Depot Air Minum Kandungan Logam Berat

Dengan adanya standarisasi tersebut, dapat dinilai kelayakan pendistribusian sumber air untuk keperluan rumah tangga Kusnaedi, 2010.

2.3. Depot Air Minum

Depot air minum merupakan usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. Adapun air minum yang dimaksud adalah air baku yang telah di proses dan aman untuk diminum. Sementara air baku adalah air yang belum diproses atau sudah diproses menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan mutu sesuai peraturan menteri kesehatan untuk diolah menjadi produk air minum. Setiap depot air minum menurut keputusan Menperindag No 651 Tahun 2004 harus berpedoman pada cara produksi air minum yang baik pada seluruh mata rantrai produksi air minum, mulai dari pengadaan bahan sampai penjualan ke konsumen, seperti dalam bagian-bagian berikut: a. Desain dan konstruksi depot b. Bahan baku, mesin, dan peralatan produksi c. Proses produksi d. Produk air minum e. Pemilihan sarana produksi dan program sanitasi f. Karyawan g. Penyimpanan air baku dan penjualan Kacaribu,K.2008.

2.4 Kandungan Logam Berat

Universitas Sumatera Utara Istilah “logam” secara khas memberikan suatu unsur yang merupakan konduktor listrik yang baik dan mempunyai konduktivitas panas, rapatan, kemudahan ditempa, kekerasan, dan keelektropositifan yang tinggi. Istilah “logam berat” digunakan secara luas dalam literatur ilmiah untuk memberikan terhadap logam beracun. Defenisi “logam berat” terutama berdasarkan 1 gaya berat spesifik logam lebih besar dari 4 atau 5, 2 tempatnya pada Tabel Periodik, sebagai contoh, unsur-unsur dengan jumlah atom 22-34 dan 40-52, serta lantanida dan aktinida, dan 3 tanggapan spesifik biokimiawi di dalam hewan dan tumbuhan Connel, D.W. 1995 . Logam juga dapat menyebabkan timbulnya suatu bahaya pada makhluk hidup. Hal ini terjadi jika sejumlah logam mencemari lingkungan. Logam – logam tertentu sangat berbahaya jika ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam lingkungan, karena logam tersebut mempunyai sifat merusak tubuh makhluk hidup. Disamping hal tersebut, beberapa logam sangat diperlukan dalam proses kehidupan makhluk hidup. Dalam hal ini logam dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu logam esensial dan nonesensial. Logam esensial adalah logam yang sangat menbantu di dalam proses fisiologis makhluk hidup dengan jalan membantu kerja enzim atau pembentukan organ dari makhluk yang bersangkutan. Sedangkan logam nonesensial adalah logam yang peranannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui, kandungannya dalam jaringan hewan sangat kecil dan apabila kandungannya tinggi akan merusak organ – organ tubuh makhluk yang bersangkutan Vogel, A.I. 1994. Logam berat heavy metal atau logam toksik toxic metals adalah bentuk umum yang digunakan untuk menjelaskan sekelompok elemen-elemen logam yang kebanyakan tergolong berbahaya bila masuk ke dalam tubuh makhluk hidup. Logam berat yang terdapat baik di lingkungan maupun di dalam tubuh manusia dalam konsentrasi yang sangat rendah disebut juga sebagai trace metals. Trace metals seperti Cadmium Cd, Timbal Pb dan Merkuri Hg mempunyai berat jenis sedikitnya 5 kali lebih besar daripada air. Logam-logam berat yang sering dijumpai dalam lingkungan perairan yang tercemar limbah industri adalah merkuri atau air merkuri Hg, Nikel Ni, Kromium Cr, Kadmium Cd, Arsen As dan Timbal Pb. Logam-logam tersebut dapat Universitas Sumatera Utara mengumpul di dalam tubuh suatu organism dan tetap tinggal dalam jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi. Nugroho, A. 2006. Di dalam air biasanya logam berikatan dalam senyawa kimia atau dalam bentuk logam ion, bergantung pada kompartemen tempat logam tersebut berada. Tingkat kandungan logam pada setiap kompartemen sangat bervariasi, bergantung pada lokasi , jenis kopartemen dan tingkat pencemarannya. Telah banyak dilaporkan mengenai konsentrasi logam dalam air dan biota yang hidup di dalamnya. Tujuan utama untuk mengetahui konsentrasi logam dalam lingkungan perairan ialah ; a. Mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam hewan air, baik ikan air laut maupun air tawar, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya toksisitas kronis maupun akut pada orang yang memakannya. b. Mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam air dan sedimen, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk memonitor kualitas air yang mungkin digunakan sebagai irigasi ataupun air minum, yang akhirnya berakibat buruk bagi orang yang mengonsumsinya. Karena itu suatu pencemaran logam berat dalam lingkungan perairan perlu diperhatikan secara serius, mengingat akan timbulnya akibat buruk bagi keseimbangan makhluk hidup. Darmono, 2001

2.5. Sumber Pencemaran

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

13 178 57

Penurunan Kadar Logam Kromium, Tembaga, dan Nikel Pada Limbah Cair Laboratorium Elektroplating Politeknik Negeri Medan Dengan Metode Elektrokoagulasi

13 149 56

Analisa Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku dan Air Reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Sunggal

8 89 35

Analisa Permintaan Air Minum Isi Ulang Reverse Osmosis (RO)di Kota Medan(Studi Kasus Kecamatan Medan Kota Belawan)

14 95 75

Efektivitas Saringan Pasir Cepat dalam Menurunkan Kadar Mangan (Mn) pada Air Sumur dengan Penambahan Kalium Permanganat (KMnO4) 1%

21 132 87

Penurunan Kadar Pati Bambu Hitam (Gigantochloa Atroviolaceae Widjaja) Oleh Fermentasi Suspensi Bakteri Biakan Murni Dengan Metode Vertical Soak Diffusion

4 74 51

Penggunaan Membran Kitosan Untuk Menurunkan Kadar Logam Krom (Cr) Dan Nikel (Ni) Dalam Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

1 44 85

Analisis Kadar Logam Besi (Fe), Mangan (Mn) Dan Kadmium (Cd) Dari Sedimen (Padatan Total) Dan Air Sungai Lau Borus Aliran Lahar Dingin Gunung Sinabung Pasca Erupsi Gunung Sinabung Di Desa Guru Kinayan Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo Dengan Me

4 55 97

Analisa Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku Dan Reservoir Secara Spektrofotometri Di Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Instalasi Pengolahan Air Di Sunggal Medan

3 72 37

STUDI PENURUNAN KADAR LOGAM MANGAN (Mn) DAN NIKEL (Ni) DALAM AIR MINUM ISI ULANG YANG DIOLAH DENGAN SISTEM REVERSE OSMOSIS SKRIPSI RAHMANI KARTIKA AYU 090802054

0 1 12