Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Analisis Selisih Mutlak

Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi Persamaan 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1 ,575 ,330 a ,241 ,31784 a. Predictors: Constant, ln_CSR, Ln_Kmnj, ln_Kl, ln_ROA, ln_KA, ln_Klnd b. Dependent Variable: ln_Q sumber : hasil olah data SPSS Tabel 4.7 menunjukkan nilai R sebesar 0,575 atau 57,5. Hal ini berarti bahwa hubungan antara variabel dependen nilai perusahaan publik sektor industri manufaktur di Indonesia dengan variabel independennya profitabilitas adalah sangat erat. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini sebesar 0,330 yang berarti 33 nilai perusahaan publik sektor industri manufaktur di Indonesia dapat dijelaskan profitabilitas. Standard Error of Estimated digunakan untuk mengukur variabel dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi. Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 0,31784. Standar deviasi yang semakin kecil mengindikasikan bahwa model semakin baik.

4.2.3.2 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t

Uji signifikansi parameter individual bertujuan menguji pengaruh parsial kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan publik sektor industri manufaktur di Indonesia. Uji signifikansi parameter individual menggunakan uji-t dilakukan terhadap model regresi persamaan 1 ditunjukkan Tabel 4.8 di bawah ini. Tabel 4.8 Uji Signifikansi Parameter Individual Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,421 ,158 2,669 ,010 ln_ROA ,142 ,052 ,353 2,717 ,009 a. Dependent Variable: ln_Q Sumber : hasil olah data SPSS Hasil output uji signifikansi parameter individual seperti ditunjukkan dalam Tabel 4.12 menghasilkan persamaan regresi linear sebagai berikut. Q = 0,421 + 0,142ROA + e Interpretasi : a. Konstanta sebesar 0,421 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel bebas kinerja keuangan maka nilai perusahaan publik sektor industri manufaktur di Indonesia yang diproksikan dengan Tobin’s Q meningkat sebesar 0,421 kali di atas nilai bukunya. b. Koefisien regresi variabel kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA adalah sebesar 0,142, yang berarti bahwa setiap kenaikan profitabilitas sebesar 1 kali akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,142 kali.

4.2.3.3 Analisis Selisih Mutlak

Uji yang digunakan dalam persamaan 2 sampai 6 adalah dengan menggunakan uji selisih nilai mutlak. Jika skor tinggi untuk nilai persediaan berasosiasi dengan skor rendah dari profitabilitas, maka akan terjadi perbedaan nilai absolut yang besar. Hal ini juga berlaku bagi skor rendah dari nilai persediaan berasosiasi dengan skor tinggi dari nilai profitabilitas. Kedua kombinasi ini diharapkan akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang meningkat. Analisis regresi moderasi bertujuan menguji pengaruh variabel moderasi memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pengaruh variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan komisaris independen terhadap hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan ditunjukkan dalam tabel 4.9 di bawah ini. Tabel 4.9 Analisis Regresi Moderasi Persamaan 2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,164 ,133 1,227 ,225 ABS_ROA ,671 ,185 ,412 3,621 ,001 ln_ROAxln_Klnd -,130 ,039 -,376 -3,303 ,002 a. Dependent Variable: ln_Q Sumber : hasil olah data SPSS Tabel 4.9 menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan komisaris independen, signifikan pada 0,002 dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05. Hal ini berarti variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan komisaris independen, mampu memoderasi hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Pengaruh variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan komisaris independen terhadap hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan ditunjukkan dalam tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10 Analisis Regresi Moderasi Persamaan 3 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -,029 ,120 -,238 ,813 ABS_ROA ,731 ,196 ,448 3,733 ,000 ln_ROAxln_Kl -,123 ,064 -,230 -1,917 ,061 a. Dependent Variable: ln_Q Sumber : hasil olah data SPSS Tabel 4.10 menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, signifikan pada 0,061 dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05. Hal ini berarti variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, tidak mampu memoderasi hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Pengaruh variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan komisaris independen terhadap hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan ditunjukkan dalam tabel 4.11 di bawah ini. Tabel 4.11 Analisis Regresi Moderasi Persamaan 4 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,357 ,139 2,560 ,014 ln_ROAxln_KMnj -,005 ,012 -,081 -,410 ,684 ln_ROA ,117 ,068 ,341 1,734 ,089 a. Dependent Variable: ln_Q Sumber : hasil olah data SPSS Tabel 4.11 menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial, signifikan pada 0,684 dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05. Hal ini berarti variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial, tidak mampu memoderasi hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Pengaruh variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan komisaris independen terhadap hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan ditunjukkan dalam tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.12 Analisis Regresi Moderasi Persamaan 5 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,422 ,159 2,662 ,010 ln_ROA ,236 ,164 ,587 1,438 ,157 ln_ROAxln_KA -,085 ,140 -,248 -,607 ,547 a. Dependent Variable: ln_Q Sumber : hasil olah data SPSS, 2015 Tabel 4.12 menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan komite audit, signifikan pada 0,547 dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05. Hal ini berarti variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial, tidak mampu memoderasi hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Pengaruh variabel moderasi GCG yang diproksikan dengan komisaris independen terhadap hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan ditunjukkan dalam tabel 4.13 di bawah ini. Tabel 4.13 Analisis Regresi Moderasi Persamaan 6 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,519 ,160 3,251 ,002 ln_ROA ,332 ,103 ,825 3,210 ,002 ln_ROAxln_CSR ,101 ,048 ,542 2,108 ,040 a. Dependent Variable: ln_Q Sumber : hasil olah data SPSS, 2015 Tabel 4.13 menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan variabel moderasi CSR, signifikan pada 0,040 dengan tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0,05. Hal ini berarti variabel moderasi, mampu memoderasi hubungan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan terjamin tumbuh secara berkelanjutan sustainable apabila perusahaan meningkatkan kinerja keuangannya. Dalam penelitian ini kinerja keuangan dicerminkan oleh Return On Asset. ROA mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari perputaran asset yang dimilikinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, yang dapat dilihat dari nilai koefisien ROA sebesar 0,142 dengan signifikansi 0,009. Hasil persamaan model regresi linear tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan terbukti sehingga hipotesis pertama diterima. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ulupui 2007 yang menyebutkan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap return saham satu periode kedepan dengan kata lain ROA berpngaruh positif terhadap nilai perusahaan. Selain itu juga disebutkan dalam penelitian Makaryawati 2002, Carlson dan Bathala 1997 dalam Suranta dan Pranata 2004 yang menemukan hasil bahwa ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Apabila kinerja keuangan di dalam perusahaan yang dicerminkan oleh Return On Assets tinggi maka nilai perusahaan juga akan semakin meningkat karena nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari asset perusahaan. Semakin tinggi earning power semakin efisien perputaran asset dan semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan.

4.3.2 Pengaruh Moderasi GCG terhadap Hubungan Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengungkapan Corporte Social Responsibility, Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan Nilai Perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Pertambangan

15 166 138

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

2 14 19

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 4 107

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

1 3 107

Pengaruh Kinerja Keuangan, Profitabilitas,dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

2 4 106

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi.

0 0 105

Pengaruh Pengungkapan Corporte Social Responsibility, Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan Nilai Perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Pertambangan

0 0 13

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 10

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 13

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Kualitas Laba Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Mekanisme Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi - Unika Repository

0 0 14