keluarnya bayi dan uterus dan diakhiri dengan keluarnya plasenta, proses ini biasanya berakhir beberapa menit baik pada multipara maupun primipara. Kala
empat diawali dengan keluarnya plasenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi, kala empat lebih panjang pada multipara dari pada primipara, biasanya dari 4
sampai 12 jam Hamilton, 2005.
2.3.2. Tanda-tanda Mulainya Persalinan
Tanda-tanda mulainya persalinan adalah Lightening yaitu terbenamnya kepala janin ke dalam rongga panggul karena berkurangnya tempat di dalam uterus dan
sedikit melebarnya simfisis. Sering buang air kecil yang disebabkan oleh tekanan kepala janin pada kandung kemih. Kontraksi Brakton-Hicks pada saat uterus yang
teregang dan mudah dirangsang yang dapat menimbulkan distenfensi dinding abdomen sehingga dinding abdomen menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka
terhadap rangsangan Farrer, 2001. Tanda-tanda permulaan persalinan adalah Lightening atau settling atau
dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan sering-
sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-
kontraksi lemah di uterus. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah Mochtar, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Jenis Penolong Persalinan
Jenis-jenis penolong persalinan adalah : 1. Bidan
Definisi bidan menurut Keputusan Menteri Kesehatan 2007 adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah
lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar register dan atau memiliki izin yang sah lisensi untuk melakukan praktik bidan.
Bidan adalah seseorang dengan persyaratan tertentu telah mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan yang diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai
dengan persyaratan yang berlaku. Pengertian Bidan ini mengisyaratkan bahwa bidan tenaga yang baru, relative sangat muda, dan pengalaman mereka juga belum
banyak dan masih kurang dewasa. Sedangkan dukun bayi tenaga yang cukup berpengalaman dalam menolong persalinan, masih diterima oleh masyarakat,
maka tidak mustahil jika masyarakat lebih percaya menggunakan dukun bayi dibanding dengan bidan, dalam hal memeriksa kehamilan dan menolong
persalinan Salham, 2007. Bidan adalah seorang tenaga kesehatan yang mempunyai tugas penting dalam
bimbingan dan penyuluhan kepada ibu hamil, persalinan nifas dan menolong persalinan dengan tanggung jawabnya sendiri, serta memberikan asuhan kepada
bayi baru lahir prenatal care Wiknjosastro, 2007. Asuhan ini termasuk tindakan pencegahan deteksi kondisi abnormal ibu dan anak, usaha mendapatkan
bantuan medik dan melaksanakan tindakan kedaruratan dimana tidak ada tenaga
Universitas Sumatera Utara
bantuan medik. Dia mempunyai tugas penting dalam pendidikan dan konseling, tidak hanya untuk klien tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat Notoatmodjo,
2007. Pada saat ini, ada dua jenis bidan, yaitu mereka yang mendapat pendidikan khusus
selama tiga tahun dan perawat yang kemudian dididik selama satu tahun mengenai kebidanan dan disebut sebagai perawat bidan Syafrudin, 2009. Salah satu tempat
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah BPS Bidan Praktek Swasta
Menurut Meilani dkk 2009 BPS adalah satu wahana pelaksanaan praktik seorang bidan di masyarakat. Praktik pelayanan bidan perorangan swasta,
merupakan penyediaan pelayanan kesehatan, yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak. Setelah bidan melaksanakan pelayanan di lapangan, untuk menjaga kualitas dan keamanan dari layanan bidan, dalam memberikan
pelayanan harus sesuai dengan kewenangannya. Penyebaran dan pendistribusian badan yang melaksanakan praktik perlu pengaturan agar dapat pemerataan akses
pelayanan yang sedekat mungkin dengan masyarakat yang membutuhkannya. Tarif dari pelayanan bidan praktik akan lebih baik apabila ada pengaturan yang
jelas dan transparansi, sehingga masyarakat tidak ragu untuk datang ke pelayanan Bidan Praktik Perorangan swasta.
