New York, New York; Philadelphia, Pennsylvania; St. Louis, Missouri; dan Seattle, Washington. Bila data spesifikasi kualitas udara tidak didapatkan, maka
CITYgreen akan menghitung dan melihat data yang mendekati kondisi area
analisis. Dengan perhitungan tertentu, CITYgreen mampu mengolah dan memberikan angka besaran pohon dalam membersihkan polutan di udara. Pada
penelitian ini digunakan area analisis negara Boston. Pemilihan tersebut didapat berdasarkan analisis dari CITYgreen 5.4.
2. Model Pertumbuhan Pohon
CITYgreen’s Tree Growth Model dikembangkan oleh American Forest.
Program ini ‘menumbuhkan’ diameter at breast height DBH, tinggi pohon, dan kanopi pohon, sesuai dengan spesies dan tahun pertumbuhan yang dipilih.
Kelengkapan tabel
data atribut pada area penelitian digunakan CITYgreen
untuk memperkirakan pertumbuhan pohon di masa yang akan datang. Dengan melihat ukuran pohon, tinggi, diameter, dan spesies rata-rata pertumbuhan,
CITYgreen menghasilkan sebuah theme baru yang mengilustrasikan pohon
tersebut seperti 1 sampai 50 tahun yang akan datang. American forest 2002, menyatakan bahwa program ini menggunakan
metode untuk memperkirakan pertumbuhan pohon, yaitu:
Tree Growth Rate Trunk Diameter
InchesYear Height
InchesYear
Slow-Growing Trees 0.1
1.0 Medium-Growing Trees
0.25 1.5
Fast-Growing Trees 0.5
3.0 Perubahan tinggi pohon ditentukan oleh perkalian angka pertumbuhan
setiap tahun dengan kecepatan tinggi tumbuh. Sedangkan perubahan diameter merupakan perhitungan dari penambahan diameter eksisting inch dengan angka
pertumbuhan setiap tahun yang dikalikan dengan kecepatan diameter tumbuh. Kanopi pohon yang didapat dari American Forest, mengkombinasikan
lebih dari 13.000 pohon sebagai data-base spesies pohon. Dengan melihat besarnya spesimen inventori dari setiap spesies, potensi maksimum pertumbuhan
telah ditentukan menjadi 264 spesies pohon yang berada dalam data spesies pohon CITYgreen
. Faktor pertumbuhan kanopi ialah berdasarkan regresi linear radius kanopi dibagi dengan diameter.
Berikut merupakan data lapang untuk setiap individu pohon yang harus dilengkapi pada tabel data atribut, dalam menjalankan Tree Growth Modeling
pada lokasi penelitian: a.
Data spesies pohon Merupakan data spesies jenis individu pohon. CITYgreen menyediakan
320 jenis pohon. Bila jenis pohon yang terdapat pada area analisis tidak terdapat pada daftar pohon, CITYgreen menyediakan Add spesies yang
berguna untuk menambahkan spesies yang dibutuhkan. Selain itu, perlu diketahui penutupan lahan pada permukaan tumbuh pohon, berdasarkan:
1 = Forest Litter Understory atau permukaan dengan sampahkotoran organik dedaunan, ranting, bunga, buah, dan jejatuhan alami lainnya dari pohon
2 =
GrassTurf Understory atau permukaan dengan rumputtanah termasuk
tanaman penutup tanah lainnya 3
= Impervious Surfaces
atau permukaan tahankedap air termasuk semua permukaan paved dan unpaved beton, aspal, tanah kosong, dan bebatuan
yang tersusun dan drainase terbuka atau tertutup b.
Diameter at Breast Height DBH Mengukuran diameter batang pohon menggunakan meteran ukur pada
ketinggian 4,5 feet atau 140 – 145 cm dari permukaan tanah.
Gambar 16. Cara Mengukur DBH Pohon Bila pohon berada pada lokasi yang menanjak, ukur 4,5 feet dari bagian
yang menanjak. Bila terdapat banyak batang, maka ukur bagian terbesar batang. Ubah ukuran keliling lingkaran yang didapat menggunakan rumus:
Diameter inches = Keliling lingkaran batang, dengan π = 3,14
π
c. Tinggi pohon
Dalam mengukur tinggi pohon, dapat digunakan alat ukur seperti klinometer. Dengan mengarahkan alat pada paling atas pohon melalui
penglihatan mata. Cara pengukuran dapat dilihat pada Gambar 17 b.
Gambar 17. Mengukur Tinggi Pohon a Alat Klinometer b Cara Pengukuran Tinggi pohon feet didapat dari penjumlahan jarak ukur dari pohon D
dengan tinggi permukaan hingga setingkat mata H. Pada CITYgreen dibagi mejadi beberapa kelas, yaitu:
1 = 25 feet 2 = 25 - 45 feet
3 = 45 feet d.
