Tahun 2010 Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Kawasan Industri Sesuai Proper Klhk Peringkat Hijau.

71 d. Dimensi teknologi dan kelembagaan 2010 tidak ada perubahan signifikan terhadap tahun 2009 berdasarkan kinerja 2010 dengan faktor-faktor pengungkit sama.

4. Tahun 2011

a. Nilai indeks ekologi meningkat dari 18.88 menjadi 31.78 dengan faktor pengungkit yang tetap adalah 3R limbah B3, sedangkan faktor penggungkit energi dan SML digantikan faktor 3R limbah non B3 dan udara. Hal ini karena perbaikan pada program energi dan SML, sedangkan 3R limbah non B3 dan udara belum ada perbaikan program. b. Nilai indeks ekonomi meningkat dari 35.06 menjadi 44.73 dengan faktor pengungkit yang tetap sama adalah masyarakat, air dan 3R B3, sedangkan faktor SML dan udara digantikan faktor benchmarking dan kehati.Hal ini karena masih belum adanya alokasi dana untuk benchmarking dan ada peningkatan alokasi dana untuk pencemaran udara, serta rutinnya alokasi dana SML. c. Nilai indeks sosial meningkat dari 15.41 menjadi 26.10 dengan faktor pengungkit yang tetap adalah monitoring, sedangkan faktor implementasi digantikan faktor hubungan pengembangan masyarakat. Hal ini karena pada tahun 2010 ada peningkatan fakor implementasi program pengembangan berupa ada implementasi program sesuai dengan rencana kerja yang dibuktikan dalam indikator, jadwal dan sasaran program.menjadi masyarakat yang dijalankan. Sedangkan faktor hubungan masyarakat masih tidak memiliki sistem tata kelola hubungan internal dan eksternal d. Dimensi teknologi dan kelembagaan 2011 tidak ada perubahan signifikan terhadap tahun 2010 berdasarkan kinerja 2011 hampir sama dengan 2010. e. Pada tahun 2011 perusahaan berhasil mendapatkan proper peringkat hijau sesuai dengan kriteria yang berlaku berdasarkan Kep-menlh No 052011.

5. Tahun 2012

a. Nilai indeks ekologi dan teknologi masih sama dengan tahun 2011. b. Nilai indeks ekonomi turun dari 44.73 menjadi 35.06 dengan faktor pengungkit yang tetap adalah masyarakat, air, dan 3R limbah B3, sedangkan faktor benchmarking dan kehati digantikan faktor udara dan SML. Hal ini karena alokasi dana pengurangan pencemara udara dihapus, sedangkan alokasi dana SML tidak ada perbaikan. c. Nilai indeks sosial sedikit turun dari 26.10 menjadi 22.52 dengan faktor pengungkit semua berubah dari faktor monitoring dan hubungan pengembangan masyarakat menjadi faktor publikasi penghargaan dan perencanaan. Ini karena pada tahun 2012 tidak mendapatkan penghargaan dibandingkan tahun sebelumnya. d. Nilai indeks kelembagaan meningkat dari 59.74 menjadi 66.91 dengan faktor pengungkit yag tetap adalah benchmarking, sedangkan faktor struktur digantikan DRKPL. Ini karena faktor struktur meningkat dengan telah mempunyai kinerja yang baik yaitu ada struktur organisasi di bidang lingkungan dengan latar belakang pendidikan yang memadai yang dipimpin oleh manajer untuk masing-masing program, serta mempunyai kerja sama 72 dengan pihak terkait. Faktor DRKPL masih belum ada peningkatan karena substansi belum melampaui ketaatan. 6. Tahun 2013 a. Nilai indeks ekologi, ekonomi dan kelembagaan sama dengan tahun 2012. b. Nilai indeks indeks sosial naik dari 22.52 menjadi 26.10 dengan faktor pengungkit semua berubah dari faktor publikasipenghargaan dan perencanaan menjadi faktor monitoring dan hubungan pengembangan masyarakat. Ini karena pada tahun 2013 mendapatkan penghargaan, sedangkan faktor monitoring dan hubungan pengembangan masyarakat tidak ada kemajuan sehingga menjadi faktor penting. c. Nilai indeks teknologi naik dari 10.07 menjadi 16.53 dengan faktor pengungkit yang tetap udara dan 3R limbah B3, sedangkan faktor limbah non B3 digantikan energi. Hal ini karena belum ada perbaikan pada faktor udara dan 3R limbah B3, serta energi.

7. Tahun 2014.

a. Nilai indeks ekologi meningkat dari 31.78 menjadi 40.87 karena ada peningkatan program pada efisiensi energi, sedangkan faktor pengungkit sama dengan tahun 2013. b. Nilai indeks sosial meningkat dari 26.10 menjadi 28.58 dengan faktor pengungkit tahun 2014 sama dengan 2013. Peningkatan ini karena tahun 2014 ada tambahan perencanaan strategis lima tahunan tentang pengembangan masyarakat, sedangkan pada tahun 2013 belum ada. c. Nilai indeks ekonomi , teknologi dan kelembagaan sama dengan tahun 2013 dengan faktor pengungkit yang sama Kondisi data tahun terakhir yaitu tahun 2014 dengan data faktor-faktor pengungkit masing-masing dimensi selanjutnya sebagai base line analisis prospektif lebih lanjut. Ringkasan faktor-faktor pengungkit 2014 setiap dimensi sebagai berikut : 1. Dimensi Ekologi Indeks keberlanjutan dimensi ekologi tahun 2014 sebesar 40.87 kurang keberlanjutan dengan faktor-faktor pengungkit sesuai Gambar 22. Terdapat tiga faktor pengungkitpenting berdasarkan nilai RMS root mean square melebihi median 3.27 yaitu 1 implementasi konservasi air dan penurunan beban pencemaran air, 2 implementasi penurunan pencemaran udara, 3 serta implementasi 3R limbah B3. Berdasarkan data pada Lampiran 8, status kinerja tiga faktor pengungkit keberlanjutan pengelolaan lingkungan kawasan industri KIJA pada dimensi ekologi tahun 2014 sebagai berikut : a. Implementasi program 3R limbah B3 Ada inventarisasi limbah B3, program pengurangan dilengkapi dengan jadwal dan cara, serta pelaporan minimal tiga tahun, namun keberhasilan pengurangan masih ≥ 5, dan keberhasilan pemanfaatan masih ≥ 25.