Tingkat Pendidikan Data Identitas Karyawan termasuk Kuesioner Variabel Bebas X

1.9 DEFINISI KONSEP

Adapun definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.9.1 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas perusahaan. Peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan.Tingkat pendidikan di Indonesia dibagi menjadi 2: a. Pendidikan sekolah formal b. Pendidikan Luar Sekolah Nonformal

1.9.2. Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan penilaian atasan langsung kepada karyawan atas kesuksesan mereka dalam melaksanakan pekerjaan. Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu: 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Ketepatan waktu 4. Efektivitas

5. Kemandirian

Konsep penelitian Variabel X Variabel Y

1.10 DEFINISI OPERASIONAL

Berdasarkan permasalahan yang ada, dapat dilakukan identifikasi terhadap variabel-variabel yang akan diteliti,yaitu : 1 Variabel bebas X, adalah variabel yang secara bebas dapat mempengaruhi variabel terikat, tetapi variabel bebas tersebut tidak dapat dipengaruhi oleh variabel terikat. Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Tingkat Pendidikan X. 2 Variabel terikat Y, adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan Y. Kinerja karyawan yang terdiri dari: 1. Kualitas. 2. Kuantitas. 3. Ketepatan waktu. 4. Efektifitas. 5. Kemandirian Pendidikan yang terdiri dari : 1. Pendidikan Formal 2. Pendidikan NonFormal

1.11 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I

PENDAHULUAN ` Bab ini memuat latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi konsep, definisi operasional dan sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informasi penelitian, rincian data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, analisis data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB III DESKRIPSI LOKASI

Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN, ANALISIS, DAN INTERPRETASI DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian dan memberikan interprestasi atas permasalahan yang diteliti

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang di peroleh dari penelitian. 28

BAB II METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah korelasional pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasiona ladalah metode peneitian yang diteliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode koresional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja, maka korelasionalnya disebut korelasi sederhana. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh.

2.2 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di PT. Sucofindo jalan Gatot Subroto km. 5,5 No. 105 Medan 20122

2.3 Populasi dan Sampel

1 Populasi Populasi adalah lingkup yang akan dijadikan penelitian. Jadi dalam suatu penelitian, populasi harus ditentukan terlebih dahulu karena sebagai dasar dalam menentukan sampel. Jadi populasi adalah obyek penelitian dengan batas-batas persoalan yang sudah cukup jelas. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 1996 : 102. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah 89 orang karyawan PT. Sucofindo Medan. 2 Sampel Untuk menentukan besarnya sampel Arikunto 1996: 107 memberikan pendapat, “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila obyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Berdasarkan pendapat Arikunto tersebut, maka penulis mengambil seluruh populasi.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan sumber datanya ada dua macam data yaitu data primer dan sekunder. Supranto, 2000. Data yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber dari responden, dimana data tersebut diperoleh melalui penyebaran daftar pertanyaan kepada para pegawai pada PT. Sucofindo dalam penelitian ini terdapat dua jenis data, yaitu : 2.4.1 Data Primer Adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian Burhan, 2005 : 12. Dalam hal ini data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jawaban respoden yang diambil melalui isian kuesioner. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1.Kuesinoner Kuesioner adalah teknik mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab Sugiyono, 2004 : 135. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan memberikan daftar pertanyaan yang disusun sebelumnya oleh peneliti dan diberikan pada responden untuk mendapatkan jawaban secara tertulis. Dalam hal ini peneliti mengambil data dengan kuesioner yang diisi oleh responden yaitu para karyawan. 2.Observasi Metode Observasi adalah suatu pengamatan dan pencatatan secara sistematik hal-hal yang diselidiki. 2.4.2 DataSekunder Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui buku-buku dan dokumen-dokumen Burhan, 2005 : 12. Dalam hal ini data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur atau buku-buku perpustakaan, dan dokumen penunjang yang dimiliki PT. Sucofindo Medan.