Kesehatan pohon Menilai keseluruhan kesehatan pohon yang diperiksa dari kondisi tajuk,
batang, dan akar, seperti yang terlihat dari akar yang muncul, kulit kayu yang terlepas, pembusukan, rantingpercabangan yang mati, dan sebagainya.
Gunakan kertas kerja untuk mengevaluasi kondisi yang ditemukan pada pohon. Kertas kerja ‘tree inventory data sheet’ dapat dilihat pada Bab
Lampiran. Berikut adalah standar evaluasi yang digunakan oleh CITYgreen untuk membedakan tingkat kesehatan pohon, yaitu:
5 = Baik 4 = Cukup Baik
3 = Tidak Baik 2 = Sangat Tidak Baik
1 = Mati
a b
Gambar 18. Bagian Penilaian Kesehatan Pohon e.
Kondisi pertumbuhan pohon Pada kondisi pertumbuhan pohon pada umumnya menghubungkan antara
kemampuan sebuah pohon untuk tumbuh dengan ukuran yang alami terhadap karakteristik tapak yang ditumbuhi, membantu CITYgreen untuk memprediksi
ukuran dan kelangsungan hidup keseluruhan pada masa yang akan datang. Menilai kodisi pertumbuhan pohon dengan membuat faktor-faktor kondisi
pertumbuhan berdasarkan pengetahuan akan karakteristik tapak dan individual pohon. Penilaian ini dapat dipermudah dengan adanya Tree Inventory Data
Sheet yang terdapat pada Bab Lampiran. Kondisi pertumbuhan terbagi
menjadi tiga kelompok, yaitu: 3 = Baik
2 = Cukup Baik 1 = Tidak Baik
Data atribut yang didapat dari hasil survey, kemudian dimasukkan ke dalam tabel data atribut melalui AddUpdate data Gambar 19. Sehingga kanopi
yang berada dalam Canopy theme mempunyai keterangan data pada setiap individunya. Pada pengisian spesies tanaman, terdapat 320 jenis spesies pohon
yang telah disediakan oleh CITYgreen. Untuk jenis pohon yang tidak tersedia, maka sebelumnya dapat memasukkan jenis spesies tersebut dalam CITYgreen
melalui Add spesies Gambar 20. Kondisi jenis tanaman secara umum harus diketahui dengan melihat kerapatan daun, kecepatan tinggi pertumbuhan,
kecepatan diameter pertumbuhan, bentuk kanopi, sifat pengguguran daun, dan tinggi maksimum pertumbuhan.
Tajuk
Batang Akar
Gambar 19. Form Menambah atau Memperbaharui Data Untuk melakukan model pertumbuhan, CITYgreen juga telah
mempertimbangkan negara yang menjadi area projek berada. Hal ini diketahui bahwa kecepatan tumbuh suatu tanaman berbeda-beda untuk suatu wilayah.
Katagori negara yang dapat dipilih pada CITYgreen, yaitu Northeast, Mid- Atlantic, Southeast, Midwest, Southwest, Mountain and Pacific Northwest, dan
Mainland US. Melihat dari letak lokasi penelitian, maka model pertumbuhan akan menggunakan wilayah Southeast Gambar 21.
Setelah melakukan
Model tree growth , maka akan didapatkan skenario
gambar pertumbuhan kanopi pohon sesuai dengan tahun yang diinginkan, dengan maksimal periode pertumbuhan hingga 50 tahun yang akan datang. Pada
penelitian akan dilakukan pemodelan pada 10, 20, dan 30 tahun mendatang.
Gambar 20. Form Menambah Spesies Baru
Gambar 21. Form Model Pertumbuhan Pohon
Gambar 22. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Persiapan Studi
Pengumpulan Data
Digitasi
Pengamatan Lapang
Input Data Atribut
Analisis CITYgreen 5.4
Model Pertumbuhan
Analisis CITYgreen 5.4 pada 10, 20, dan 30 tahun
yang akan datang
Perbandingan hasil analisis saat ini dengan 30
tahun yang akan datang
Pelatihan CITYgreen Citra Satelit Quick Bird tahun 2006
Pemotongan dan Registrasi Citra Data-data sekunder dan Data penunjang
Canopy Theme Perizinan
Non-Canopy Theme Cek lapang
Data atribut lapang Melengkapi tabel data atribut pada
hasil digitasi Analisis luasan kanopi pohon saat
ini menggunakan CITYgreen 5.4 Hasil analisis manfaat kanopi pohon
Membandingakan kemampuan hasil analisis dengan kualitas udara yang ada
Melengkapi tabel data atribut: nama spesies, DBH, tinggi, kesehatan, dan
kondisi pertumbuhan pohon
Pemodelan pertumbuhan kanopi pohon dengan memanfaatkan Growth Modeling pada CITYgreen
untuk 10, 20, dan 30 tahun yang akan datang
Analisis luasan kanopi pohon pada 10, 20, 30 tahun yang akan datang
menggunakan CITYgreen 5.4
Perbandingan analisis manfaat kanopi pohon pada saat ini hingga 30 tahun yang datang
Diagram kemampuan kanopi pohon dalam meyerap polutan
Hasil analisis manfaat kanopi pohon
Batasan Penelitian
Batasan penelitian dimaksudkan agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah dan fokus sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Adapun batasan-batasan penelitian tersebut, antara lain: • Wilayah penelitian adalah sepanjang jalur Jalan Raya Padjajaran
berdasarkan dari Citra Satelit Quick Bird pada tahun 2006 yang diperoleh dari Laboratorium Tanaman dan Tata Hijau Departemen Arsitektur
Lanskap, dengan piksel 3 x 3 meter, yang kemudian dilakukan pengoreksian atau registrasi atas letak koordinatnya.
