Manfaat di bidang pelayanan kesehatan

7 Pengerahan leukosit Leukosit, terutama monosit dan limfosit T, akan adhesi ke lapisan endotel pembuluh darah. Molekul yang mengatur adhesi leukosit ini adalah vascular cell adhesion molecule 1 VCAM-1, intercellular adhesion molecule 1 ICAM-1 ,dan E-selectin. Ketika monosit sudah adhesi ke lapisan endotel, monosit akan penetrasi ke lapisan intima. Hal tersebut diatur oleh chemoattractant cytokines atau kemokin, diantaranya monocyte chemoattractant protein 1 MCP-1. MCP-1 diproduksi oleh endotel yang terstimulasi oleh adanya lipoprotein yang teroksidasi. Akumulasi lipid intraselular: pembentukan sel busa Jika monosit sudah mencapai lapisan intima, monosit akan menyerap lipid dan menjadi sel busa atau makrofag sarat-lemak. Sel busa ini dapat bereplikasi yang dipicu oleh macrophage colony-stimulating factor M-CSF. Evolusi Ateroma Inflamasi pada Aterogenesis Sel busa bertindak sebagai sumber mediator proinflamasi seperti sitokin, kemokin, dan aktivator platelet. Selain itu, sel busa juga dapat mengembangkan sejumlah besar spesies oksidan seperti anion superoksida. Kedua fungsi sel busa tersebut dapat mendorong inflamasi dan berkontribusi terhadap perkembangan lesi. Selain sel busa, sistem imun didapat juga berperan dalam proses inflamasi pada aterogenesis. Sel dendritik pada lesi aterosklerosis dapat mempresentasikan antigen ke sel T. Sel T dapat mengeluarkan sejumlah sitokin yang dapat memodulasi aterogenesis. 8 T-helper 1 dapat mengeluarkan beberapa sitokin yaitu interferon- γ, limfotoksin, cluster of differentiation 40 CD40, and tumor necrosis factor- α TNF- α. Sitokin-sitokin tersebut akan mengaktivasi sel dinding vaskular yang mengakibatkan plak menjadi tidak stabil dan meningkatnya trombogenitas. Di sisi lain, T-helper 2 dapat mengeluarkan interleukin 10 IL-10 yang bisa menginhibisi inflamasi pada proses aterogenesis. Sel T sitolitik dapat mengekspresikan ligan Fas dan faktor sitotoksik lainnya yang akan menyebabkan apoptosis sel target seperti sel otot polos, sel endotel, dan makrofag. Apoptosis dari ketiga sel ini berkontribusi terhadap progresi dan komplikasi plak. Migrasi dan proliferasi sel otot polos Makrofag yang teraktivasi akan melepaskan platelet-derived growth factor PDGF. PDGF akan menstimulasi proliferasi dari sel otot polos yang ada di tunika media pembuluh darah ke tunika intima. Namun sel otot polos yang dihasilkan kurang matur. Sel tersebut mempunyai lebih banyak retikulum endoplasma kasar, dan lebih sedikit serat kontraktil dibandingkan sel otot polos normal. Matriks ekstraseluler arteri Plak aterosklerosis, selain terdiri dari sel-sel, juga terbentuk dari matriks ekstraseluler. Di antaranya adalah kolagen tipe I dan III, proteoglikan versican, biglycan, aggrecan, dan decorin, serta serat elastin. Matriks tersebut diproduksi oleh sel otot polos yang distimulasi oleh PDGF dan TGF β. Produksi matriks ekstraseluler ini diimbangi dengan enzim katabolik yang disebut matrix metalloproteinase MMP. MMP ini juga berperan dalam migrasi sel otot polos dengan menguraikan lapisan elastik interna sehingga sel otot polos dapat mencapai tunika intima.