12 Setiap perlakuan diulang 3 kali, sehingga terdapat 21 satuan percobaan
untuk masing-masing jenis sayuran. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian utama adalah Rancangan Acak Lengkap RAL. Model linier yang
digunakan pada penelitian ini adalah :
Y
ij
= µ + β
i
+ P
j
+ ε
ij
Keterangan : Y
ij
= Rataan pertumbuhan tanaman setiap perlakuan µ = Nilai tengah umum
β
i
= Pengaruh ulangan ke-i P
j
= Pengaruh perlakuan media tanam ke-j
ε
ij
= Galat i
=1,2,3 Bentuk hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H = perlakuan limbah agar tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
H
1
= perlakuan limbah agar berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis ragam Anova
pada taraf kepercayaan 95 persen P0,05. Jika hasil analisis ragam berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT Duncan Multiple Range Test pada
taraf kepercayaan 95 dan 99.
3.4 Pelaksanaan Penelitian
1 Penyemaian Benih
Penyemaian benih dilakukan sebelum pembuatan media tanam. Benih disemai dalam tray berukuran 60 cm x 30 cm dengan menggunakan media
campuran tanah, sekam dan kompos perbandingan 1:2:1. Penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali sampai empat belas hari umur benih siap untuk dilakukan
pindah tanam transplantasi.
Gambar 3. Penyemaian benih
13
2 Pembuatan Media Tanam
Media tanam yang dibuat ada tiga macam dengan berbagai konsentrasi berbeda yakni media campuran limbah agar dan tanah, kompos dan tanah serta
tanah 100. Selanjutnya, campuran media pada berbagai taraf perlakuan dihomogenisasikan melalui pengadukan. Setiap campuran yang telah dibuat,
dimasukkan ke dalam polybag berukuran 2 kg dengan tiga kali ulangan, selanjutnya disimpan di tempat yang teduh sebelum dilakukan transplantasi.
Gambar 4. Media tanam limbah agar 3
Penanaman
Pindah tanam transplantasi dilakukan 14 hari setelah tanaman sudah berdaun 3-4 helai, dilakukan dengan satu bibit per polybag. Penanaman dilakukan
di luar ruangan, pada lokasi yang masih cukup mendapat intensitas cahaya, di pagi hari saat intensitas cahaya matahari tidak terlalu terik untuk mendukung proses
adaptasi tanaman pada lingkungan yang baru. Selanjutnya polybag yang telah berisi tanaman, ditempatkan pada wilayah pengamatan dengan jarak ± 10 cm
antar polybag, dan secara acak antar ulangan dan perlakuan Lampiran 3.
4 Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman setelah dilakukan pindah tanam berupa penyiraman setiap hari atau dua hari sekali bila sedang turun hujan. Pengendalian hama ulat
dilakukan secara manual mengambilnya dari tanaman dan dimatikan.
5 Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada 35 HST dengan memotong pangkal batang saat sore hari. Pemanenan dilakukan pada seluruh perlakuan.
14
6 Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap 21 tanaman uji, di mana setiap tanaman ditempatkan per polybag. Parameter pengamatan tersebut meliputi :
a. Tinggi tanaman Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada seluruh tanaman dalam satuan
perlakuan yang diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi. Pengukuran dilakukan pada 0 HST hingga 35 HST dengan frekuensi seminggu
sekali. b. Jumlah daun per tanaman
Daun yang dihitung adalah daun hidup yang telah terbuka secara sempurna. Perhitungan jumlah daun dilakukan mulai 0 HST hingga 35 HST,
dengan frekuensi seminggu sekali. c. Lebar daun
Pengukuran lebar daun dilakukan pada seluruh tanaman, yang diukur pada daun terlebar dan yang telah terbuka sempurna setiap tanaman. Pengukuran
lebar daun selada dilakukan mulai 21 HST, kemudian dilanjutkan seminggu sekali, untuk daun pakcoy diukur pada 28 HST dan 35 HST.
d. Bobot total, bobot tajuk dan bobot akar Penimbangan bobot tanaman dilakukan dengan menggunakan timbangan,
meliputi bobot tanaman seluruh bagian tanaman, bobot tajuk bobot total tanpa akar, dan bobot akar. Pengukuran bobot tanaman pada penelitian ini dilakukan
satu kali pada usia pertumbuhan pada 21 HST.
15
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Fisik dan Kimia Limbah Padat Proses Pengolahan Agar