terdiri dari
Unstable Angina
Pectoris, Non ST Elevation
Myocardial Infarction
NSTEMI, dan ST Elevation
Myocardial Infarction
STEMI. itu, diagnosis penyakit
jantung iskemik
stabil didapat
dari hasil
angiografi Diagnosis
sindrom koroner akut didapatkan
dari anamnesis,
hasil laboratorium
yang menunjukkan
adanya kadar
enzim jantung
CKMB atau Troponin IT yang
meningkat, hasil
EKG yang menunjukkan adanya elevasi segmen ST
dan gelombang Q, serta laporan angiografi.
2 Sullivan
Vessel Score Skor
angiografik untuk
Rekam medis
Sesuai yang tertera dalam rekam medis
Ordinal 0
1
mengkuantifikasi tingkat keparahan
PJK
18
. Sullivan
Vessel Score
dihitung dengan
menjumlahkan jumlah pembuluh
darah dengan
stenosis bermakna, yaitu
stenosis 70
reduksi diameter
lumen arteri Left Artery
Descending LAD,
Left Circumflex LCx,
Right Coronary
Artery RCA dan − Skor 0 jika tidak ada
pembuluh darah
dengan stesosis
bermakna − Skor 1 jika terdapat
1 pembuluh darah dengan
stenosis bermakna
− Skor 2 jika terdapat 2 pembuluh darah
dengan stenosis
bermakna − Skor 3 jika terdapat
pembuluh darah
dengan stenosis
bermakna 2
3
stenosis 50
pada arteri Left Main LM. Hasil
skor tergantung
jumlah pembuluh darah
yang terdapat
stenosis, yaitu 0, 1, 2, dan
3.
18
3 Kreatinin
Produk akhir
metabolisme otot
yang dilepaskan ke sirkulasi
secara konstan.
19
Rekam medis
Sesuai yang tertera dalam rekam medis.
Kategorik Nilai kreatinin
normal 1,2 mgdl
Nilai kreatinin meningkat 1,2
mgdl
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif berbasis penelitian prognostik.
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RS Hermina Bekasi pada September-Oktober 2016
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi
Populasi target adalah pasien penyakit jantung koroner yang menjalani angiografi koroner.
Populasi terjangkau adalah pasien penyakit jantung koroner yang menjalani angiografi koroner yang dirawat di RS Hermina Bekasi pada Januari-Oktober
2016.
3.3.2 Sampel dan Cara Pemilihan Sampel
Sampel penelitian adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Pemilihan sampel dengan metode konsekutif
3.3.3 Perkiraan Besar Sampel
Besar sampel minimal untuk penelitian prognostik dihitung dengan rumus Rule of Thumbs
� = 10
� �� �
Keterangan: n = besar sampel Vb = Jumlah variable bebas yang diteliti
p = Prevalensi pasien yang terbukti mengalami PJK yang signifikan setelah pemeriksaan angiografi koroner
Pada studi sebelumnya diketahui prevalensi pasien yang terbukti mengalami PJK yang signifikan setelah pemeriksaan angiografi koroner adalah 78,82
8
sehingga besar sampel yang diperlukan untuk penelitian adalah 76 sampel.
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.4.1 Kriteria Inklusi
Pasien PJK yang mempunyai data rekam medis mengenai identitasnya, diagnosis penyakitnya, tindakan angiografi koroner yang diterimanya, hasil
pemeriksaan laboratorium, nilai serum kreatinin sebelum pemeriksaan angiofrafi koroner, dan dirawat di RS Hermina Bekasi.
3.4.2 Kriteria Eksklusi
Pasien dengan PJK yang menjalani angiografi koroner di RS Hermina Bekasi yang pada rekam medisnya tidak memiliki data: identitas, diagnosis penyakit,
laporan angiografi koroner, hasil pemeriksaan laboratorium, nilai kreatinin sebelum pemeriksaan angiografi koroner, pasien yang sebelumnya telah
mendapat tindakan revaskularisasi seperti intervensi koroner perkutan dan operasi coronary artery bypass graft CABG. Selain itu, kriteria eksklusi
untuk analisis bivariat pada penelitian ini adalah pasien dengan hasil angiografi koroner menunjukan stenosis tidak bermakna 50 pada arteri Left Main
LM dan 70 pada arteri Left Ascending Artery LAD, Left Circumflex LCx, dan Right Coronary Artery RCA.
3.5 Cara Kerja Penelitian
Mengambil data sampel penelitian dari rekam medis, meliputi: Identitas pasien
Data anamnesis Hasil laboratorium: hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit, ureum,
gula darah sewaktu Kreatinin pasien
Diagnosis penyakit jantung koroner pasien Sindrom Koroner Akut: UAP,
NSTEMI, dan STEMI Laporan angiografi koroner
3.6 Alur Penelitian
Populasi Target: Pasien PJK yang menjalani angiografi koroner Populasi Terjangkau: Pasien PJK yang menjalani angiografi koroner dan dirawat di RS
Hermina Bekasi Sampel memenuhi kriteria inklusi dan tanpa kriteria eksklusi
Ya Tidak
Diikutsertakan dalam penelitian Pengumpulan data rekam medis
Analisis dan pengolahan data Tidak diikutsertakan dalam
penelitian
3.7 Analisis dan Pengolahan Data
Pada penelitian ini, variabel independen dipresentasikan dalam bentuk frekuensi dan persentase atau rata-rata dan standar deviasinya. Pengolahan data
menggunakan program SPSS versi 22.0. Dilakukan analisis bivariat antara faktor prediktor, yakni nilai kreatinin dengan tingkat keparahan PJK berdasarkan
Sullivan vessel score menggunakan uji Chi Square untuk mendapatkan risiko relatif dan interval kepercayaan. Kemudian dilakukan analisis multivariat
menggunakan regresi logistik untuk mendapatkan odds ratio dan interval kepercayaan.
3.8 Etika Penelitian
terlampir