65 1 Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 70
atau 0,7 maka kuesioner tersebut reliable. 2 Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 70
atau 0,7 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dilakukan dengan cara melihat Normal
Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan
ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2011. Pada prinsipnya deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik
normal probability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
66 1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distibusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram yang tidak menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2011.
Selain menggunakan grafik normal probability plot deteksi normalitas juga dapat dilihat dengan uji Kolmogorov Smirnov. Dasar
pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan dan jika signifikansi di atas 0,05 maka
tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang
akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
b. Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
Ghozali, 2011. Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor dan
67 tolerance TOL. Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai
VIF 10 dan nilai TOL 0,10 Ghozali, 2011. c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan
yang lain
tetap, maka
disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011.
Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik Scater Plot antara nilai prediksi variabel terikat z variabel, dengan residualnya s
residualnya: 1 Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar diatas dan
dibawah angka nol 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011.