Rahayu 2010, penyatuan kepentingan pemegang saham, debtholders dan Manajemen merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap
tujuan perusahaan seringkali menimbulkan masalah-masalah agency problem. Dimana, agency problem dapat dipengaruhi oleh struktur kepemilikan
kepemilikanmanajerial dan kepemilikan institusional Kepemilikan manajemen dalam sebuah perusahaan, dapat menimbulkan dugaan bahwa nilai perusahaan
meningkat akibat dari kepemilikan menajemen yang meningkat. Jadi jika perusahaan menerapkan GCG maka diharapkan akan meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan dan meningkatkan harga saham perusahaan. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan maka dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif yang diajukan adalah sebagai berikut:
H5: Kepemilikan manajerial mempengaruhi hubungan ROA dengan Tobin’s Q.
2.3.2.6 Jumlah Anggota Komite Audit dan Pengaruh Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan
Berdasarkan Kep. 29PM2004, komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk membantu melaksanakan tugas dan
fungsinya.Menurut KNKG 2006, salah satu tugas komite audit adalah untuk memastikan bahwa struktur pengendalian internal perusahaan dilakukan Dengan
baik. Keberadaan komite audit dapat menjadi alat yang efektif untuk melakukan mekanisme pengawasan sehingga dapat mengurangibiaya agensi,meningkatkan
pengendalian internal dan akan meningkatkankualitas pengungkapan informasi perusahaan Forker, 1992 dalam Prasojo, 2011. Dengan mengurangi biaya agensi
maka profit perusahaan akan mengalami peningkatan sehingga return of asset juga akan mengalami peningkatan. Menurut Black et al. 2003; Daryatno, 2004;
dalam Siallagan dan Machfoedz, 2006 keberadaan komite audit berpengaruh pada nilai perusahaan. Keanggotaan komite audit yang diatur oleh Bapepam danBursa
Efek Indonesia, disebutkan bahwa komite audit yang dimiliki olehperusahaan minimal terdiri dari tiga orang, dimana sekurang-kurangnya 1 satuorang berasal
dari komisaris independen dan 2 dua orang anggota lainnyaberasal dari luar emiten atau perusahaan publik.Penerapan jumlah keberadaan komite audit yang
memenuhi standarakan meningkatan nila perusahaan. Dengan demikian, maka hipotesis alternatif yang dikemukakan adalah:
H6: Jumlah anggota komite audit mempengaruhi hubungan ROA dengan Tobin’s Q.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk dalam
jenis penelitian asosiatif, dimana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji kebenarannya Sugiyono, 2007:7.
Adapun variabel yang akan diteliti adalah ROA sebagai variabel independen X1 mempunyai hubungan dengan Tobin’s Q sebagai variabel dependen Y1 dan
CSR dan GCG sebagai variabel pemoderasi.
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam elemen yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam
penelitian Erlina, 2011:48. Tujuan dari definisi operasional adalah memberikan kejelasan akan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian. Untuk menguji
penelitian ini digunakan variabel dependen dan variabel independen. Variabel yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Variabel independen bebas
Sugiyono 2007:59 memberikan pengertian bahwa variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen terikat variabel lain. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on asset ROA. ROA merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan
dalam pemanfaatan total assets Chen, 2005 : 46. Untuk memperoleh nilai ROA dapat dihitung dengan rumus :
ROA= LABA BERSIH ÷ TOTAL ASET
2. Variabel dependen terikat
Sugiyono 2007:59 menyatakan bahwa variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai
perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan nilai perusahaan satu tahun setelahnya t+1. Nilai perusahaan dibentuk melalui indikator nilai pasar saham
dimana sangat dipengaruhi oleh peluang investasi. Peluang investasi akan berdampak pada pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga
akan meningkatkan harga saham, dengan begitu nilai saham pun juga akan meningkat. Pengukuran nilai perusahaan penelitian ini menggunakan Tobin’s Q.