• Batas wilayah penelitian hingga daerah Rumija Ruang Milik Jalan di sepanjang jalan Raya Padjajaran, meliputi pepohonan yang berada pada
median jalan dan kedua ruas tepi jalan. • Dalam analisis, hanya berdasarkan luasan kanopi pohon yang
menggunakan dua klasifikasi, yaitu Canopy dan Non-Canopy. Canopy theme
merupakan data digitasi dan atribut kanopi pohon yang memiliki diameter tajuk lebih dari 4 meter. Selain pohon, digitasi dikatagorikan
sebagai Non-canopy theme, seperti jalan, permukaan tertutup rumput, dan semak.
• Hasil penelitian ini dibatasi hanya sampai tahap analisis dari manfaat kanopi pohon saat ini dengan 30 tahun yang akan datang menggunakan
CITYgreen 5.4 dan perbandingan daya serapnya melalui diagram.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Untuk melakukan analisis CITYgreen, diperlukan pendigitasian pada Citra Kawasan. Terdapat tiga themes, yang terdiri dari Study Site Theme, Canopy
Theme, dan Non-canopy Theme. Study Site theme merupakan batasan luasan
lokasi yang akan dianalisis, yaitu jalan Raya Padjajaran. Pendigitasian peta dilakukan pada daerah Rumija Ruang Milik Jalan di sepanjang jalur jalan dari
segmen jalan wilayah Warung Jambu hingga Ekalokasari Gambar 23.
Gambar 23. Digitasi Batasan Wilayah a Warung Jambu dan b Ekalokasari
Canopy Theme adalah theme yang digunakan hanya untuk mendigitasi
kanopi pohon Gambar 24. Pada data atribut lokasi penelitian ini, dibedakan menjadi:
• Trees: Grassturf understory dengan Ground cover 50; Ground cover 50
- 75; dan Ground cover 75. • Trees: Impervious understory.
Pohon yang terletak pada permukaan yang tertutup rumput dimasukkan dalam katagori Grassturf understory, dan Impervious understory untuk pohon
dengan permukaan yang tahankedap air.
a b
Tanpa Skala Tanpa Skala
Gambar 24. Digitasi Canopy Theme a Depan Terminal Baranangsiang dan b Ekalokasari
Non-canopy Theme terdiri dari pendigitasian luasan selain pohon Gambar
25. Pada lokasi penelitian, digitasi non-kanopi terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
• Jalan, dikatagorikan sebagai Impervious Surfaces: Paved: Drain to open ditches
. Jenis permukaan pada jalan Raya Padjajaran memiliki permukaan yang kedap air impervious surfaces, yaitu terbuat dari bahan aspal paved,
dengan rata-rata memiliki saluran pembuangan air secara terbuka drain to open ditches
.
Gambar 25. Digitasi Non-canopy Theme a Depan Terminal Baranangsiang dan b Ekalokasari
• Permukaan yang tertutup rumput, dikatagorikan menjadi Open Space - GrassScattered Tree
dengan Grass cover 50; Grass cover 50 - 75; dan
a b
a b
Tanpa Skala Tanpa Skala
Tanpa Skala Tanpa Skala
Grass cover 75. Permukaan beberapa median dan sekitar jalur kanan kiri jalan, terdapat ruang terbuka open space yang terdiri dari permukaan rumput
atau sejumlah pohon yang tersebar grassscattered tree. • Semak, dengan katagori Shrub dengan Ground cover 50; Ground cover
50 - 75; dan Ground cover 75. Terdapat semak dibeberapa luasan median dengan penutupan permukaan yang berbeda-beda.
Gambar 26 merupakan hasil digitasi penutupan lahan di sepanjang Jalan Raya Padjajaran berdasarkan tiga themes yang telah dikonfigurasi. Setelah
terdigitasi, maka analisis CITYgreen dapat dilakukan.
Gambar 26. Digitasi pada Lokasi Penelitian Jalan Raya Padjajaran
1. Analisis Kualitas Udara