Limbah Padat Proses Pengolahan Agar

7 Kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk memperbaiki kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut dikenal dua peranan kompos yakni soil conditioner dan soil ameliorator. Soil conditioner yaitu peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terutama tanah kering, sedangkan soil ameliorator berfungsi dalam memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah. Kompos yang baik untuk digunakan sebagai media tanam yaitu yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna dari bahan pembentuknya hitam kecoklatan, tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan memiliki suhu ruang. Tabel 2 menyajikan kandungan hara kompos secara umum. Tabel 2. Kandungan unsur hara kompos secara umum Mineral Kandungan N 1,33 P 0,83 K 0,36 Ca 5,61 Mg 0,10 Fe ppm 5000-6400 Al ppm 5000-9200 Mn ppm 200-400 Cu ppm 65 Zn ppm 285 Djuarnai et al. 2004 dalam Samekto 2006 Musnamar 2003

2.6 Limbah Padat Proses Pengolahan Agar

Sebesar 65 rumput laut kering menghasilkan limbah yang belum diolah dan dioptimalkan dengan baik di Indonesia. Besarnya potensi dan prospek pengolahan rumput laut masih belum diimbangi dengan penanganan pengolahannya, sehingga limbah tersebut cenderung terbuang dan hanya menjadi sampah organik Anonim a 2007. Pada tahun 2008 limbah padat pengolahan rumput laut di dunia adalah sekitar 1.682.542 ton. Jumlah yang besar ini sangat disayangkan jika tidak diolah dan dimanfaatkan dengan baik Harvey 2009. Limbah dari proses industri agar- agar ini 50-90 merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan dan jika tidak diolahdimanfaatkan, maka limbah ini sangat berbahaya bagi lingkungan. Limbah 8 ini mengandung nitrogen dan fosfor yang dimana merupakan limbah perairan yang sangat berbahaya Saputra 2008. Hasil studi Mandela 2010 mengindikasikan bahwa komposisi kimia limbah agar-agar mencakup kadar air, kadar lemak, kadar protein, dan kadar abu. Berdasarkan uji proksimat, limbah agar-agar mengandung kadar air sebesar 90,11 bb, kadar lemak sebesar 0,53 bb dan kadar protein sebesar 0,66 bb. Protein sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena kandungan nutrisinya baik, namun proses dekomposisi dari protein ini akan menghasilkan bau tidak sedap yang sangat disukai oleh mikroba Samekto 2006. Kadar abu yang terkandung dalam limbah agar-agar sebesar 0,19 bb. Kadar abu terkait dengan kandungan mineral suatu bahan. Kandungan abu atau mineral pada bahan tergantung dari jenis bahan dan cara pengabuannya. Kadar abu yang tinggi menunjukkan bahwa masih banyak terdapat kandungan mineral di dalam suatu bahan pangan, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis proksimat dapat diketahui bahwa limbah agar-agar mengandung mineral yang cukup untuk dimanfaatkan sebagai pupuk. Uji efektivitas pupuk rumput laut selama 4 empat minggu menghasilkan tanaman caisin dengan tinggi 32,8 cm, sedangkan tanaman yang diberi pupuk urea tingginya hanya 32,2 cm. Panjang daun pada caisin yang diberi pupuk rumput laut mencapai 13,7 cm, sedangkan caisin yang diberi pupuk urea mencapai 9,3 cm. Hasil uji efektivitas berdasarkan indikator kekuatan tanaman, ketahanan terhadap lingkungan, dan ukuran tanaman disimpulkan bahwa yang paling efektif adalah pemberian pupuk rumput laut. Namun demikian, pupuk rumput laut juga memiliki kelemahan. Tanaman yang diberi pupuk rumput laut memiliki lebih banyak lubang pada daun yang disebabkan oleh ulat dibandingkan tanaman yang diberi pupuk urea. Namun, fakta ini menunjukkan bahwa tanaman tersebut tidak merugikan bagi kesehatan bila dikonsumsi oleh manusia KKP 2010. 9 3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010 hingga Januari 2011. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Alat dan Bahan