Tobin’s Q diukur dengan rumus:
Q
3. Variabel Pemoderasi
=
�
{ ����� ������ + ������ ����� � ����� �����
����� ����
�
Penelitian ini menggunakan variabel moderasi karena Peneliti menduga adanya variabel lain yang mempengaruhi hubungan kinerja keuangan dengan nilai
perusahaan. Variabel moderasi adalah variabel yang mempunyai pengaruh
ketergantungan contingent effect yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variabel bebas Sekaran, 2006 dalam Rahayu 2010;32. Variabel moderating
merupakan variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Terdapat dua variabel moderasi dalam
penelitian ini yaitu: a.
Pengungkapan CSR Pengungkapan CSR adalah pengungkapan informasi yang berkaitan
dengan tanggung jawab perusahaan di dalam laporan tahunan. Pengukuran CSR mengacu pada 78 item pengungkapan yang digunakan oleh Sembiring 2005.
Penelitian ini menggunakan 78 item pengungkapan karena peneliti menganggap pengukuran ini menguji pengungkapan CSR secara lengkap dan terinci. Objek
penelitian ini menggunakan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia sehingga pengukuran CSR ini cocok digunakan oleh perusahaan-
perusahaan di indonesia karena pengukuran CSR yang menggunakan 78 item pengungkapan ini digunakan Sembiring 2005 dengan mengadopsi pengukuran
CSR yang berdasarkan GRI Global Reporting Initiative yang telah diakui secara global.
Pengukuran variabel ini dengan indeks pengungkapan sosial, selanjutnya ditulis CSR dengan membandingkan jumlah pengungkapan yang
diharapkan. Pengungkapan sosial merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktifitas sosialnya yang meliputi 13 item lingkungan, 7 item
energi, 8 item kesehatan dan keselamatan kerja, 29 item lain-lain tenaga kerja, 10 item produk, 9 item keterlibatan masyarakat, dan 2 item umum.
b. Good Corporate Governance
Good Corporate Governance diproksikan dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan jumlah
anggota komite audit. Pengukurankepemilikan manajerial,kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan jumlah anggota komite audit
menggunakan rumus: Proporsi Komisaris
Indipenden = Komisaris Independen dibagi dengan total
jumlah anggota dewan komisaris Kepemilikan Institusional
= kepemilikan saham oleh perbankan, perusahaan
asuransi, dana pensiun, reksadana, dan institusi lain dibagi dengan total jumlah saham beredar.
Kepemilikan Manajerial = kepemilikan saham dewan direksi dan dewan
komisaris dibagi dengan jumlah saham yang beredar
Jumlah Anggota Komite Audit
= Merupakan jumlah komite audit yang dimiliki oleh
pusahaan sampel
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Sugiyono 2007:115 memberikan pengertian bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyeksubyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur yang telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya satu kelompok industri yaitu industri manufaktur karena perusahaan manufaktur ada dalam segala bidang sistem
ekonomi. Selain itu sektor manufaktur memiliki jumlah terbesar perusahaan dibandingkan sektor lainnya.. Laporan keuangannya pun disajikan secara lengkap
dan rinci, karena sifat operasi kegiatan usahanya. Selain itu, perusahaan manufaktur dianggap banyak menimbulkan efek lingkungan dalam proses
produksinya seperti pencemaran limbah sehingga perusahaan perlu menerapkan CSR sebagai timbal balik kepada lingkungan disekitarnya.
“Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” Sugiyono, 2007:116. Teknik penentuan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan beberapa kriteria tertentu. Adapun kriteria yang
ditentukan oleh penulis adalah : 1.
Semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan berturut-
turut dari tahun 2011-2013. 2.
Perusahaan tersebut tidak delisting pada periode pengamatan. 3.
Memiliki data keuangan yang berkaitan dengan variabel penelitian secara lengkap menerapkan CSR dan GCG.