2.5 Teknik Penentuan Skor

Melalui penyebaran angket dari berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentuka skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif, teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala likert untuk menilai jawaban kuesioner Singarimbun,Masri 1995:107. Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk jawaban alternative “a” diberi skor 5. 2. Untuk jawaban alternative “b” diberi skor 4. 3. Untuk jawaban alternative “c” diberi skor 3. 4. Untuk jawaban alternative “d” diberi skor 2. 5. Untuk jawaban alternative “e” diberi skor 1. Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing- masing variabel apalagi tergolong tinggi,sedang,rendah terlebih dahulu di tetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternative jawaban dan masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan hitungan sebagai berikut : Interval Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel dan sub variabel yaitu : i. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,20-5,00 ii. Skor untuk kategori tinggi : 3,40-4,20 iii. Skor untuk kategtori sedang : 2,60-3,40 iv. Skor untuk kategori rendah : 1,80-2,60 v. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00-1,80 Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah maka dari jumlah skor variabel yang akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian maka dapat diketahui jawaban responden termasuk kedalam kategori yang mana.

2.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian menggunakan teknik analisis kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas X dan variabel terikat Y dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y yaitu dengan menggunakan instrument : 1. Koefisien product moment Rumus koefisien kolerasi product moment adalah : Sugiyono 2005:212 Keterangan : r x y = amgka indeks korelasi “r” person product moment n = populasi untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Nilai r positif menunjukan hubungan kedua variabel posistif artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain. b. Nilai r negatif menunjukan hubunganb variabel negatif artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya variabel yang lain. c. Nilai r sama dengan menunjukan kedua variabel tidak menunjukan hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien kolerasi, digunakan penafsiran interprestasi angka yang dikemukakan oleh sugiyono, yaitu : Interprestasi koefisien Tingkat hubungan 0,00- 0,199 Sangat rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,79 Tinggi 0,80-1,000 Sangat tinggi Tabel 2.1:pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien kolerasi Dengan nilai r yang diperoleh dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh dapat berarti tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel kolerasi. Tabel kolerasi merupakan batas-batas r yang signifikan.bila r tersebut signifikan artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternatif diterima. 2. Uji Determinasi Keterangan : D = koefisien determinan 3. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis pengaruh tingkat pendidikan variabel X dengan Kinerja Pegawai variabel Y maka pengujian dengan menggunakan rumus “t” menurut ibid:214 yaitu : 35

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Riwayat Singkat Perusahaan

PT. SUCOFINDO PERSERO merupakan perusahaan inspeksi pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan pada 22 Oktober 1956 oleh Negara Republik Indonesia bersama dengan Societe de Surveillance Holding SA SGS yang merupakan perusahaan inspeksi terbesar di Jenewa, Swiss. Hingga saat ini SGS memiliki 5 saham dari PT. SUCOFINDO PERSERO dan 95 saham lainnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Sebelum terbentuk, PT.SUCOFINDO merupakan suatu lembaga pemerintah yaitu Lembaga Penyelenggara Perusahaan Industri LPPI. Pada tahun 1956, lembaga ini ditransformasi oleh pemerintah menjadi perusahaan joint venture bekerja sama dengan Societe General de Surveillance SGS SA Genewa Swiss. Pada awalnya, saham masing-masing sebesar 50, sampai akhirnya berubah dengan komposisi seperti saat ini. Bisnis SUCOFINDO bermulai dari kegiatan penunjang perdagangan terutama pemeriksa komoditas pertanian kemudian berkembang menjadi pemeriksaan produk dalam rangka kelancaran arus barang dan pengamanan devisa negara dalam perdagangan ekspor-impor. Seiring dengan perkembangan kebutuhan usaha, SUCOFINDO melakukan langkah kreatif dan menawarkan inovasi jasa- jasa baru berbasis kompetensinya. Diversifikasi tersebut meliputi Inspeksi dan Audit, Pengujian dan Analisis, Sertifikasi, Pelatihan, dan Konsultasi yang terbagi 152 jenis jasa. Keanekaragaman jenis jasa perusahaan dikemas secara terpadu, didukung oleh tenaga profesional yang ahli di bidangnya, kemitraan usaha strategi dengan beberapa institusi internasional serta jaringan kerja laboratorium, cabang dan titik layanan yang terbesar di berbagai kota di Indonesia telah memberikan nilai tambah terhadap layanan yang diberikan perusahaan. Pengalaman di bidang inspeksi, pengkajian, dan pengujian menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha menjadi perusahaan inspeksi nasional terbesar di indonesia. Melalui pendekatan manajemen terpadu, SUCOFINDO bertekat untuk senantiasa meningkatakan kemampuan daya saingnya dalam menghadapi pasar global.

