Presipitasi Isolasi dan Karakterisasi Nano Kalsium dari Cangkang Kijing Lokal (Pilisbryoconcha exilis) dengan Metode Presipitasi

Analisis protein kasar terhadap cangkang kijing menunjukkan nilai protein yang rendah yaitu 3,01. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan John et al. 1972 yang menunjukkan bahwa kandungan protein pada lapisan nacre Pinctada maxima sebesar 2-3. Penelitian yang dilakukan Wardhani 2009 menunjukkan kadar protein cangkang kijing lokal sebesar 1,85. Protein pada cangkang kijing diduga berasal dari periostrakum dan hinge ligamen. Lapisan periostrakum mengandung lima belas hingga tujuh belas asam amino. Lapisan luar dari ligamen terdiri dari lamella yang tersususun atas protein berbentuk serabut Gregoire 1972. Penelitian Suzuki et al. 2004 menunjukkan bahwa lapisan prismatik pada Pinctada fucata mengandung asam amino glisin dan tirosin. Kadar lemak yang dihasilkan dari cangkang kijing sebesar 0,4. Hasil tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil analisis kadar lemak yang telah dilakukan oleh Wardhani 2009 yang meneliti karakteristik fisik dan kimia tepung cangkang kijing lokal, yaitu sebesar 0,66. Kandungan lemak pada cangkang bivalva diduga berasal dari lapisan periostrakum. Lapisan periostrakum mengandung lemak, asam amino, dan protein Gregoire 1972. Menurut Delong dan Thorp 2009, lapisan luar dari periostrakum mengandung matriks organik. Lee et al. 2007 menyatakan bahwa periostrakum mengandung mukopolisakarida, lemak, dan protein, dan berfungsi untuk mencegah korosi pada lapisan terluar dari cangkang.

4.2 Presipitasi

Metode presipitasi merupakan pencampuran asam basa yang menghasilkan padatan kristalin dan air Purwasasmita dan Gultom 2008. Pada penelitian ini, metode presipitasi dilakukan dengan cara melarutkan komponen kalsium cangkang kijing ke dalam pelarut asam HCl karena kalsium larut dalam suasana asam, kemudian ditambahkan larutan NaOH ke dalam larutan HCl yang telah mengandung kalsium. Adanya pencampuran asam-basa tersebut mengakibatkan larutan menjadi jenuh dan menghasilkan endapan kalsium yang halus dan berukuran nano. Menurut Kenth 2009, metode presipitasi dilakukan dengan cara zat aktif dilarutkan ke dalam pelarut, lalu ditambahkan larutan lain yang H 2 CO 3 bukan pelarut anti-solvent, hal ini menyebabkan larutan menjadi jenuh dan terjadi nukleasi yang cepat sehingga membentuk nanopartikel. Isolasi kalsium dari cangkang kijing lokal dilakukan dengan demineralisasi menggunakan HCl. Proses ini merupakan proses melarutkan mineral yang terkandung dalam cangkang kijing terutama mineral CaCO 3 . Reaksi pelepasan kalsium dari cangkang kijing oleh larutan HCl adalah: CaCO 3 + 2HCl CaCl 2 larut + H 2 CO 3 CO 2 H 2 O Pada awal proses pencampuran cangkang kijing dengan HCl 1N, terbentuk banyak buih dan gelembung-gelembung udara yang berlangsung sekitar ± 5 menit. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya gas-gas CO 2 dan H 2 O di permukaan larutan. Kandungan kalsium pada cangkang kijing yang berupa kalsium karbonat CaCO 3 direaksikan dengan HCl akan membentuk CaCl 2 . Kalsium klorida CaCl 2 yang terbentuk kemudian dilakukan presipitasi dengan NaOH menghasilkan endapan berupa kalsium hidroksida dan garam. Berikut adalah proses presipitasi kalsium dengan NaOH: CaCl 2 larut + 2NaOH Ca OH 2 + 2NaCl Garam NaCl yang terbentuk dihilangkan pada saat proses netralisasi, sehingga yang tersisa adalah Ca OH 2 . Kalsium hidroksida Ca OH 2 akan berubah menjadi kalsium oksida CaO saat proses pengabuan pada suhu 600ºC, karena H 2 O menguap sehingga produk akhirnya adalah serbuk nano kalsium oksida. CaOH 2 CaO + H 2 O

4.3 Rendemen