Sumber Pencemaran Mangan Mn

mengumpul di dalam tubuh suatu organism dan tetap tinggal dalam jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi. Nugroho, A. 2006. Di dalam air biasanya logam berikatan dalam senyawa kimia atau dalam bentuk logam ion, bergantung pada kompartemen tempat logam tersebut berada. Tingkat kandungan logam pada setiap kompartemen sangat bervariasi, bergantung pada lokasi , jenis kopartemen dan tingkat pencemarannya. Telah banyak dilaporkan mengenai konsentrasi logam dalam air dan biota yang hidup di dalamnya. Tujuan utama untuk mengetahui konsentrasi logam dalam lingkungan perairan ialah ; a. Mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam hewan air, baik ikan air laut maupun air tawar, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencegah terjadinya toksisitas kronis maupun akut pada orang yang memakannya. b. Mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam air dan sedimen, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk memonitor kualitas air yang mungkin digunakan sebagai irigasi ataupun air minum, yang akhirnya berakibat buruk bagi orang yang mengonsumsinya. Karena itu suatu pencemaran logam berat dalam lingkungan perairan perlu diperhatikan secara serius, mengingat akan timbulnya akibat buruk bagi keseimbangan makhluk hidup. Darmono, 2001

2.5. Sumber Pencemaran

Kegiatan manusia juga merupakan suatu sumber utama pemasukan logam ke dalam lingkungan perairan. Pemasukan logam berasal dari buangan langsung berbagai jenis limbah yang mengganggu, gangguan pada cekungan-cekungan pengairan, presipitasi dan yang berasal dari atmosfer. Sumber-sumber utamanya sebagai berikut : 1. Kegiatan Pertambangan 2. Cairan Limbah Rumah Tangga Universitas Sumatera Utara 3. Limbah Dan Buangan Industri 4. Aliran Pertanian Connel, D.W. 1995.

2.6. Mangan Mn

Mangan Mn adalah logam berwarna abu-abu keputihan, merupakan logam keras, mudah retak, serta mudah teroksidasi. Senyawa Mn secara alami berbentuk padat di lingkungan dan hanya sebagian kecil yang berada di air dan di udara sebagai debu. Mangan Mn merupakan mikronutrien essensial bagi semua makhluk hidup. Mn bersifat essensial bagi komponen lebih dari 36 jenis enzim untuk metabolism karbohidrat, protein dan lipid, sebagai kofaktor beberapa kelompok enzim oksidoreduktase, transferase, hidrolase, liase, isomerase, ligase, lektin, dan integrin. Mangan dalam dosis tinggi bersifat toksik. Paparan dosis tinggi dalam waktu singkat menunjukkan gejala berupa kegemukan, glukosa intoleransi, penggumpalan darah gangguan kulit, gangguan skeleton, menurunnya kadar kolesterol, mengakibatkan cacat lahir, perubahan warna rambut, gangguan sistem syaraf, gangguan hati, jantung, dan pembuluh vaskuler, menurunnya tekanan darah, mengakibatkan cacat pada fetus, kerusakan otak, serta iritasi alat pencernaan. Widowati, W. 2008. Besi dan mangan yang teroksida dalam air berwarna kecoklatan dan tidak larut, menyebabkan penggunaan air menjadi terbatas. Air tidak dapat dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri. Kedua macam bahan ini berasal dari larutan batu-batuan yang mengandung senyawa Fe atau Mn seperti pyrite, kematit, mangan dan lain-lain. Agusnar, H. 2008. Ada beberapa metode yang umum digunakan untuk mengamati kadar besi dan mangan dalam air yang digunakan untuk konsumsi masyarakat. Metode utama yang dilakukan adalah pengendapan yang diikuti dengan filtrasi. Metode kedua yang Universitas Sumatera Utara dilakukan adalah dengan penukar ion, dan metode ketiga adalah menstabilisasi besi dan mangan dalam suspensi. Connor, J.T. 1971.

2.7. Nikel Ni

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

13 178 57

Penurunan Kadar Logam Kromium, Tembaga, dan Nikel Pada Limbah Cair Laboratorium Elektroplating Politeknik Negeri Medan Dengan Metode Elektrokoagulasi

13 149 56

Analisa Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku dan Air Reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Sunggal

8 89 35

Analisa Permintaan Air Minum Isi Ulang Reverse Osmosis (RO)di Kota Medan(Studi Kasus Kecamatan Medan Kota Belawan)

14 95 75

Efektivitas Saringan Pasir Cepat dalam Menurunkan Kadar Mangan (Mn) pada Air Sumur dengan Penambahan Kalium Permanganat (KMnO4) 1%

21 132 87

Penurunan Kadar Pati Bambu Hitam (Gigantochloa Atroviolaceae Widjaja) Oleh Fermentasi Suspensi Bakteri Biakan Murni Dengan Metode Vertical Soak Diffusion

4 74 51

Penggunaan Membran Kitosan Untuk Menurunkan Kadar Logam Krom (Cr) Dan Nikel (Ni) Dalam Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

1 44 85

Analisis Kadar Logam Besi (Fe), Mangan (Mn) Dan Kadmium (Cd) Dari Sedimen (Padatan Total) Dan Air Sungai Lau Borus Aliran Lahar Dingin Gunung Sinabung Pasca Erupsi Gunung Sinabung Di Desa Guru Kinayan Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo Dengan Me

4 55 97

Analisa Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku Dan Reservoir Secara Spektrofotometri Di Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Instalasi Pengolahan Air Di Sunggal Medan

3 72 37

STUDI PENURUNAN KADAR LOGAM MANGAN (Mn) DAN NIKEL (Ni) DALAM AIR MINUM ISI ULANG YANG DIOLAH DENGAN SISTEM REVERSE OSMOSIS SKRIPSI RAHMANI KARTIKA AYU 090802054

0 1 12