3.2 Visi dan Misi

1. Visi Menjadi perusahaan jasa terpercaya dan menguntungkan dalam memberikan pemastia di indonesia dan ASEAN. 2. Misi a. Kami menyediakan layanan jasa yang inovatif handal, dan berkualitas tinggi dalam bidang inspeksi, pengujian, sertifikasi dan jasa terkait kepada pelanggan. b. Kami mewujudkan lingkungan kerja yang menantang, apresiatif dan berlandaskan pengetahuan bagi karyawan. c. Kami menciptakan nilai bagi pemegang saham dan konstribusi kepada perekonomian dan masyarakat di tempat kami beroperasi.

3.3 Identitas

Identitas kami adalah Logo Tiga Bola Dunia yang melambangkan kegiatan yang memiliki ruang lingkup internasional yang mempersatukan tiga wawasan usaha darat, laut, udara.

3.4 Nilai Perusahaan

1. Fokus Pelanggan, Mengerti kebutuhan pelanggan, memberi solusi serta pelayanan terbaik kepada pelanggan. 2. Kompeten, Mengembangkan sikap individu yang dapat diandalkan dan memiliki kompetensi yang sesuai standar. 3. Integritas, Mengutamakan kejujuran, transparansi dan konsistensi antara pikiran, perkataan dan perbuatan. 4. Independensi, Bebas dari pengaruh dan kepentingan pihak luar perusahaan. 5. Inovasi, Selalu melakukan inovasi sesuai kebutuhan atau kecendrungan pasar dengan memanfaatkan kompetensi dan teknologi, serta melakukan terobosan dalam proses kerja agar menjadi lebih efektif dan efisien. 6. Kewirausahaan, Selalu menciptakan peluang usaha, jejaring, dan berani mengambil resiko dengan tetap mempertimbangkan profitabilitas dan risiko. 7. Kerjasama, Bekerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan melalui sinergi berdasarkan prinsip saling percaya dan berbagi pengetahuan.

3.5 Struktur Organisasi

Bentuk atau tipe organisasi PT. SUCOFINDO Medan adalah bentuk atau tipe organisasi garis staf line staf organization. Sebagaiman lazimnya bentuk organisasi ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang luas daerah kerjanya serta memiliki bidang ugas yang kompleks. Disini kesatuan perintah tetap dipertahankan, atasan memiliki bawahan tertentu dan bawahan hanya menerima perintah dari seseorang atasansaja dan kepada atasan tersebut bawahan harus bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaannya. Dalam hal ini terdapat satu atau beberapa orang staf. Maksud daripada staf disini adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidangnya kepada pejabat pemimpin didalam organisasi tersebut. Jika pemimpin itu mengalami kesulitan dalam memecahkan persoalan- persoalan. Jadi tugas staf disini hanya memberi nasihat kepada pimpinannya, tetapi tidak mempunyai hak untuk memerintahkan bawahan, karena secara formal yang berhak memerintah bawahan hanya pimpinan saja. Demikian secara sistematis struktur organisasi yang diterapkan pada PT. SUCOFINDO Medan, maka dengan adanya struktur organisasi ini dapat dilihat hubungan kerja antara satu dengan yang lainnya. Untuk menyesuaikan sruktur organisasi PT. SUCOFINDO Medan, perlu rasanya untuk melihat hubungannya dengan posisi struktur organisasi di kantor pusat Sucofindo Center.dimana pada kantor pusat redapat suatu biro pengawasan intern yang tugasnya melakukan pemeriksaan intern pada perusahaan.

