Kualitas Udara Analisis Manfaat Kanopi Pohon Dalam Mereduksi Polutan Udara Menggunakan Program Citygreen Di Jalan Raya Padjajaran, Kota Bogor

1. Kualitas Udara

Model analisis kualitas udara pada CITYgreen dikembangkan oleh Forest Service dari Amerika Serikat berdasarkan dari penelitian yang dipimpin oleh David Nowak, Ph.D, dari USDA Forest Service. Dinilai bahwa kapasitas pembersihan polusi udara oleh hutan kota,j tanggap terhadap polutan seperti pada polutan nitrogen dioksida NO 2 , sulfur dioksida SO 2 , ozon O 3 , karbon monoksida CO, dan partikel-partikel yang kurang dari 10 mikron PM10. Dengan menyerap dan menyaring polutan tersebut melalui daun, pohon melakukan jasa pembersihan udara yang sangat penting, secara langsung dan memberikan efek yang baik kesehatan, kenyamanan, udara bersih, mengurangi kerusakan bangunan untuk masyarakat sekitar dan mereduksi gas rumah kaca yang dapat menambah global warming. Hasil analisis CITYgreen berupa analysis report yang menampilkan jumlah dari kelima polutan yang dapat dihilangkandibersihkan oleh kanopi pohon. Satuan Pounds, menunjukkan jumlah polutan yang dapat dihilangkan oleh kanopi pohon dalam satu tahun, dan satuan U.S Dollar, merupakan nilai yang berasal dari biaya externality yang secara tidak langsung dikeluarkan oleh masyarakat dan pemerintah akibat adanya polusi udara. Biaya eksternal seperti biaya kesehatan, biaya kenyamanan, biaya kerusakan pada bangunan pada waktu tertentu, dan sebagainya. Dengan adanya kemajuan teknologi, CITYgreen memberikan kemudahan secara cepat menghitung kemampuan pohon dalam mereduksi polutan di udara. Kegiatan analisis tidak memerlukan studi khusus dan penelitian laboratorium. Hasil analisis yang didapat akan mendekati hasil nyata dan kesalahan yang terjadi oleh adanya human eror. Perhitungan kualitas udara pada CITYgreen 5.4 menggunakan rumus sebagai berikut: Ket: F = Laju penyerapan polutan Flux V d = Kecepatan pengendapan polutan Velocity deposition C = Konsentrasi polutan Concentration Sebagai pembanding, salah satu rumus manual yang digunakan dalam penelitian laboratorium untuk menghitung kapasitas tanaman mereduksi jenis F gcm 2 sec = V d cmsec x C gcm 3 polutan partikel, adalah luas tajuk pohon dikalikan dengan rata-rata debu yang mengendap pada daun. Luas tajuk dianggap berbentuk bola, 43 π r 2 cm 2 , dengan π = 3,14 dan r = jari-jari tajuk. Rata-rata partikel yang mengendap didapatkan dari massa debu yang menempel pada daun mgcm 2 . Sehingga dapat diketahui jumlah partikel yang dapat dijerap oleh pohon dalam satuan mgpohon per hari. Gambar 15. Data yang Diperlukan dalam Analisis CITYgreen 5.4 Sumber: American Forest, 2002 Data yang diperlukan oleh CITYgreen dalam menganalisis kualitas udara adalah luas kanopi pohon dan kualitas udara kota Gambar 15. Pada perhitungan manual, digunakan luasan tajuk pohon untuk mengetahui besar kemampuan pohon dalam menyerap polutan. Hal tersebut menyatakan bahwa luas kanopi pohon ternyata memiliki peran penting dalam menganalisis potensi pohon mereduksi polusi udara. Selain itu, untuk menjalankan CITYgreen berdasarkan metode penelitian, diperlukan peta dasar berupa gambar dua dimensi yang menampilkan tajuk pohon terlihat secara horizontal tampak atas. Sehingga analisis yang dilakukan oleh CITYgreen 5.4 untuk kualitas udara berdasarkan pendekatan luas kanopi pohon. Untuk nilai kualitas udara kota, bisa didapatkan dari data analisis dalam CITYgreen atau dapat diuraikan dari area analisis. CITYgreen memberikan 10 kota referensi kualitas udara, yaitu Atlanta, Georgia; Austin, Texas; Baltimore, Maryland; Boston, Massachusetts; Denver, Colorado; Milwaukee, Wisconsin; New York, New York; Philadelphia, Pennsylvania; St. Louis, Missouri; dan Seattle, Washington. Bila data spesifikasi kualitas udara tidak didapatkan, maka CITYgreen akan menghitung dan melihat data yang mendekati kondisi area analisis. Dengan perhitungan tertentu, CITYgreen mampu mengolah dan memberikan angka besaran pohon dalam membersihkan polutan di udara. Pada penelitian ini digunakan area analisis negara Boston. Pemilihan tersebut didapat berdasarkan analisis dari CITYgreen 5.4.

2. Model Pertumbuhan Pohon