dengan metode pemurnian yang lain http:yukiwaterfilter.wordpress.com201101 17kelebihan-sistem-penyaringan-reverse-osmosis-dengan-sistem-penyaringan-yang-
lain.
Kekurangan Reverse Osmosis antara lain adalah : • Investasi dan biaya operasional tinggi
• Kapasitas air terbuang besar • Diperlukan pretreatment yang baik
• Resiko pemampatan pada membran • Toleransi terhadap kenaikan debit air
• Daya listrik lebih besar
Resiko pemampatan membran reverse osmosis adalah terjadinya fouling dan scalling. Fouling dapat didefinisikan sebagai proses terbentuknya lapisan oleh material
yang tidak diinginkan pada permukaan membran. Secara teknis, scaling didefinisikan sebagai akumulasi kerak scale akibat adanya peningkatan konsentrasi dari materi
anorganik yang melewati hasil kali kelarutannya pada permukaan membran dan menyebabkan penurunan kinerja membran sehingga definisi fouling sudah termasuk
scaling. Dalam penggunaannya, istilah fouling lebih banyak pada materi biologis dan koloid, sedangkan istilah scaling digunakan untuk pengendapan garam atau mineral
anorganik. Tzotzi, C, 2007
2.9. Spektrofotometri Serapan Atom
Metode spektrofotometri serapan atom berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung
pada sifat unsurnya. Misalkan natrium menyerap pada 589 nm, uranium pada 358,5 nm, sedang kalium pada 766,5 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai
cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom. Transisi elektronik suatu
Universitas Sumatera Utara
unsur bersifat spesifik. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi.
Umumnya bahan bakar yang digunakan adalah propana, butana, hidrogen dan asetilen, sedangkan oksidatornya adalah udara, oksigen, N
2
O dan asetilen. Logam- logam yang mudah diuapkan seperti Cu, Pb, Zn, Cd, umumnya ditentukan pada suhu
rendah sedangkan untuk unsur-unsur yang tak mudah diatomisasi diperlukan suhu tinggi. Suhu tinggi dapat dicapai dengan menggunakan suatu oksidator bersama
dengan gas pembakar, contohnya atomisasi unsur seperti Al, Ti, Be perlu menggunakan nyala oksida asetilena atau nyala nitrogen oksida asetilena sedangkan
untuk atomisasi unsur alkali yang membentuk refraktori harus menggunakan campuran asetilena udara. Khopkar, S.M. 2007
Perbedaan prinsip dengan spektrofotometri emisi atom menyangkut metode dan instrumentasi. Pada Spektrofotometri serapan atom terjadi penyerapan sumber
radiasi di luar nyala oleh atom-atom netral dalam keadaan gas yang berada dalam nyala. Radiasi yang diserap oleh atom-atom netral dalam keadaan gas tadi biasanya
radiasi sinar tampak atau ultraviolet. Spektrofotometri serapan atom kegunaannya lebih ditentukan untuk analisis kuantitatif logam-logam alkali dan alkali tanah. Mulja,
M. 1995.
Untuk keperluan analisis kuantitatif dengan spektrofotometer serapan atom, maka sampel harus dalam bentuk larutan. Untuk menyiapkan larutan, sampel harus
diperlakukan sedemikian rupa yang pelaksanaannya tergantung dari macam dan jenis sampel. Yang penting untuk diingat adalah bahwa larutan yang akan dianalisis
haruslah sangat encer. Ada beberapa cara untuk melarutkan sampel, yaitu :
• Langsung dilarutkan dengan pelarut yang sesuai • Sampel dilarutkan di dalam suatu asam
• Sampel dilarutkan dalam suatu basa atau dilebur dahulu dengan basa kemudian
hasil leburan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
Metode pelarutan apapun yang akan dipilih untuk dilakukan analisis dengan spektrofotometer serapan atom, yang terpenting adalah bahwa larutan yang dihasilkan
harus jernih, stabil dan tidak mengganggu zat-zat yang akan dianalisis. Rohman, A. 2007.
Komponen penting yang membentuk spektrofotometer serapan atom diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.2. Komponen-komponen spektrofotometer serapan atom Day,
R.A.Jr.,Underwood A.L. 1988.
1. Sumber sinar
Sumber sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga. Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu katoda dan anoda. Katoda sendiri
berbentuk silinder berongga yang terbuat dari logam atau dilapisi dengan logam tertentu. Tabung logam ini diisi dengan gas mulia neon atau argon dengan tekanan
rendah. Neon biasanya lebih disukai karena memberikan intensitas pancaran lampu yang lebih rendah.
2. Tempat Sampel
Dalam analisis dengan spektrofotometri serapan atom, sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan asas. Ada
berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk mengubah suatu sampel menjadi uap atom-atom yaitu dengan nyala dan tanpa nyala.
a. Nyala flame
Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa padatan atau cairan menjadi bentuk uap atomnya, dan juga berfungsi untuk atomisasi.
Tabung katoda
cekung Pemotong
berputar Nyala
M onokrom ator D etektor
Penguat arus searah
Pencatat
Sum ber tenaga
B ahan bakar
C ontoh O ksigen
M otor
Universitas Sumatera Utara
b. Tanpa nyala flameless
Teknik atomisasi dengan nyala dinilai kurang peka karena atom gagal mencapai nyala, tetesan sampel yang masuk kedalam nyala terlalu besar, dan proses atomisasi kurang
sempurna. Oleh karena itu muncullah suatu teknik atomisasi yang baru yakni atomisasi tanpa nyala. Pengatoman dapat dilakukan dalam tungku dari grafit. Sampel
diletakkan dalam tabung grafit, kemudian tabung tersebut dipanaskan dengan system elektris dengan cara melewatkan arus listrik grafit. Akibat pemanasan ini, maka zat
yang akan dianalisis berubah menjadi atom-atom netral Rohman, A. 2007.
3. Monokromator
Monokromator memisahkan, mengisolasi dan mengontrol intensitas dari radiasi energi yang mencapai detektor. Pada hakekatnya mungkin saja dapat dianggap
sebagai suatu saringan yang dapat disesuaikan dengan suatu daerah yang spesifik, yang mana spectrum transmisi yang tidak sesuai akan ditolak. Idealnya monokromator
harus mampu memisahkan garis resonansi. Karena ada beberapa unsur yang mudah dan ada beberapa unsur yang sulit Haswell, 1991.
4. Detektor
Detektor dapat diatur sedemikian rupa pada nilai frekuensi tertentu, sehingga tidak memberikan respon terhadap nilai emisi yang berasal dari eksitasi termal.
5. Readout
Readout merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai sistem beberapa pencatat hasil Khopkar, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
METODE PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara
3.1 Alat