21
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
4.2 Hubungan Panjang Berat Ikan
Perhitungan panjang berat ikan dapat digunakan untuk menduga pola pertumbuhan dan kemontokan ikan Effendie, 2002.Hasil analisis hubungan
panjang berat ikan cencen pada setiap stasiun dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hubungan Panjang Berat Ikan
Stasiun N
B Pola Pertumbuhan
1 11
0,015 allometrik negatif
2 20
0,545 allometrik negatif
3 18
0,440 allometrik negatif
Tabel 4.2 menunjukkan hubungan panjang berat ikan cencen pada setiap stasiun.Nilai b yang diperoleh pada setiap stasiun penelitian bervariasi. Hasil
penelitian Wahyuningsih Supriharti 2003 di sungai Bahorok diperoleh nilai b yang bervariasi berdasarkan bulan, yaitu: Juli 3,8056, Agustus 1,8339, dan
September 1,3865. Pola pertumbuhan ikan cencen allometrik negatif dimana b3 yang berarti laju pertumbuhan panjang ikan cencen lebih cepat dibandingkan
dengan laju pertumbuhan beratnya.Pada Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 dibawah ini ditunjukkan hubungan panjang dan berat ikan cencen secara keseluruhan pada
setiap stasiun.
Gambar 4.1 . Hubungan panjang berat ikan cencen Mystacoleucus marginatus
padastasiun 1
Gambar 4.2 . Hubungan panjang berat ikan cencen Mystacoleucus marginatus
padastasiun 2
y = 0,3667x - 16,236 R² = 0,842
5 10
15 20
25
20 40
60 80
100 120
B e
ra t
g
Panjang mm
y = 0,4084x - 19,881 R² = 0,9619
5 10
15 20
20 40
60 80
100
B e
ra t
g
Panjang mm
Universitas Sumatera Utara
22
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
Gambar 4.3 . Hubungan panjang berat ikan cencen Mystacoleucus marginatus
pada stasiun 3 Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 diperoleh hasil analisis koefisien determinasi R
2
pada setiap stasiun secara berurutan 0,842; 0,961 dan 0,920. Nilai koefisien R
2
regresi yang diperoleh secara berurutan 84,2, 96,1 dan 92. Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui bahwa panjang ikan variabel x merupakan faktor utama
yang mempengaruhi berat ikan cencen variabel y sebesar 84,2, 96,1 dan 92, sedangkan sisanya adalah faktor-faktor lain yang mempengaruhi berat ikan
cencen yang berada diluar persamaan. Faktor lain yang dimaksud adalah ketersediaan makanan dan faktor fisik kimia perairan. Nilai koefisien determinasi
R
2
tergolong cukup tinggi karena lebih besar dari 80. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang erat antara panjang dengan berat ikan cencen.
Pola pertumbuhan panjang berat ikan bisa berbeda, perbedaan ini tergantung pada waktu pengambilan sampel, tempat letak geografis
pengambilan sampel dan kondisi lingkungan. Nikolsky 1963 mengatakan bahwa pola pertumbuhan organisme perairan bervariasi tergantung pada kondisi
lingkungan organisme tersebut berada serta ketersediaan makanan yang dimamfaatkan untuk menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhannya.
Menurut Sulistiono et al., 2001 hubungan panjang-berat menunjukkan pertumbuhan yang bersifat relatif artinya dapat berubah menurut waktu. Apabila
terjadi perubahan terhadap lingkungan dan ketersediaan makanan diperkirakan nilai ini juga akan berubah. Merta 1993 mengatakan bahwa, secara ekologis
kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap pertambahan panjang maupun berat. Kondisi ekologis tersebut terkait erat dengan ketersediaan makanan dan
dinamika kualitas perairan.
y = 0,4277x - 18,997 R² = 0,9204
-5,0 0,0
5,0 10,0
15,0 20,0
25,0 30,0
20 40
60 80
100 120
Panjang mm B
e ra
t g
Universitas Sumatera Utara
23
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
4.3. Kebiasaan