102 Pengujian reliabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.45 Hasil Uji Realibilitas Brand Image Melalui SPSS
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.706 4
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.45, diketahui nilai Alpha Cronbach 0,706 r
tabel
0,235, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel brand image adalah instrumen yang reliabel.
2 Pengujian Reliabilitas Reputation Melalui SPSS. Pengujian reliabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.46 Hasil Uji Realibilitas Reputation Melalui SPSS
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.922 19
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.46, diketahui nilai Alpha Cronbach 0,922 r
tabel
0,235, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen reputation adalah instrumen yang reliabel.
103 3 Pengujian Reliabilitas Identity Melalui SPSS.
Pengujian relialiabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.47 Hasil Uji Realibilitas Identity Melalui SPSS
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.750 6
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.47, diketahui nilai Alpha Cronbach 0,750 r
tabel
0,235, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel identity adalah instrumen yang reliabel.
4 Pengujian Reliabilitas Sponsorship Melalui SPSS. Pengujian reliabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.48 Hasil Uji Realibilitas Sponsorship Melalui SPSS
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.762 5
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.48, diketahui nilai Alpha Cronbach 0,762 r
tabel
0,235, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel sponsorship adalah instrumen yang reliabel.
104 5 Pengujian Reliabilitas Minat Beli Melalui SPSS.
Pengujian reliabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.49 Hasil Uji Realibilitas Minat Beli Melalui SPSS
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.722 5
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.49, diketahui nilai Alpha Cronbach 0,722 r
tabel
0,235, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel minat beli adalah instrumen yang reliabel.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan SPSS 22.
Menghasilkan grafik sebagai berikut:
105
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang
menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal menandakan bahwa model asumsi regresi
memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas brand image, reputation, identity dan
sponsorship terhadap minat beli.
106
Tabel 4.50 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
70 Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .97058178
Most Extreme Differences Absolute
.105 Positive
.065 Negative
-.105 Test Statistic
.105 Asymp. Sig. 2-tailed
.052
c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa nilai
unstandardized residual memiliki nilai Asymp. Sig. 0,05, ini mengartikan bahwa data terdistribusi dengan normal.
b. Uji Multikolinieritas Untuk uji multikolinieritas diperlukan untuk memperoleh korelasi
yang sebenarnya, yang murni tidak dipengaruhi variabel-variabel lain yang mungkin saja berpengaruh. Istilah dikontrol menunjukan pada pengertian
ditiadakannya pengaruhnya terhadap variabel-variabel yang dikorelasikan.
107
Tabel 4.51 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant Brand Image
.485 2.061
Reputation .249
4.018 Identity
.334 2.993
Sponsorship .604
1.656 a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber: data diolah, 2016 Berdasarkan table 4.51 di atas, dari hasil uji Variance Inflation
Factor VIF pada hasil output SPSS tabel coefficient, masing-masing variabel independen memiliki VIF 10 dan nilai Tolerance 0,1 maka
dapat dinyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat multikolinieritas antara variabel dependen dengan variabel independen
yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada
heteroskedastisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau
lebih variabel. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah yaitu secara grafik dan secara statistik, adapun uji heteroskedastisitas
adalah sebagai berikut:
108 1 Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik Scatterplot
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi
– Y sesungguhnya yang telah di-studentized Ghozali, 2011. Berdasarkan hasil pengolahan data,
maka hasil Scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik
Sumber: data diolah, 2016 Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat dilihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan