Tujuan Pemanfaatan limbah padat proses pengolahan agar PT Agarindo Bogatama sebagai media tanam hortikultura

2 penimbunan sudah tidak mampu lagi menampung limbah hasil produksi. Di satu sisi, limbah agar berpotensi untuk digunakan sebagai media tanam yang kaya unsur hara, karena limbah yang berasal dari rumput laut mengandung unsur hara alkalis seperti Ca dan Mg, serta kandungan selulosa yang dapat meningkatkan porositas untuk menopang pertumbuhan tanaman. Media tanam merupakan media yang dapat digunakan untuk menyimpan air dan unsur hara serta melepaskannya pada perakaran secara perlahan-lahan, tidak mudah melapuk, tersedianya udara yang cukup bagi perakaran, mudah didapat dan relatif murah harganya Tirta 2006. Kandungan unsur hara limbah padat proses pengolahan agar, sangat bermanfaat bagi tanaman dan tanah, misalnya Mg yang dibutuhkan tanaman sebagai penyusun klorofil dan Ca mampu mengendalikan pH tanah yang asam. Dalam proses penanaman, biasanya Ca dan Mg ditambahkan dalam bentuk dolomit Saputra 2008. Kalium K berperan dalam proses fisiologis, metabolik dalam sel, perkembangan akar, mempertinggi daya tahan terhadap kekeringan dan penyakit Hardjowigen 1987. Mangan Mn berperan untuk kelancaran proses asimilasi dan merupakan komponen penting dalam berbagai enzim Lingga 1998. Boron B berperan dalam pembelahan dan pembesaran sel. Perlunya pemanfaatan limbah padat proses pengolahan industri agar dan kebutuhan unsur hara tambahan yang diperlukan tanaman, yang kedepan akan semakin tinggi karena permintaan produksi tanaman sayur yang semakin meningkat Sutanto 2002, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian untuk melihat seberapa jauh pengaruh pemanfaatan media tanam dari limbah agar terhadap pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian ini diharapkan akan mengarah kepada penerapan prinsip “Zero Waste Industry”, yang bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk : 1 Menganalisis sifat fisik dan kimia limbah agar 2 Menganalisis pengaruh penambahan limbah agar terhadap produksi tanaman pakcoy dan selada 3 Memanfaatkan limbah industri agar sebagai media tumbuh tanaman. 3 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut Alga laut diklasifikasikan menjadi makroalga dan mikroalga. Makroalga terdiri dari banyak sel dan berbentuk koloni Castro dan Huber 2003. Makroalga termasuk alga merah, alga hijau, dan alga coklat dan umumnya disebut dengan rumput laut. Struktur rumput laut lebih kompleks daripada alga uniselular. Rumput laut tidak memiliki daun, batang, dan akar sejati. Bagian tubuhnya disebut dengan thallus, dapat berupa filamen, lembaran tipis berdaun banyak, persegi dengan kulit keras, atau lumut raksasa Anggadiredja et al. 2008. Sebagai sumber gizi, rumput laut memiliki kandungan karbohidrat gula atau vegetable-gum, protein, sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam natrium dan kalium. Selain itu, rumput laut juga mengandung vitamin-vitamin, seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, dan C; betakaroten; serta mineral, seperti kalsium, fosfor, zat besi dan yodium Yunizal 2002 dalam Rosulva 2008. Analisis kandungan asam amino dari Gelidium amansii, Gracilaria verucosa, Grateloupia filicina, Ulva Lactuca dan enteromorpha sp. menunjukkan bahwa rumput laut tersebut mengandung asam amino esensial yang lengkap dan jumlahnya relatif lebih tinggi dibandingkan provisional pattern asam amino yang ditetapkan oleh FAOWHO. Dengan demikian, protein yang larut dalam alkali dari kelima jenis rumput laut tersebut memiliki kualitas yang baik Anggadiredja et al. 2008. Uji proksimat yang dilakukan pada ampas rumput laut kering didapatkan presentase masing-masing komponen kadar air adalah 11,28, kadar abu 36,05, kadar lemak 0,42, kadar protein 1,86, kadar serat kasar 8,96 dan karbohidrat 41,43 Harvey 2009.

2.2 Agar