Kompos Pemanfaatan limbah padat proses pengolahan agar PT Agarindo Bogatama sebagai media tanam hortikultura

6 bahan organik, gembur, remah, dan tidak mudah tergenang air. Selada dapat tumbuh baik dengan pH 6,0-6,8 atau idealnya 6,5. Bila pH terlalu rendah perlu dilakukan pengapuran Pracaya 2002. Selada merupakan sayuran yang dipanen pada masa vegetatif, sehingga kebutuhan unsur nitrogen harus terpenuhi, agar mendapat hasil yang baik. Sarief 1985, menjelaskan bahwa nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, kekurangan nitrogen akan menyebabkan hambatan pertumbuhan tanaman yang berakibat pada rendahnya hasil tanaman. Waktu pemanenan selada tergantung pada tipe dan kultivar. Selada tipe daun dapat dipanen antara 30-50 hari setelah disemai Grubben dan Sukprakarn 1994. Bobot panen ideal selada adalah 171 gram per tanaman dan 19,2 tonha dengan asumsi jarak tanam 20 cm, namun kriteria ini tergantung pada varietas dan kategori panen yang diinginkan.

2.5 Kompos

Kompos merupakan salah satu pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang asal bahannya berasal dari makhluk hidup, dimana sebagian besar pupuk organik berbentuk padatan seperti pupuk kandang dan kompos. Melalui bantuan teknologi, pupuk organik dapat dibuat dalam bentuk cair. Seiring meningkatnya kesadaran akan lingkungan, maka perkembangan terakhir menunjukkan bahwa produksi dan permintaan pupuk organik semakin meningkat. Bahan organik dan pupuk kandang adalah bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan atau hewan atau produk sampingan seperti pupuk kandang ternak atau unggas, jerami padi yang dikompos atau residu tanaman lainnya, kotoran pada saluran air, bungkil, pupuk hijau, dan potongan leguminosa Bawolye 2006. Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media tanam adalah sifatnya yang mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis. Selain itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen N yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. 7 Kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk memperbaiki kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut dikenal dua peranan kompos yakni soil conditioner dan soil ameliorator. Soil conditioner yaitu peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terutama tanah kering, sedangkan soil ameliorator berfungsi dalam memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah. Kompos yang baik untuk digunakan sebagai media tanam yaitu yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna dari bahan pembentuknya hitam kecoklatan, tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan memiliki suhu ruang. Tabel 2 menyajikan kandungan hara kompos secara umum. Tabel 2. Kandungan unsur hara kompos secara umum Mineral Kandungan N 1,33 P 0,83 K 0,36 Ca 5,61 Mg 0,10 Fe ppm 5000-6400 Al ppm 5000-9200 Mn ppm 200-400 Cu ppm 65 Zn ppm 285 Djuarnai et al. 2004 dalam Samekto 2006 Musnamar 2003

2.6 Limbah Padat Proses Pengolahan Agar