3.6 Uraian Tugas

Dalam perusahaan yang semakin berkembang maka di perlukan suatu struktur organisasi yang dapat diperlihatkandengan jelas pembagian kerja, pembagian wewenang dan tanggung jawab antara masing-masing bidang di dalam perusahaan. PT. SUCOFINDO PERSERO Cabang Madya Medan di pimpin oleh seorang area manager di bantu oleh 9 orang manager: 1. Operating Manager Agriculture Operation 2. Manager Bussines Support 3. Operation Manager Rep-Belawan 4. Operation Manager Rep-Dumai 5. Operation Manager Rep-kuala Tanjung 6. Operation Manager Rep-SBU INCO 7. Operation Manager Rep-SBU RKT 8. Operation Manager Rep-SBU FINS 9. Operation Manager Rep-JUM Dalam menjalankan tugas-tugasnya Area Manager bertanggung jawab kepada vice presiden di kantor pusat jakarta. Contoh uraian tugas dari manager adalah: 1. Operating Manager Agriculture Operation Dalam menjalankan tgasnya bertanggung jawab kepada Area Manager. Adapun tugasnya: a. Mengkoordinasikan pelaksanaan teknis operasional dari pelayanan perusahaan di bidang jasa Agri. b. Memantau atau mempelajari perkembangan usaha dan teknologi di bidang jasa agri. c. Menerima, menganalisisa dan mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan jasa Agri yang di terima dari bawahannya. d. Mengusulkan harga pokok dan harga jual produk jasa Agri kepada Area Manager ssuai dengan perkembangan pasar. e. Membantu Area Manager dalam melakukan evaluasi, pembinaan dan pengarahan SDM di bidang jasa Agri. f. Melakukan pemasaran produk jasa Agri di wilayah Cabang Madya Medan, dll. 2. Manager Support Bisnis Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab penuh kepada Area senior manager. Adapun Tugasnya adalah: a. Memfasilitasi kegiatan Bussines support Area Medan yang meliputi Medan, Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, dan Batam serta Rep- Sektor lain di wilayah ini. b. Melakukan konsulidasi data transaksiArea Medan dan Rep yang berada di bawahnya setiap minggu agar tidak terjadi kelambatan dalam pencatatan serta melaporkan performance produksi secara periodik. c. Mengevaluasi, menyusung dan mengusulkan program kerja dan anggaran tahunan SBU Agri Area Medan serta Rep Sektor lain yang berada di wilayah ini, dll. 3. Operation Manager Rep. Belawan Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada vice president Agriculture. Adapun tugas dari Operation Manager Rep. Belawan yaitu: a. Tanggung jawab terhadap pencapaian anggaran pemdapatan dan biaya serta pencapaian laba usaha khususnya kegiatan pertanian. b. Melaksanakan kegiatan pemasaran dan penjualan kegiatanjasa hasil pertanian sebagai upaya pencapaian target pendapatan serta nasional serta mengelola corporate image perusahaan di representativenya. c. Mengajukan rencana kerja dan anggaran tahunan kegiatan dan sasaran kerja, dll. 4. Operation Manager Rep. Medan Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada CM-Operation Senior Manager. Adapun tugas daripada Operation Manager Rep. Medan yaitu: a. Merencanakan kebutuhan sumber daya,sarana dan prasarana yang berada dibawah koordinasi dan tanggung jawabnya. b. Membantu kegiatan riset pasar guna mendukung peningkatan perencanaan sasaran pemasaran dan pengembangan jasa. c. Memantau melakukan follow up bila terjadi hambatan dalam pelunasan piutang guna memastikan pencapaian sasaran usaha sisi menurut piutang, dll. 5. Agriculture Operation Manager Dalam menjalankan bertanggung jawab pada vegetable oil Senior Manager. Adapun tugas daripada riculture Operation Manager yaitu: a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian pendapatan dan biaya serta pencapaian laba usaha khususnya kegiatan pertanian. b. Melaksanakan kegiatan pemasaran dan penjualan kegiatan jasa hasil pertanian serta sebagai upaya pencapaian target pendapatan secara nasional. c. Mengajukan Rencana kerjaan Anggaran Tahunan kegiatan hasil pertanian sebagaimana acuan kegiatan dan sasaran usaha, dll. 6. Rep. Manager Lab. Medan Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada General Service A Substaint. Adapun tugas daripada Rep. Manager Lab. Medan yaitu: a. Menyusun program kerja dan anggaran sektor RKAC Lab. Medan dalam rangka pencapaian sasaran usaha. b. Mengembangkan dan menilai kinerja bawahan langsung secara periodik agar memperoleh kinerja sesuai acuan yang telah ditetapkanperusahaan. c. Memelihara hubungan bait dengan unit kerja di sucofindo . mitra usaha dan instansi terkait di medan dan luar negeri, dll.

