digunakan sebagai membran bisa berupa selulosa asetat lebih cocok untuk air payau atau poliamida cocok untuk air laut. Austin, G.T. 1985
2.8.2 Kelebihan dan Kekurangan Reverse Osmosis
Sistem pengolahan reverse osmosis jika dibandingkan dengan pengolahan air minum lain seperti sistem ultra violet, perebusan, sedimentasi, ozonisasi dan pengolahan air
minum lainnya, teknologi pengolahan air sistem reverse osmosis RO adalah sistem pengolahan air minum terbaik untuk menghasilkan air minum bersih, steril, sehat.
Kelebihan air hasil dari sistem reverse osmosis adalah bebas dari semua bahan pencemar air seperti virus, bakteri, bahan kimia dan logam berat. Dengan kualitas air
yang baik maka sistem reverse osmosis memberikan jawaban atas tingginya pencemaran air sekarang ini, sekaligus mampu memenuhi kebutuhan akan air bersih
dan sehat.
Berikut adalah perbandingan sistem reverse osmosis dengan pemurnian air lainnya.
Tabel 2.1. Perbandingan Metode-metode Pemurnian Air
No Metode Pemurni Air
Kekurangan dan Kelebihan 1.
Air Murni Reverse Osmosis
a. Air murni dengan kandungan oksigen yang tinggi
dapat menguatkan sel-sel dan organ-organ tubuh, meningkatkan daya tahan dan daya penyembuhan
tubuh. b.
Bebas dari segala jenis logam berat, kotoran dan kuman. Mengandung zat mineral tanpa ion.
c. Dapat diminum langsung, nikmat rasanya, air
minum yang ideal untuk olahragawan.
2. Air Penukaran Ion
a. Biaya operasi tinggi dan memerlukan
penyelengaraan yang profesional b.
Hanya membuang logam berat tetapi masih mengandung banyak natrium yang dapat
mengakibatkan hipertensi, pengapuran pembuluh darah dan masalah jantung.
c. Bahan-bahan organik, bakteri dan virus tidak
dapat disaring.
Universitas Sumatera Utara
3. Air Penyulingan
a. Biaya tinggi, penggunaan secara terus menerus
akan memboroskan listrik dan harus selalu membersihkan endapan yang tertinggal secara
rutin. b.
Hasilnya dianggap sebagai air mati karena kekurangan oksigen dan berbau
c. Gagal untuk membuang bahan organik seperti
triklorometana.
4. Air dari Penyaringan
Karbon Teraktif
a. Mutu berbeda dan terdapat perbedaan besar
dalam hasil. b.
Tidak dapat membuang virus, logam berat, asbestos, nitrat dan bahan lain-lain.
c. Mudah menjadi tempat pembiakan kuman dan
bakteri
5. Pengendapan
a. Kualitas tidak stabil, perbedaannya besar
b. Tidak dapat membuang bakteri, logam berat,
asbestos, nitrat, garam, dsb c.
Tempat pembiakan bakteri.
6. Air Mendidih
a. Berfungsi untuk membunuh bakteri, tapi sisanya
tetap tertinggal dalam air. b.
Mempercepat reaksi antara bahan organik untuk bergabung dengan klorin yang membentuk
triklorometana. c.
Pada saat mendidih terjadi uap air penguapan. Hal ini menyebabkan bertambahnya kepekatan
bahan pencemaran air dan sisa kalsium.
7. Sterilisasi Ozon
a. Hanya dapat membunuh bakteri, hasilnya lebih
buruk dibandingkan dengan metode pendidihan. b.
Biaya tinggi, harus menukar tabung lampu setiap 3-6 bulan
c. Tidak dapat menyaring keluar bahan pencemar.
8. Air Hasil Cahaya Ultra
Violet
a. Dapat membunuh bakteri, tetapi kurang efektif
dibandingkan dengan air mendidih. b.
Biaya tinggi, memerlukan penukaran tabung lampu setiap 3-6 bulan
c. Selain membunuh bakteri, ia tidak dapat
menghapus kotoran lain.
9. Air Mineral
a. 45 dari air mineral di pasaran mengandung
bahan fosforus b.
Mutu berubah dan kebersihan tidak terjamin. c.
Mahal.
Dari perbandingan di atas, dapat diketahui bahwa pengolahan air dengan sistem reverse osmosis merupakan metode pemurnian yang lebih baik dibanding
Universitas Sumatera Utara
dengan metode pemurnian yang lain http:yukiwaterfilter.wordpress.com201101 17kelebihan-sistem-penyaringan-reverse-osmosis-dengan-sistem-penyaringan-yang-
lain.
Kekurangan Reverse Osmosis antara lain adalah : • Investasi dan biaya operasional tinggi
• Kapasitas air terbuang besar • Diperlukan pretreatment yang baik
• Resiko pemampatan pada membran • Toleransi terhadap kenaikan debit air
• Daya listrik lebih besar
Resiko pemampatan membran reverse osmosis adalah terjadinya fouling dan scalling. Fouling dapat didefinisikan sebagai proses terbentuknya lapisan oleh material
yang tidak diinginkan pada permukaan membran. Secara teknis, scaling didefinisikan sebagai akumulasi kerak scale akibat adanya peningkatan konsentrasi dari materi
anorganik yang melewati hasil kali kelarutannya pada permukaan membran dan menyebabkan penurunan kinerja membran sehingga definisi fouling sudah termasuk
scaling. Dalam penggunaannya, istilah fouling lebih banyak pada materi biologis dan koloid, sedangkan istilah scaling digunakan untuk pengendapan garam atau mineral
anorganik. Tzotzi, C, 2007
2.9. Spektrofotometri Serapan Atom