Tahun 2012 Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Kawasan Industri Sesuai Proper Klhk Peringkat Hijau.

72 dengan pihak terkait. Faktor DRKPL masih belum ada peningkatan karena substansi belum melampaui ketaatan. 6. Tahun 2013 a. Nilai indeks ekologi, ekonomi dan kelembagaan sama dengan tahun 2012. b. Nilai indeks indeks sosial naik dari 22.52 menjadi 26.10 dengan faktor pengungkit semua berubah dari faktor publikasipenghargaan dan perencanaan menjadi faktor monitoring dan hubungan pengembangan masyarakat. Ini karena pada tahun 2013 mendapatkan penghargaan, sedangkan faktor monitoring dan hubungan pengembangan masyarakat tidak ada kemajuan sehingga menjadi faktor penting. c. Nilai indeks teknologi naik dari 10.07 menjadi 16.53 dengan faktor pengungkit yang tetap udara dan 3R limbah B3, sedangkan faktor limbah non B3 digantikan energi. Hal ini karena belum ada perbaikan pada faktor udara dan 3R limbah B3, serta energi.

7. Tahun 2014.

a. Nilai indeks ekologi meningkat dari 31.78 menjadi 40.87 karena ada peningkatan program pada efisiensi energi, sedangkan faktor pengungkit sama dengan tahun 2013. b. Nilai indeks sosial meningkat dari 26.10 menjadi 28.58 dengan faktor pengungkit tahun 2014 sama dengan 2013. Peningkatan ini karena tahun 2014 ada tambahan perencanaan strategis lima tahunan tentang pengembangan masyarakat, sedangkan pada tahun 2013 belum ada. c. Nilai indeks ekonomi , teknologi dan kelembagaan sama dengan tahun 2013 dengan faktor pengungkit yang sama Kondisi data tahun terakhir yaitu tahun 2014 dengan data faktor-faktor pengungkit masing-masing dimensi selanjutnya sebagai base line analisis prospektif lebih lanjut. Ringkasan faktor-faktor pengungkit 2014 setiap dimensi sebagai berikut : 1. Dimensi Ekologi Indeks keberlanjutan dimensi ekologi tahun 2014 sebesar 40.87 kurang keberlanjutan dengan faktor-faktor pengungkit sesuai Gambar 22. Terdapat tiga faktor pengungkitpenting berdasarkan nilai RMS root mean square melebihi median 3.27 yaitu 1 implementasi konservasi air dan penurunan beban pencemaran air, 2 implementasi penurunan pencemaran udara, 3 serta implementasi 3R limbah B3. Berdasarkan data pada Lampiran 8, status kinerja tiga faktor pengungkit keberlanjutan pengelolaan lingkungan kawasan industri KIJA pada dimensi ekologi tahun 2014 sebagai berikut : a. Implementasi program 3R limbah B3 Ada inventarisasi limbah B3, program pengurangan dilengkapi dengan jadwal dan cara, serta pelaporan minimal tiga tahun, namun keberhasilan pengurangan masih ≥ 5, dan keberhasilan pemanfaatan masih ≥ 25. 73 b. Implementasi program penurunan pencemaran udara. Belum ada program pengurangan pencemaran emisi udara c. Implementasi konservasi air dan penurunan beban pencemaran air. Belum ada program efisiensi air yang signifikan dan terukur. Sesuai data kinerja faktor pengungkit dimensi ekologi di atas, implementasi program 3 R limbah B3 sedikit lebih baik dibandingkan dengan konservasi air dan penurunan beban pencemaran udara karena pada program konservasi air dan penurunan pencemaran udara belum ada implementasi yang telah dilaksanakan. Gambar 22 Faktor pengungkit dimensi ekologi tahun 2014 2. Dimensi Ekonomi Indeks keberlanjutan dimensi ekonomi tahun 2014 sebesar 35.06 kurang keberlanjutan dengan faktor-faktor pengungkit sesuai Gambar 23. Terdapat lima faktor pengungkit penting berdasarkan nilai RMS root mean square melebihi median 1.66 yaitu 1 alokasi dana untuk pengembangan masyarakat, 2 alokasi dana untuk penurunan emisi pencemaran udara, 3 alokasi dana untuk konservasi air dan penurunan beban pencemaran air, 4 alokasi dana 3R limbah B3, serta 5 alokasi dana implementasi SML. Berdasarkan data pada Lampiran 9, status kinerja lima faktor pengungkit keberlanjutan pengelolaan lingkungan kawasan industri KIJA pada dimensi ekonomi tahun 2014 sebagai berikut : a. Alokasi dana program pengembangan masyarakat. Ada dana program dalam tiga tahun terakhir berturut-turut. b. Alokasi dana implementasi program penurunan pencemaran udara. Belum ada alokasi dana program penurunan pencemaran udara. c. Alokasi implementasi konservasi air dan penurunan beban pencemaran air. Belum ada alokasi dana program efisiensi air. 2.57 3.27 9.64 3.12 6.57 5.87 2.64 2 4 6 8 10 12 Rentang pengaruh SML sistem manajemen lingkungan Implementasi efisiensi energi Implementasi 3R limbah B3 Implementasi 3R limbah non B3 Implementasi penurunan pencemaran udara Implementasi konservasi air dan penurunan beban pencemaran air Implementasi kehati Root Mean Square A ttr ibu te