Berdasarkan kriteria, maka populasi dalam penelitian ini adalah 138 perusahaan manufaktur
www.sahamok.com . Metode penarikan sampel
penelitian adalah purposive sampling method, yaitu metode sampling dengan membatasi pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Dari proses
pengambilan sampel, terdapat 20 perusahaan yang memenuhi ketiga kriteria di atas. Berikut ditunjukkan proses pengambilan sampel :
Tabel 3.1 Pemilihan Sampel Penelitian
NO Kode Perusahaan Populasi
Kriteria Sample Sampel 1
2 3
Sample
1 ADES
1 √
√ − −
2 ADMG
2 √
√ − −
3 AISA
3 √
√ − −
4 AKKU
4 √
√ − −
5 AKPI
5 √
√ − −
6 ALDO
6 √
√ − −
7 ALKA
7 √
√ − −
8 AIMS
8 √
√ √ Sample 1
9 ALTO
9 −
√ − −
10 AMFG
10 √
√ − −
11 APLI
11 √
√ √ Sample 2
12 ARGO
12 √
√ − −
13 ARNA
13 √
− √ √
14 ASII
14 √
√ − −
15 AUTO
15 √
√ √ √
16 BIMA
16 √
√ − −
17 BRAM
17 √
√ √ Sample 3
18 BRNA
18 √
√ √ Sample 4
19 BRPT
19 √
√ − −
20 BTON
20 √
√ − −
21 BUDI
21 √
√ √ Sample 5
22 CEKA
22 √
√ − −
23 CNTB
23 −
√ − −
24 CNTX
24 √
√ − −
25 CPIN
25 √
− − −
26 CTBN
26 √
− √ −
27 DAVO
27 −
− − −
28 DLTA
28 √
√ − −
29 DPNS
29 √
√ √ −
30 DVLA
30 √
− − −
31 EKAD
31 √
√ − −
32 ERTX
32 √
√ − −
33 ESTI
33 √
√ − −
34 ETWA
34 √
√ − −
35 FASW
35 √
√ − −
36 FPNI
36 √
√ − −
37 GDST
37 √
√ − −
38 GDY R
38 √
√ − −
39 GGRM
39 −
√ √ −
40 GJTL
40 √
√ − −
41 HDTX
41 √
√ − −
42 HMSP
42 √
√ √ −
43 ICBP
43 √
√ √ −
44 IGAR
44 √
√ √ −
45 IKAI
45 √
√ − −
46 IKBI
46 √
√ √ −
47 IMAS
47 √
√ − −
48 INAF
48 √
√ − −
49 INAI
49 √
√ − −
50 INCI
50 √
− √ −
51 INDF
51 √
√ − −
52 INDR
52 √
√ − −
53 INDS
53 √
− √ -
54 INKP
54 √
√ − −
55 INRU
55 √
√ − −
56 INTP
56 √
√ √ Sample 6
57 IPOL
57 √
√ − −
58 ISSP
58 −
− − −
59 ITMA
59 √
√ − −
60 JECC
60 √
√ − −
61 JKSW
61 √
√ − −
62 JPFA
62 √
√ − −
63 JPRS
63 √
− √ −
64 KAEF
64 √
− √ −
65 KARW
65 √
√ − −
66 KBLI
66 √
− √ −
67 KBLM
67 √
√ − −
68 KBRI
68 √
√ √ −
69 KDSI
69 √
√ − −
70 KIAS
70 √
√ √ −
71 KICI
71 √
√ √ Sample 7
72 KONI
72 √
√ √ Sample 8
73 KRAH
73 −
− − −
74 KRAS
74 √
√ − −
75 LION
75 √
√ − −
76 LMPI
76 √
√ − −
77 LMSH
77 √
√ √ Sample 9
78 LPIN
78 √
− √ −
79 MAIN
79 √
√ − −
80 MASA
80 √
√ − −
81 MBTO
81 √
− √ −
82 MICE
82 √
√ √ Sample10
83 MLBI
83 √
√ − −
84 MLIA
84 √
√ − −
85 MTDL
85 √
√ √ Sample11
86 MY OR
86 √
√ − −
87 MY RX
87 √
√ √ −
88 MY TX
88 √
√ − −
89 NIKL
89 √
√ − −
90 NIPS
90 √
√ − −
91 PAFI
91 √
− − −
92 PBRX
92 √
√ √ Sample12
93 PICO
93 √
√ − −
94 POLY
94 √
√ − −
95 PRAS
95 √
√ √ Sample13
96 PSDN
96 √
√ − −
97 PTSN
97 √
√ − −
98 PY FA
98 √
√ √ Sample14
99 RICY
99 √
− √ −
100 RMBA 100
√ √ −
− 101 ROTI
101 √
√ − −
102 RALS 102
√ √ √
Sample15
103 SCCO 103
√ √ −
− 104 SCPI
104 √
√ − −
105 SDPC 105
√ − √
− 106 SIDO
106 −
− √ −
107 SIMA 107
√ √ −
− 108 SIPD
108 √
√ − −
109 SKLT 109
√ √ −
− 110 SMBR
110 −
− − −
111 SMCB 111
√ √ −
− 112 SMGR
112 √
√ − −
113 SMSM 113
√ √ −
− 114 SOBI
114 √
√ √ −
115 SPMA 115
√ √ −
− 116 SQBI
116 √
− − −
117 SRIL 117
− − −
− 118 SRSN
118 √
√ √ Sample16
119 SSTM 119
√ √ −
− 120 STTP
120 √
√ √ √
121 SULI 121
√ √ −
− 122 TGKA
122 √
√ √ Sample17
