Patofisiologi Sindrom Koroner Akut .1 Definisi

14

2.1.1.6 Tata Laksana Penyakit Jantung Koroner

Salah satu tata laksana penyakit jantung koroner untuk revaskularisasi yang minimal invasif adalah intervensi koroner perkutan IKP atau percutaneous coronary intervention. IKP adalah prosedur non bedah yang menggunakan kateterisasi jantung untuk menempatkan stent untuk mengatasi stenosis arteri koroner 4 Indikasi IKP merupakan tata laksana utama bagi STEMI. Jika tidak dapat dilakukan, STEMI ditangani dengan pemberian terapi fibrinolitik. Sedangkan untuk UANSTEMI, IKP hanya diindikasikan bagi pasien yang mempunyai risiko tinggi. Pengukuran risiko pada pasien UANSTEMI dapat menggunakan sistem scoring Thrombolysis in Myocardial Infarction TIMI. 13 TIMI mempunyai tujuh variabel, yaitu:  Umur 65 tahun  Mempunyai ≥ 3 faktor risiko untuk penyakit jantung koroner, yaitu: Faktor risiko yang dapat diubah: − Dislipidemia − Merokok − Hipertensi − Diabetes, sindrom metabolik − Kurangnya aktivitas fisik Faktor risiko yang tidak dapat diubah: − Usia lanjut − Jenis kelamin pria − Genetik  Diketahui mempunyai riwayat stenosis 50 dari angiografi sebelumnya 15  Deviasi segmen ST pada gambaran EKG  Mengalami dua episode angina 24 jam sebelumnya  Penggunaan aspirin selama tujuh hari sebelumnya menunjukan resistensi terhadap aspirin  Peningkatan serum troponin dan CK-MB Risiko kematian atau kejadian iskemi dalam waktu 14 hari:  Rendah: 0-2 8.3  Sedang: 3-4 19.3  Tinggi: 5-7 41 Pasien UANSTEMI dengan skor 3-4 merupakan indikasi dilakukannya IKP. 13 Sedangkan untuk kasus penyakit jantung iskemik stabil, IKP diindikasikan pasien yang mempunyai gejala. Selain itu, terdapat beberapa indikasi sesuai penemuan pada angiografi, yaitu:  Stenosis 50 pada arteri koroner kiri atau left main  Stenosis 70 pada non left main Serta pada fractional flow reserve FFR 0.80 14 16 Gambar 2.4 Skema prosedur IKP 15

2.1.2 Angiografi Koroner

2.1.2.1 Definisi

Angiografi koroner atau coronary angiography CAG adalah kateterisasi jantung yang bertujuan untuk memvisualisasikan arteri, cabang, kolateral, dan anomali dari koroner dengan detail yang cukup untuk menegakkan diagnosis, menentukan lokasi lesi, dan merencanakan tata laksana untuk PJK. 16,17

2.1.2.2 Prosedur Injeksi media kontras

Media kontras adalah solusi kental dan beriodinasi yang digunakan untuk meng-opacify arteri koroner. Injeksi media kontras dapat dilakukan melewati pembuluh darah yang ada di tangan. Kecepatan alirannya adalah 1-4 mldetik dengan volume 2-6 ml pada arteri koroner dekstra dan 7-10 ml pada arteri koroner sinistra.