Kebiasaan makanan Food Habits atau Nilai Indeks Pilihan Index of Electivity Analisis Korelasi

16 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU W = aL b Secara keseluruhan pengukuran faktor fisikkimia berserta satuan dan alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor FisikKimia Perairan No. Parameter Fisik – Kimia Satuan Alat Tempat Pengukuran 1 Temperatur air C Termometer Air Raksa In-situ 2 Penetrasi Cahaya Cm Keping Seechi In-situ 3 pH air - pH meter In-situ 4 DO mgl Metode Winkler In-situ 5 BOD 5 mgl Metode Winkler Laboratorium 3.7.Analisis Data a. Hubungan Panjang Berat Ikan Hubungan panjang berat ikan contoh dapat dianalisis dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Effendie 1992: Keterangan: W = berat ikan L = panjang total ikan a dan b = konstanta Nilai b yang diperoleh digunakan untuk menduga kedua parameter yang dianalisis. Bila b = 3 menunjukkan pola pertumbuhan isometrik dan b ≠ 3 menunjukkan pola pertumbuhan allometrik. Pertambahan berat lebih cepat allometrik positif bila nilai b lebih besar dari 3 b3 dan pertumbuhan panjang lebih cepat allometrik negatif bila b lebih kecil dari 3 b3.

b. Kebiasaan makanan Food Habits atau Nilai

Index of Preponderance Ii PenghitungankebiasaanmakanansecarakuantitatifdigunakanIndex Preponderance Effendie, 1979.Indeks Preponderance adalahgabunganmetodefrekuensikejadianvolumetrik denganrumussebagaiberikut : �� = ����� ∑ ����� × Universitas Sumatera Utara 17 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Keterangan : Ii = Index preponderance Vi=persentase volume satumacammakanan Oi=persentasefrekuensikejadiansatumacammakanan ∑VixOi = Jumlah Vi×Oidarisemuamacammakanan Kategori makanan utama bagi ikan apabila Indeks preponderance Ii40, makanan pelengkap: 4 Ii40, makanan tambahan: Ii 4.

d. Indeks Pilihan Index of Electivity

Preferensitiaporganismeataujenis plankton yang terdapatdalamalatpencernaanikanditentukanberdasarkanIndeksPilihan index of electivity dalamEffendi 1979 sebagaiberikut: Keterangan : E = indekspilihan ri =jumlahrelatif macam-macamorganisme yang dimakan pi =jumlahrelatif macamorganisme di perairan Indekspilihanmerupakanperbandinganantaraorganismpakanikan yang terdapatdalamlambungdenganorganismpakanikan yang terdapatdalamperairan.NilaiindekspilihanE iniberkisar:  +1 sampai –1, apabila 0E1 berartipakandigemari  –1E0 berartipakantersebuttidakdigemarioleh  E=0 berartitidakadaseleksiolehikanterhadappakannya.

d. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang berkorelasi terhadap nilai keanekaragaman jenis makan. Analisis korelasi dihitung menggunakan Analisis Korelasi Pearson dengan metode komputerisasi SPSS Ver.17.00.Menurut, Sarwono 2006, kisaran korelasi: a. : Tidak ada korelasi antara dua variabel b. 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah c. 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup d. 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat e. 0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat f. 1 : Korelasi sempurna � = �� − �� �� + �� Universitas Sumatera Utara 18 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Faktor Fisik Kimia Lingkungan

Hasil nilai faktor fisik kimia sungai Batang Toru pada setiap stasiun dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Nilai Faktor FisikKimia Perairan No. Parameter Fisik – Kimia Satuan Stasiun 1 2 3 1 Suhu C 26,9 23,2 23,3 2 Penetrasi Cm 38 63,3 40 3 pH - 7,19 7,21 7,32 4 DO mgl 6,8 7,27 7,1 5 BOD 5 mgl 1,8 1,73 1,9 Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa suhu pada masing-masing stasiun berkisar antara 23,3-26,9 C. Secara umum kisaran suhu ini merupakan suhu yang normal bagi kehidupan organisme air di daerah tropis. Temperatur suatu perairan sangat mempengaruhi keberadaan ikan, temperatur air yang tidak cocok, misalnya terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan ikan tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Temperatur air yang cocok untuk pertumbuhan ikan di daerah tropis adalah berkisar antara 15-30ºC dan perbedaan temperatur antara siang dan malam kurang dari 5ºC Cahyono, 2000. Kisaran temperatur yang optimum bagi kehidupan plankton adalah 22-300C Isnansetyo et al., 1995. Menurut Barus 2004 temperatur air sangat mempengaruhi aktivitas fisiologis dari organisme air, seperti dijelaskan oleh hukun Van’t Hoffs,kenaikan temperatur sebesar 10 C akan meningkatkan metabolisme sebesar 2-3 kali lipat, yang menyebabkan konsumsi oksigen meningkat, sementara dilain pihak dengan naiknya temperatur akan menyebabkan kelarutan oksigen didalam air menjadi berkurang. Selanjutnya harus diketahui bahwa setiap organisme air mempunyai kisaran toleransi yang berbeda terhadap nilai temperatur air.Organisme yang mempunyai kisaran toleransi yang luas euryterm dan ada jenis yang mempunyai Universitas Sumatera Utara