BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik atau explanatory research dengan menggunakan pendekatan cross sectional sekat silang yaitu
survei yang menjelaskan hubungan kausal antar variabel penelitian untuk melihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan
pengambilan data dalam waktu bersamaan serta menjelaskan pengaruh variabel penelitian melalui pengujian hipotesis.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dimulai dengan penelusuran
kepustakaan, survei awal, konsultasi judul, penyusunan proposal, seminar kolokium, pengumpulan data dan penyusunan hasil penelitian serta seminar hasil
penelitian diperkirakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Desember 2012 sampai dengan Agustus 2013. Pengambilan data dilakukan dari akhir bulan Mei 2013.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua dukun bayi terlatih yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013
berjumlah 26 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi yaitu sebanyak 26 orang.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh langsung dengan responden yang berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya mengacu pada variabel yang
diteliti.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang tentang jumlah dukun
bayi terlatih dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini seperti data demografi wilayah, data jumlah kasus kematian ibu dan bayi.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Data 3.4.3.1. Uji Validitas
Kuesioner yang telah dibuat dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas data terhadap 20 orang dukun bayi terlatih di Wilayah Kerja
Puskesmas Tamiang Hulu, alasan pemilihan Puskesmas Tamiang Hulu karena lokasi yang dipilih menyerupai karakteristik responden di wilayah penelitian.
Uji validitas suatu alat ukur dilakukan dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi
Pearson Product Moment r, dengan ketentuan jika r-hitung r-tabel, maka
Universitas Sumatera Utara
dinyatakan valid atau sebaliknya. Ketentuan dikatakan nilai r-hitung valid dengan jumlah responden 20 orang, jika: Nilai r-hitung
≥ 0,444 dinyatakan valid, sedangkan jika Nilai r-hitung 0,444 dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Kuesioner No.
Butir soal
Validitas No.
Butir soal
Validitas Harga
r-
Sig.
hitung
Keputusan Harga
r-
Sig.
hitung
Keputusan Pengetahuan
Sikap
1 0,486
0,030 Valid
1 0,629
0,003 Valid
2 0,638
0,002 Valid
2 0,638
0,002 Valid
3 0,769
0,000 Valid
3 0,732
0,000 Valid
4 0,527
0,017 Valid
4 0,549
0,012 Valid
5 0,630
0,003 Valid
5 0,833
0,000 Valid
6 0,753
0,000 Valid
6 0,814
0,000 Valid
7 0,491
0,028 Valid
7 0,732
0,000 Valid
8 0,678
0,001 Valid
8 0,619
0,004 Valid
9 0,667
0,001 Valid
9 0,790
0,000 Valid
10 0,456
0,044 Valid
10 0,570
0,009 Valid
Motivasi
1 0,506
0,023 Valid
2 0,572
0,008 Valid
3 0,448
0,048 Valid
4 0,454
0,044 Valid
5 0,634
0,003 Valid
6 0,621
0,003 Valid
7 0,729
0,000 Valid
8 0,524
0,018 Valid
9 0,537
0,015 Valid
10 0,608
0,004 Valid
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Lanjutan No. Butir soal
Validitas Harga r-
Sig.
hitung
Keputusan Kinerja
1 0,612
0,004 Valid
2 0,820
0,000 Valid
3 0,753
0,000 Valid
4 0,497
0,026 Valid
5 0,735
0,000 Valid
6 0,673
0,001 Valid
7 0,638
0,002 Valid
8 0,499
0,025 Valid
9 0,654
0,002 Valid
10 0,449
0,047 Valid
3.4.3.2. Uji Reliabilitas
Selanjutnya pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji butir soal yang sudah valid secara bersama-sama diukur reliabilitasnya. Untuk mengetahui
reliabilitas caranya dengan membandingkan nilai r-hasil dengan nilai r-tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r-hasil adalah nilai ’Cronbach’s Alpha’.
Ketentuannya adalah apabila nilai ’Cronbach’s Alpha’ r
tabel
0,600 maka butir kuesioner yang digunakan dalam penelitian dinyatakan reliabel, dan jika nilai
yang diperoleh r
tabel
maka Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas data penelitian bahwa seluruh
pertanyaan variabel penelitian dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach Alpha setiap variabel yang diteliti lebih besar 0,600 Cronbach Alpha 0,600.
dinyatakan tidak reliabel Hastono, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel
Cronbachs Alpha Hitung
Cronbachs Alpha Tabel
Keputusan
Pengetahuan 0,779
0,600 Reliabel
Sikap 0,795
0,600 Reliabel
Motivasi 0,755
0,600 Reliabel
Kinerja 0,887
0,600 Reliabel
3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini meliputi umur, masa kerja, imbalan, pengetahuan, sikap, dan motivasi.
1. Umur adalah usia dukun bayi terlatih yang dihitung sejak lahir sampai dengan penelitian dilakukan dalam satuan tahun.
2. Lama menjadi dukun terlatih adalah masa kerja atau sudah berapa lama responden menjadi dukun bayi terlatih yang dihitung mulai sejak dukun bayi
mendapat pelatihan menjadi dukun bayi terlatih sampai saat penelitian dilakukan.
3. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh dukun bayi terlatih tentang pelayanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir.
4. Sikap adalah respon atau tanggapan dukun bayi terlatih dalam memberikan pelayanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir.
5. Motivasi adalah dorongan dalam diri dukun bayi terlatih untuk melaksanakan tugas pekerjaannya berdasarkan rasa puas, kemampuan, dan imbalan.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2. Variabel Dependen
Kinerja dukun bayi terlatih adalah kesesuaiankepatuhan dukun bayi dalam melakukan pertolongan persalinan dengan materi pelatihan dukun bayi seperti
tanda-tanda persalinan normal, mempersiapkan alat-alat persalinan yang steril, mencuci tangan dengan sempurna, membimbing mengejan, merawat tali pusat,
menjelaskan tanda-tanda pelepasan plasenta, melakukan rujukan, memberi vitamin A, dan merawat bayi baru lahir.
3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen
Aspek pengukuran variabel independen adalah umur, masa kerja, imbalan, pengetahuan, sikap, dan motivasi, sedangkan variabel dependen yaitu kinerja
dukun bayi terlatih.
3.6.1.1. Umur
Untuk mengetahui umur dukun bayi terlatih dengan menanyakan satu butir pertanyaan tentang umur dukun bayi terlatih saat ini. Umur dukun bayi terlatih
dikategorikan sebagai berikut: 1.
≤ nilai umur median seluruh responden ≤ 60,5 tahun 2. nilai umur median seluruh responden 60,5 tahun
3.6.1.2. Lama Menjadi Dukun Bayi Terlatih
Untuk mengetahui masa kerja atau pengalaman bekerja sebagai dukun bayi terlatih dikaitkan dengan lama bekerja dengan memberikan pertanyaan berbentuk
Universitas Sumatera Utara
wawancara. Pertanyaan diajukan 1 butir berdasarkan skala interval. Variabel masa kerja dikategorikan menjadi 2dua yaitu:
1. ≤ nilai median masa kerja dukun semenjak mengikuti pelatihan ≤ 8,5 tahun
2. nilai median masa kerja dukun semenjak mengikuti pelatihan 8,5 tahun
3.6.1.3. Pengetahuan Dukun Bayi Terlatih
Pengukuran pengetahuan responden pada pelayanan ibu bersalin. Pertanyaan diajukan 10 butir menggunakan jawaban pilihan berganda multiple
choice yaitu a, b, dan c. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1, dan jawaban yang salah diberi skor 0. Nilai tertinggi yang dapat diperoleh responden adalah 10
10 x 1 dan nilai terendah adalah 0 10 x 0. Jawaban responden diukur menggunakan skala ordinal, yang dikategorikan menjadi 2 dua yaitu :
1. Baik, jika skor yang diperoleh responden 6-10. 2. Kurang, jika skor yang diperoleh responden 0-5.
3.6.1.4. Sikap Dukun Bayi Terlatih
Pengukuran sikap dukun bayi terlatih dalam memberikan pelayanan ibu bersalin yaitu dengan menanyakan pada responden tentang sikap dukun bayi
terlatih dalam melayani ibu. Pertanyaan diajukan 10 butir menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban Setuju, Kurang Setuju, dan Tidak Setuju.
Untuk pernyataan positif jawaban setuju diberi skor 3, jawaban kurang setuju diberi skor 2, dan jawaban tidak setuju diberi skor 1. Untuk pernyataan negatif jawaban
setuju diberi skor 1, jawaban kurang setuju diberi skor 2, dan jawaban tidak setuju diberi skor 3. Nilai tertinggi yang dapat diperoleh responden adalah 30 10 x 3 dan
Universitas Sumatera Utara
nilai terendah adalah 10 10 x 1. Jawaban responden diukur menggunakan skala ordinal, yang dikategorikan menjadi 2 dua yaitu :
1. Positif, jika skor yang diperoleh responden 21-30. 2. Negatif, jika skor yang diperoleh responden 10-20.
3.6.1.5. Motivasi Dukun Bayi Terlatih
Pengukuran motivasi responden menjadi dukun bayi terlatih dan motivasi melayani ibu bersalin yaitu dengan menanyakan pada responden tentang hal-hal
yang menjadi motivasi menjadi dukun bayi terlatih dan melayani ibu. Pertanyaan diajukan 10 butir menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban Selalu,
Kadang-kadang, dan Tidak Pernah. Untuk pernyataan positif jawaban selalu diberi skor 3, jawaban kadang-kadang diberi skor 2, dan jawaban tidak pernah diberi skor
1. Untuk pernyataan negatif jawaban selalu diberi skor 1, jawaban kadang-kadang diberi skor 2, dan jawaban tidak pernah diberi skor 3. Nilai tertinggi yang dapat
diperoleh responden adalah 30 10 x 3 dan nilai terendah adalah 10 10 x 1. Jawaban responden diukur menggunakan skala ordinal, yang dikategorikan menjadi
2 dua yaitu : 1. Tinggi, jika skor yang diperoleh responden 21-30.