Layanan kebidanan dimaksudkan untuk sebisa mungkin mengurangi intervensi medis. Bidan memberikan pelayanan yang dibutuhkan wanita hamil yang sehat
Universitas Sumatera Utara
sebelum melahirkan. Cara kerja mereka yang ideal adalah bekerjasama dengan setiap wanita dan keluarganya untuk mengidentifikasi kebutuhan fisik, social dan
emosional yang unik dari wanita yang melahirkan. Layanan kebidanan terkait dengan usaha untuk meminimalisir episiotomy, penggunaan forcep, epidural dan
operasi sesar Gaskin, 2003 2. Dokter Spesialis Kandungan
Dokter spesialis kandungan adalah dokter yang mengambil spesialis kandungan. Pendidikan yang mereka jalani difokuskan untuk mendeteksi dan menangani
penyakit yang terkait dengan kehamilan, terkadang yang terkait dengan proses melahirkan. Seperti halnya dokter ahli bedah Gaskin, 2003
Dokter spesialis kandungan dilatih untuk mendeteksi patologi. Ketika mereka mendeteksinya, seperti mereka yang sudah pelajari, mereka akan memfokuskan
tugasnya untuk melakukan intervensi medis. Dokter spesialis kandungan menangani wanita hamil yang sehat, demikian juga wanita hamil yang sakit dan
beresiko tinggi. Ketika mereka menangani wanita hamil yang sehat, mereka sering melakukan intervensi medis yang seharusnya hanya dilakukan pada wanita hamil
yang sakit atau dalam keadaan kritis. Di sebagian besar negara dunia, tugas dokter kandungan adalah untuk menangani wanita hamil yang sakit atau dalam keadaan
kritis Gaskin, 2003. Baik dokter spesialis kandungan maupun bidan bekerja lebih higienis dengan
ruang lingkup hampir mencakup seluruh golongan masyarakat. Umumnya, mereka hanya dapat mengulangi kasus-kasus fisiologis saja, walaupun dokter
Universitas Sumatera Utara
spesialis secara teoritis telah dipersiapkan untuk menghadapi kasus patologis. Jika mereka sanggup, harus segera merujuk selama pasien masih dalam keadaan cukup
baik Syafrudin, 2009. Walaupun mereka dapat menanggulangi semua kasus, tetapi hanya sebagian kecil
saja masyarakat yang dapat menikmatinya. Hal ini disebabkan karena biaya yang terlalu mahal, jumlah yang terlalu sedikit dan penyebaran yang tidak merata.
Dilihat dari segi pelayanan, tenaga ahli ini sangat terbatas kegunaannya. Namun, sebetulnya mereka dapat memperluas fungsinya dengan bertindak sebagai
konseptor program obstetri yang pelaksanaannya dapat dilakukan oleh dokter spesialis atau bidan Syafrudin, 2009.
3. Dukun Bayi Dukun bayi menurut definisi WHO adalah “A traditional birth attendant is person
usually a woman who assits to mother at child birth and who initially acquires her skills delivering babies by herself or by working with other traditional birth
attendant”: Dukun bayi adalah seorang anggota masyarakat yang pada umumnya adalah
seorang wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki keterampilan menolong persalinan secara tradisional. Keterampilan tersebut diperoleh secara
turun temurun, belajar secara praktis atau cara lain yang menjurus ke arah peningkatan keterampilan serta melalui tenaga kesehatan. Dukun bayi juga
merupakan seseorang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat
Universitas Sumatera Utara
untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Meilani, 2009.
Banyak masyarakat terutama di pedesaan lebih memilih melahirkan di dukun bayi daripada bidan. Hal ini karena pertimbangan tradisi di desa yang sudah sejak
dahulu jika melahirkan ditolong oleh dukun bayi. Selain itu dukun bayi lebih cepat dipanggil, mudah dijangkau, biayanya lebih murah, serta adanya hubungan
yang akrab dan bersifat kekeluargaan dengan ibu-ibu yang ditolongnya. Masih banyak wanita negara berkembang khususnya di pedesaan lebih suka
memanfaatkan pelayanan tradisional dibanding fasilitas pelayanan kesehatan modern. Dari segi sosial budaya masyarakat khususnya di daerah pedesaan,
kedudukan dukun bayi lebih terhormat, lebih tinggi kedudukannya dibanding dengan bidan sehingga mulai dari pemeriksaan, pertolongan persalinan sampai
perawatan pasca persalinan banyak yang meminta pertolongan dukun bayi. Masyarakat tersebut juga sudah secara turun temurun melahirkan di dukun bayi
dan menurut mereka tidak ada masalah Iskandar, 1996.
2.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Dukun Bayi Terlatih 2.4.1 Umur