3
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut
Alga laut diklasifikasikan menjadi makroalga dan mikroalga. Makroalga terdiri dari banyak sel dan berbentuk koloni Castro dan Huber 2003. Makroalga
termasuk alga merah, alga hijau, dan alga coklat dan umumnya disebut dengan rumput laut. Struktur rumput laut lebih kompleks daripada alga uniselular.
Rumput laut tidak memiliki daun, batang, dan akar sejati. Bagian tubuhnya disebut dengan thallus, dapat berupa filamen, lembaran tipis berdaun banyak,
persegi dengan kulit keras, atau lumut raksasa Anggadiredja et al. 2008. Sebagai sumber gizi, rumput laut memiliki kandungan karbohidrat gula
atau vegetable-gum, protein, sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam natrium dan kalium. Selain itu, rumput laut juga
mengandung vitamin-vitamin, seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, dan C; betakaroten; serta mineral, seperti kalsium, fosfor, zat besi dan yodium Yunizal
2002 dalam Rosulva 2008. Analisis kandungan asam amino dari Gelidium amansii, Gracilaria
verucosa, Grateloupia filicina, Ulva Lactuca dan enteromorpha sp. menunjukkan bahwa rumput laut tersebut mengandung asam amino esensial yang
lengkap dan jumlahnya relatif lebih tinggi dibandingkan provisional pattern asam amino yang ditetapkan oleh FAOWHO. Dengan demikian, protein yang larut
dalam alkali dari kelima jenis rumput laut tersebut memiliki kualitas yang baik Anggadiredja et al. 2008. Uji proksimat yang dilakukan pada ampas rumput laut
kering didapatkan presentase masing-masing komponen kadar air adalah 11,28, kadar abu 36,05, kadar lemak 0,42, kadar protein 1,86, kadar serat kasar
8,96 dan karbohidrat 41,43 Harvey 2009.
2.2 Agar
Agar merupakan hidrokoloid yang dihasilkan dari proses ekstraksi rumput laut kelas Rhodophyceae, terutama genus-genus Gracilaria, Gelidium,
Pterocladia, Acanthopeltis, dan Ceramium. Dilihat dari struktur molekul, agar merupakan senyawa polisakarida dengan rantai panjang yang disusun oleh
4 ulangan dari pasangan dua unit molekul agarose dan agaropektin Anggadiredja et
al. 2008. Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi
yang mengisi dinding sel rumput laut. Hidrokoloid ini tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa Rosulva
2008. Agar memiliki kemampuan sebagai pengental, pembentuk gel, penstabil, dan memperbaiki tekstur makanan. Sebagian besar, agar digunakan oleh industri
makanan dalam bentuk jelly, ice cream, makanan kaleng daging dan ikan, roti, permen, manisan, dan selai Anggadiredja et al. 2008. Kandungan kimia rumput
laut kering Gellidium sp dan agar-agar dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.
Kandungan kimia rumput laut kering Gellidium sp dan agar-agar dalam 100 gram
Parameter Rumput Laut Kering
Gellidium sp
Agar-agar
Kalori Kcal 312
55 Protein gram
1,3 0,2
Lemak gram 1,2
0,1 Total karbohidrat gram
83,5 15,0
Serat miligram 2,7
0,1 Abu miligram
4,0 0,4
Kalsium miligram 756
119 Fosfor miligram
18 5
Besi miligram 7,8
2,9 Natrium miligram
115 10
Kalium miligram 107
20 Thiamin miligram
0,01 0,01
Riboflavin miligram 0,22
0,04 Niacin miligram
0,2 0,1
Sumber : Yunizal 2002 dalam Rosulva 2008
2.3 Pakcoy Brassica rappa cv. Pakcoy
Pakcoy Brassica rappa cv. Pakcoy merupakan tanaman semusim dengan klasifikasi termasuk divisi Spermatophyta, kelas Angiospermae, family
Brassicaceae dan genus Brassica. Pakcoy merupakan jenis sayuran yang mempunyai bagian daun bertangkai, berbentuk oval, berwarna hijau tua dan agak
mengkilap, pangkal tangkai daun menyendok, tinggi tanaman mencapai 15-30 cm Rubatzky dan Yamaguchi 1997.
5 Pakcoy tumbuh baik pada suhu 20-25
C dengan jenis tanah yang cocok adalah aluvial berpasir sampai lempung berliat dengan pH 5,5-7 pada tanah
gambut dan latosol. Tanah latosol terdapat di daerah dengan curah hujan 2000- 7000 mm setahun, pada umumnya mempunyai sifat kimia yang kurang
menguntungkan, tetapi secara sifat fisik menguntungkan. Penanaman dapat dilakukan dengan menambah pupuk kandang organik dan pupuk buatan.
Budidaya dilakukan selama 40-45 hari, perkecambahan terjadi dalam 3-5 hari. Pakcoy dapat dipanen pada bagian daun yang belum dewasa sudah membuka
sempurna, bagian tajuknya dapat dimakan. Panen dilakukan paling cepat 3 minggu setelah persemaian Siemonsma dan Pileuk 1994.
2.4 Selada Lactuca sativa L.