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat lahirlah program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir dibawah pengawasan Departemen Kelautan dan Perikanan dimana dalam pelaksanaannya program PEMP dirancang untuk tiga periode pertama tahun 2001-2003 merupakan periode inisiasi; kedua tahun 2004- 2006 merupakan periode institusionalisasi dan periode ketiga tahun 2007-2009 merupakan periode diversifikasi usaha. Khusus untuk Tahun 2008, program PEMP diarahkan dalam bentuk pemberian Bantuan Sosial Mikro BSM yang diberikan langsung kepada masyarakat pesisir sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan. Pembentukan kelembagaan dan perubahan sistem melalui periodisasi program PEMP seperti yang diungkapkan diatas semata-mata dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan prinsip pemberdayaan, yaitu helping the poor to help themselves. Kabupaten Kepulauan Aru adalah salah satu kabupaten yang mendapatkan alokasi program PEMP. Selanjutnya diketahui kabupaten ini, merupakan satu diantara kabupaten yang dimekarkan dalam wilayah administrasi pemerintahan Propinsi Maluku pada tahun 2003. Dengan luas wilayahnya 54.392 Km 2 yang terdiri dari 6.426.77 Km 2 adalah luas daratan atau 13 dan luas lautan 47.965.23 Km 2 atau sebesar 87. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2006 di Kabupaten Kepulauan Aru terdapat 875 pulau dengan luas pulau 8.104.37 Km 2 . Secara Astronomis daerah ini terletak antara 5 –8 LS dan 133.5 -136.5 BT dengan batas wilayah geografis antara lain : 3 • Sebelah Selatan : Laut Arafura • Sebelah Utara : Laut Arafura di bagian Selatan Papua • Sebelah Timur : Laut Arafura di bagian Selatan Papua • Sebelah Barat : Laut Arafura di bagian Timur Pulau Kei Besar Kabupaten Kepulauan Aru telah mendapat kepercayaan Pemerintah dalam mengelolah program PEMP sejak tahun 2005, tahun 2007, dan tahun 2008. Selama tiga tahun perjalanan program ini dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat pesisir tentunya program PEMP dapat dievaluasi adakah efek mutiplier yang diberikan dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat penerima manfaat beneficiaries program PEMP sehingga berpengaruh bagi pembangunan perekonomian wilayah pesisir.

1.2 Perumusan Masalah