sasarannya masing-masing yang ditekankan pada pencapaian sasaran perusahaan.
•
Human asset accounting. Dalam metode ini, faktor pekerja dinilai sebagai individu modal jangka panjang sehingga sumber tenaga kerja
dinilai dengan cara membandingkan terhadap variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan.sumber : wordpress
2015
1.7 Hubungan Antara Pendidikan dan Kinerja
Pendidikan sekolah yang bersifat umum, pada dasarnya hanya mengakibatkan penguasaan pengetahuan tertentu, yang tidak dikaitkan dengan
jabatan atau tugas tertentu.
Dengan menempuh tingkat pendidikan tertentu menyebabkan seorang pekerja memiliki pengetahuan tertentu. Orang dengan kemampuan dasar apabila
mendapatkan kesempatan-kesempatan pelatihan dan motivasi yang tepat, akan lebih mampu dan cakap untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, dengan
demikian jelas bahwa pendidikan akan mempengaruhi kinerja karyawan.
Pola pendidikan memberikan kemampuan kepada karyawan untuk: a. Menyesuaikan dan menyederhanakan situasi yang kompleks.
b. Menganalisa masalah untuk menentukan penyebab yang kritis dalam unit kerja. c. Memilih tindakan terbaik untuk memecahkan masalah.
d. Mengantisipasi masalah-masalah sehingga mereka dapat mencegah terjadinya masalah berikutnya.
Kecepatan dan kecermatan perlu selalu diperhatikan, ditingkatkan dan dipelihara oleh para karyawan, sehingga dari kombinasi tersebut dapat selalu berfungsi
untuk terus memperbaiki kinerja agar semakin baik. Maka yang diuntungkan dari hal itu adalah pegawai itu sendiri, pimpinan dan perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah faktor untuk membangun kinerja karyawan, di samping itu tentunya ada
faktor-faktor lain juga berpengaruh terhadap kondisi tenaga kerja.
1.8 HIPOTESIS
Berdasarkan tinjauan diatas, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Sucofindo Medan.
Ha : Tingkat pendidikan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Sucofindo Medan.
1.9 DEFINISI KONSEP
Adapun definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.9.1 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas perusahaan. Peneliti
menyimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang
bersangkutan.Tingkat pendidikan di Indonesia dibagi menjadi 2: a.
Pendidikan sekolah formal b.
Pendidikan Luar Sekolah Nonformal
1.9.2. Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan penilaian atasan langsung kepada karyawan atas kesuksesan mereka dalam melaksanakan pekerjaan. Indikator untuk
mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu: 1.
Kualitas 2.
Kuantitas 3.
Ketepatan waktu 4.
Efektivitas
5. Kemandirian
Konsep penelitian Variabel X Variabel Y
1.10 DEFINISI OPERASIONAL
Berdasarkan permasalahan yang ada, dapat dilakukan identifikasi terhadap variabel-variabel yang akan diteliti,yaitu :
1 Variabel bebas X, adalah variabel yang secara bebas dapat mempengaruhi
variabel terikat, tetapi variabel bebas tersebut tidak dapat dipengaruhi oleh variabel terikat. Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah Tingkat Pendidikan X. 2
Variabel terikat Y, adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan Y.
Kinerja karyawan yang terdiri dari:
1. Kualitas. 2. Kuantitas.
3. Ketepatan waktu. 4. Efektifitas.
5. Kemandirian Pendidikan yang
terdiri dari : 1.
Pendidikan Formal
2. Pendidikan
NonFormal
1.11 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I