Komposisi Kimia Cangkang Kijing Lokal

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Komposisi Kimia Cangkang Kijing Lokal

Cangkang kijing yang telah dihancurkan dengan hammer mill menjadi tepung cangkang dianalisis komposisi kimianya. Uji proksimat cangkang kijing yang dilakukan pada penelitian ini meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar protein. Kadar air yang dihasilkan dari cangkang kijing sebesar 0,54. Hasil ini tidak berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Permana 2006 yang menunjukkan kadar air tepung cangkang kerang hijau Perna viridis L. sebesar 0,85. Penelitian yang dilakukan Wardhani 2009 menunjukkan kadar air cangkang kijing lokal ukuran 90 mm sebesar 1,19. Kadar air yang rendah tersebut disebabkan oleh sampel cangkang kijing sudah mengalami penjemuran dengan sinar matahari, selain itu karena karakteristik cangkang kijing memiliki tekstur padat dan tersusun atas zat kapur. Morton 1992 menyebutkan bahwa cangkang bivalvia memiliki tekstur padat dan tersusun atas zat kapur atau disebut lapisan periostrakum. Hasil penelitian menunjukkan komposisi kimia tertinggi pada cangkang kijing adalah kadar abu sebesar 55,31. Besarnya kadar abu menunjukkan bahwa kadar mineral yang tinggi terkandung dalam cangkang kijing. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Wardhani 2009 yang menunjukkan kadar abu cangkang kijing lokal sangat tinggi yaitu sebesar 93,34. Hasil tersebut cukup berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Permana 2006 yang menunjukkan bahwa kadar abu cangkang kerang hijau Perna viridis L. sebesar 77,13. Perbedaan nilai kadar abu tersebut disebabkan oleh sampel cangkang yang digunakan berasal dari spesies yang bebeda. Tingginya kadar abu pada hasil penelitian ini disebabkan oleh cangkang kijing mengandung bahan anorganik berupa kalsium karbonat. Menurut Acevedo et al. 2010, cangkang moluska terdiri dari 95 kalsium karbonat dan 5 matriks organik. John et al. 1972 menyebutkan bahwa kandungan kalsium pada cangkang kijing tersusun atas kalsium karbonat yang terbentuk dari lapisan calcite dan aragonite. Analisis protein kasar terhadap cangkang kijing menunjukkan nilai protein yang rendah yaitu 3,01. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan John et al. 1972 yang menunjukkan bahwa kandungan protein pada lapisan nacre Pinctada maxima sebesar 2-3. Penelitian yang dilakukan Wardhani 2009 menunjukkan kadar protein cangkang kijing lokal sebesar 1,85. Protein pada cangkang kijing diduga berasal dari periostrakum dan hinge ligamen. Lapisan periostrakum mengandung lima belas hingga tujuh belas asam amino. Lapisan luar dari ligamen terdiri dari lamella yang tersususun atas protein berbentuk serabut Gregoire 1972. Penelitian Suzuki et al. 2004 menunjukkan bahwa lapisan prismatik pada Pinctada fucata mengandung asam amino glisin dan tirosin. Kadar lemak yang dihasilkan dari cangkang kijing sebesar 0,4. Hasil tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil analisis kadar lemak yang telah dilakukan oleh Wardhani 2009 yang meneliti karakteristik fisik dan kimia tepung cangkang kijing lokal, yaitu sebesar 0,66. Kandungan lemak pada cangkang bivalva diduga berasal dari lapisan periostrakum. Lapisan periostrakum mengandung lemak, asam amino, dan protein Gregoire 1972. Menurut Delong dan Thorp 2009, lapisan luar dari periostrakum mengandung matriks organik. Lee et al. 2007 menyatakan bahwa periostrakum mengandung mukopolisakarida, lemak, dan protein, dan berfungsi untuk mencegah korosi pada lapisan terluar dari cangkang.

4.2 Presipitasi