3.7 Strategi Sucofindo

Untuk mempertahankan posisi sebagai perusahaan yang terus tumbuh berkelanjutan, SUCOFINDO melakukan reformulasi strategi bisnis dan korporasi sebagai berikut: 1. Peningkatan budaya perusahaan untik mendukung perwujudan organisasi yang memiliki kinerja tinggi. 2. Perbaikan dan peningkatan pada model operasi agar dapat mendukung sistem pelayana secara prima. 3. Pengelolaan inovasi dan pengetahuan secarasistematis sehingga dapat mendukung kinerjaorganisasi secara keseluruhan. 4. Fokus pada peningkatan pertumbuhan yang tidak hanya menguntungkan untuk jangka pendek, namun juga berkelanjutan untuk jangka panjang. Reformasi Strategi Bisnis dan Korporasi tersebut dijabarkan dalam bentuk action plan dan program kerja yang komprehenshif. 45

BAB IV PENYAJIAN,ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA

4.1 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini penulis mengambil responden sebanyak 89 orang dari seluruh karyawan. namun karena adanya karyawan yang bertugas diluar kota karena PT. Sucofindo Kantor Cabang Medan memoliki wilayah kerja dibeberapa daerah maka data yang diperoleh hanya sebanyak 54 orang.

4.1.1 Data Identitas Karyawan termasuk Kuesioner Variabel Bebas X

Tingkat Pendidikan Data identitas responden mencakup distribusi data responden menurut jenis kelami, pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut ini : Tabel 1 Distribusi Data Responden Menurut Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi F Persentase 1 Laki-laki 45 83,3 2 Perempuan 9 16,7 Total 54 100,0 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 54 orang, 45 orang 83,3 adalah laki-laki dan sisanya 9 orang 16,7 adalah perempuan. Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa jumlah pegawai yang ada di PT. Sucofindo Kantor Cabang Medan lebih didominasi oleh pegawai yang berjenis kelamin Laki- laki. Tabel 2 Distribusi Data Responden Menurut Pendidikan Terakhir No Pendidikan Frekuensi F Persentase 1 SMP 1 1,9 2 SMA 25 46,3 3 Diploma 3 7 13,0 4 Sarjana 19 35,2 5 pascasarjana 2 3,7 Total 54 100,0 Sumber:Hasil Penelitian, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa karyawan lebih banyak berasal dari SMA yang berjumlah 25 orang 46,3, kemudian diikuti tamatan sarjana berjumlah 19 orang 35,2, lalu Diploma 3 berjumlah 7 orang 13,0 setelah itu diikuti tamatan Pascasarjana berjumlah 2 orang 3,7 dan pendidikan dari SMP berjumlah 1 orang 1,9. Tabel 3 Distribusi Frekuensi pelatihan yang diikuti No Jumlah pelatihan yang diikuti Frekuensi F Persentase 1 Pelatihan 1 22 40,7 2 Pelatihan 2 6 11,1 3 Pelatihan 3 10 18,5 4 Pelatihan 4 6 11,1 5 Pelatihan 5 10 18,5 Total 54 100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa karyawan yang mengikuti pelatihan terbanyak yaitu pelatihan 1 berjumlah 22 Orang 40,7, kemudian diikuti pelatihan 5 dan pelatihan 3 berjumlah 10 orang 18,5 dari setiap jenis pelatihan,dan yang terakhir pelatihan 2 dan pelatihan 4 yang berjumlah 6 orang 11,1 dari setiap jenis pelatihan.

4.1.2 Kuesioner Variabel Terikat Y Kinerja Karyawan