2. Rendah, jika skor yang diperoleh responden 10-20.
3.6.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat Dependen
Aspek pengukuran variabel terikat dependen adalah kinerja dukun bayi terlatih dalam pelayanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir.
Jumlah pertanyaan variabel terikat sebanyak 10 pertanyaan tentang kegiatan dukun
Universitas Sumatera Utara
bayi terlatih dalam memberikan pelayanan kebidanan. Setiap pertanyaan mempunyai 3 tiga alternatif jawaban yaitu Selalu, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah, dengan
penilaian jawaban “selalu” diberi skor 3, jawaban “kadang-kadang” diberi skor 2 dan jawaban “tidak pernah” diberi skor 1. Skor tertinggi yang diperoleh responden yaitu
30 10 x 3, sedangkan skor terendah adalah 10 10 x 1. Rentang kinerja dukun bayi terlatih dalam pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir
menggunakan skala ordinal, dikategorikan menjadi 2 dua yaitu : 1. Baik, jika skor yang diperoleh responden 21-30.
2. Kurang baik, jika skor yang diperoleh responden 10-20. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3. Metode Pengukuran Variabel Penelitian No
Variabel Jlh
Soal Kategori
Bobot Nilai
Alat Ukur Skala
Ukur Independen
a. Umur
1 1 nilai median
≤ nilai median 60,5
≤60,5 b. Lama
menjadi dukun
terlatih 1
1 nilai median ≤ nilai median
8,5 ≤8,5
Kuesioner Interval
c. Pengetahuan
10 1 Baik
0 Kurang baik 6-10
0-5 Kuesioner
Ordinal d. Sikap
10 1 Positif
0 Negatif 21-30
10-20 Kuesioner
Ordinal e.
Motivasi 10
1 Tinggi 0 Rendah
21-30 10-20
Kuesioner Ordinal
Dependen a.
Kinerja dukun bayi
terlatih 10
1 Baik 0 Kurang baik
21-30 10-20
Kuesioner Ordinal
Universitas Sumatera Utara
3.7. Metode Analisis Data
Sebelum dilakukan analisis data dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan komputer dengan tahapan editing mengecek kelengkapan
data, coding melakukan pengkodean pada setiap variabel untuk memudahkan pengolahan data, scoring pemberian skor pada variabel bebas dan variabel
terikat sesuai dengan ketentuan, dan tabulating memasukkan data yang telah diolah ke dalam tabel.
Analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu uji univariat, bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square, dan multivariate dengan
menggunakan uji regresi logistik. Analisis univariat dilakukan terhadap masing-masing variabel baik
variabel independen umur, masa kerja, pengetahuan, sikap, dan motivasi maupun terhadap variabel dependen kinerja dukun bayi terlatih yang disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen umur, masa kerja, pengetahuan, sikap, dan motivasi terhadap variabel dependen kinerja dukun bayi terlatih menggunakan uji Chi-
Square pada tingkat kepercayaan 95 =0,05 yang disajikan dalam bentuk tabel silang.
Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen yang signifikan pada uji bivariat diuji secara bersama-sama terhadap
Universitas Sumatera Utara
variabel dependen kinerja dukun bayi terlatih menggunakan uji regresi logistik pada tingkat kepercayaan 95
=0,05. Model persamaan regresi logistik ganda yang dapat digunakan untuk
peramalan probabilitas individu untuk kinerja dukun bayi terlatih yaitu : γ
i
− p p
1 = ln
= +
1
x
1
+ ......
i
x Dimana : p = probabilitas kinerja dukun bayi terlatih.
i
p =
........
1 1
1 1
i i
x x
e
β β
β
+ +
−
+
Keterangan: p = probabilitas
e = konstanta
i
x = 0, 1, 2, ......, n adalah parameter model regresi logistik.
i
X = 1, 2, 3, ......, n adalah variabel bebas yang diperhatikan, yaitu:
1
X = Umur
2
X = Masa Kerja
3
X = Pengetahuan
4
X = Sikap
5
= Motivasi
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian
Puskesmas Kejuruan Muda merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang. Kondisi wilayah kerja Puskesmas Kejuruan Muda
berbukit-bukit dengan jalan yang terjal dan sebagian besar belum diaspal. Batas-batas wilayah Puskesmas Kejuruan Muda adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rantau. 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tamiang Hulu.
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kota Kuala Simpang. 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara.
Motto atau semboyan Puskesmas Kejuruan Muda adalah Senyum, Sapa, Salam, dan Sentuh. Visi Puskesmas Kejuruan Muda yaitu menjadikan Kecamatan
Kejuruan Muda mandiri untuk hidup sehat dan berkeadilan dalam nuansa Islami. Sedangkan misi Puskesmas Kejuruan Muda adalah:
1. Menggerakkan pembangunan kecamatan berwawasan kesehatan yang bernuansa Islami.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. 3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
Universitas Sumatera Utara