123 TCID 123
√ √ √
Sample18 124 TIRT
124 √
√ − −
125 TKIM 125
√ √ −
− 126 TMAS
126 √
√ √ Sample19
127 TPIA 127
√ − √
− 128 TRIS
128 −
− − −
129 TRST 129
√ √ −
− 130 TSPC
130 √
√ − −
131 ULTJ 131
√ √ √
Sample20 132 UNIC
132 √
√ − −
133 UNIT 133
√ √ −
− 134 UNTX
134 √
√ − −
135 UNVR 135
√ √ −
− 136 VOKS
136 √
√ − −
137 WIIM 137
√ √ −
− 138 Y PAS
138 √
√ − −
Jumlah 138
20 Sumber: Hasil Pemilihan Sampel Penulis
3.4 Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis data panel, yakni gabungan antara data runtut waktu time
series dan data silang cross section. Bila dilihat dari sumber datanya, penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu Laporan keuangan tahunan dari setiap
perusahaan yang merupakan sampel penelitian tahun 2011-2013 yang diperoleh dari situs resmi www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory ICMD.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data eksternal. Data eksternal merupakan data yang dicari dan diperoleh peneliti dari suatu entitas di
luar perusahaan yang bersangkutan. Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Pertama, peneliti melakukan studi kepustakaan untuk mencari buku-buku
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kedua, pengumpulan data dilakukan dengan cara mendownload dari situs Bursa Efek Indonesia, yaitu
www.idx.co.id serta melalui Indonesian Capital Market Directory untuk memperoleh data
mengenai laporan keuangan dari perusahaan sampel yang terpilih untuk tahun 2011-2013.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan menggunakan software SPSS. Penelitian ini
akan mengunakan teknik regresi linier. Hal ini disebabkan karena penelitian ini akan menguji pengaruh kinerja keuangan ROA terhadap nilai perusahaan, serta
menggunakan pengungkapan CSR dan proporsi kepemilikan manajerial sebagai proksi dari pengungkapan dari GCG apakah memperkuat atau memperlemah
hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Pada penelitian ini akan menggunakan teknik regresi linier sederhana untuk menguji hipotesis pertama
yaitu pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik regresi linier sederhana karena hanya terdapat 1 variabel
independen dan 1 variabel dependen dalam mengujinya. Sebelum analisis ini dilaksanakan, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk
menghasilkan nilai parameter model penduga yang sah.. Untuk dapat melakukan regresi ini, model regresi harus diuji terlebih dahulu apakah sudah memenuhi
asumsi klasik. Apabila ada satu syarat saja yang tidak terpenuhi, maka hasil analisis regresi tidak dapat dikatakan bersifat BLUE Best Linear Unbiased
Estimator. Asumsi regresi linier klasik tersebut antara lain adalah: 1.
Model regresi dispesifikasikan dengan benar. 2.
Error menyebar normal dengan rataan nol dan memiliki suatu ragam variance tertentu.
3. Tidak terjadi heteroskedastisitas pada ragam error.
4. Error tidak mengalami autokorelasi error tidak berkorelasi dengan dirinya
sendiri.
3.6.1 Uji Asumsi Klasik