Pengaruh Sikap terhadap Kinerja Dukun Bayi Terlatih dalam Melakukan Pertolongan Persalinan

Hasil penelitian tentang pengetahuan dukun bayi bahwa pengetahuan responden dalam kategori baik 53,8, selebihnya dengan kategori kurang 46,2. Jika dilihat secara persentase bahwa jumlah dukun bayi yang memiliki pengetahuan baik hampir sebanding dengan dukun bayi yang memiliki pengetahuan kurang. Hal ini dapat dimaklumi bahwa dukun bayi rata-rata sudah berusia lanjut antara 50 tahun dan 65 tahun, sehingga walaupun mereka sudah pernah mengikuti pelatihan tetapi daya ingatnya kurang baik, mudah lupa. Hal ini didukung oleh tingkat pengetahuan dukun bayi rata-rata adalah berpendidikan SDSR sekolah rakyat, dan sekolah menengah pertama beberapa dukun bayi bahkan putus sekolah saat kelas 1 atau kelas 2, sehingga tidak tamat SMP. Untuk pertanyaan yang paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan nomor 10 tentang alat memotong tali pusat bayi yang paling baik, mereka menjawab gunting 88,5, sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah oleh responden adalah pertanyaan nomor 5 yaitu bagaimana mencuci tangan sebelum menolong persalinan dan pertanyaan nomor 7 yaitu bagaimana tindakan dukun bayi terhadap plasenta ibu bersalin masing-masing 84,6.

5.3. Pengaruh Sikap terhadap Kinerja Dukun Bayi Terlatih dalam Melakukan Pertolongan Persalinan

Berdasarkan hasil penelitian pada uji bivariat tentang pengaruh sikap terhadap kinerja dukun bayi terlatih dalam melakukan pertolongan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kejuruan Muda menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan sikap dengan kinerja dukun bayi. Responden yang menyatakan sikap positif dengan kinerja Universitas Sumatera Utara yang baik 57,7, sedangkan responden yang menyatakan sikap negatif sebagian besar kinerjanya kurang 23,1. Tetapi dalam uji regresi logistik ganda, sikap dukun bayi tidak berpengaruh terhadap kinerja dukun bayi dalam melakukan pertolongan persalinan, p=0,055 0,05. Sibley et al. 2004 dalam Martha 2011 melakukan meta analisis terhadap 60 studi antara tahun 1971-1999 dari 24 negara dan tiga provinsi untuk merangkum dan menganalisis beberapa studi yang berkaitan dengan efektivitas pelatihan dukun bayi. Meta analisis Sibley menunjukkan pelatihan dukun bayi berhubungan secara signifikan dengan peningkatan sikap dukun bayi terlatih pada ibu dibandingkan dengan dukun bayi tidak terlatih. Penelitian Sambas 2010 di Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur Jawa Barat mendapatkan hasil bahwa sikap responden terhadap cara memotong dan merawat tali pusat sebagian besar 71,83 termasuk kategori agak setuju. Notoatmodjo 2010 mengatakan bahwa sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sikap positif dan negatif. Apabila individu memiliki sikap yang positif terhadap suatu obyek ia akan siap membantu, memperhatikan, berbuat sesuatu yang menguntungkan obyek itu. Universitas Sumatera Utara Sebaliknya bila ia memiliki sikap yang negatif terhadap suatu obyek, maka ia akan mengecam, mencela, menyerang bahkan membinasakan obyek itu Ahmadi, 2007. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar sikap responden dalam kategori positif 69,2, selebihnya dalam kategori negatif 30,8. Sikap positif dukun bayi disebabkan sudah mendapatkan pelatihan dan memiliki pengalaman dalam pertolongan persalinan. Sikap positif dukun bayi yang tersebut terbentuk karena setiap melakukan pertolongan persalinan menginginkan ibu dan bayi yang ditolongnya lahir dengan selamat, karena merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi dukun bayi apabila mampu melakukan pertolongan persalinan dengan baik. Jika dilihat dari jawaban pada pernyataan sikap bahwa sebagian besar responden sangat setuju pada pernyataan nomor 3 bahwa dukun bayi harus dapat mempersiapkan alat-alat persalinan sederhana secara bersih 92,3. Sebagian besar responden menyatakan kurang setuju pada pernyataan nomor 9 bahwa dukun bayi tidak perlu menjelaskan tindakan-tindakan yang dilarang pada ibu bersalin dan keluarga 73,1. Sebagian besar responden menyatakan tidak setuju pada pernyataan nomor 4 yaitu dukun bayi harus mampu mencuci tangan sebatas siku dengan sempurna 10 menit 73,1. Sikap mereka yang tidak setuju tentang mencuci tangan sebatas siku dengan sempurna atau selama 10 menit disebabkan mereka beranggapan bahwa dalam mencuci tangan tidak perlu dilakukan dengan benar-benar sampai sebatas siku dalam waktu 10 menit, karena menurut mereka tangan mereka sudah bersih dari kuman sehingga tidak perlu mencuci tangan sampai lama dan sampai sebatas siku, mereka beranggapan bahwa selama ini pertolongan Universitas Sumatera Utara persalinan yang dilakukannya berjalan baik-baik saja dengan cara-cara yang mereka lakukan selama ini.

5.4. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Dukun Bayi Terlatih dalam Melakukan Pertolongan Persalinan

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Terhadap Bidan Dan Dukun Bayi Terlatih Dalam Memberikan Pertolongan Persalinan

1 47 1

Persepsi Masyarakat Terhadap Bidan Dan Dukun Bayi Terlatih Dalam Memberikan Pertolongan Persalinan Di Kabupaten Kampar-Riau

2 64 151

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR IBU BERSALIN DALAM MEMILIH PERTOLONGAN PERSALINAN DENGAN Gambaran Faktor-Faktor Ibu Bersalin Dalam Memilih Pertolongan Persalinan Dengan Bantuan Dukun Bayi Di Puskesmas Wonosegoro II Boyolali.

0 2 17

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR IBU BERSALIN DALAM MEMILIH PERTOLONGAN PERSALINAN DENGAN BANTUAN Gambaran Faktor-Faktor Ibu Bersalin Dalam Memilih Pertolongan Persalinan Dengan Bantuan Dukun Bayi Di Puskesmas Wonosegoro II Boyolali.

0 2 15

PENDAHULUAN Gambaran Faktor-Faktor Ibu Bersalin Dalam Memilih Pertolongan Persalinan Dengan Bantuan Dukun Bayi Di Puskesmas Wonosegoro II Boyolali.

0 5 10

DAFTAR PUSTAKA Gambaran Faktor-Faktor Ibu Bersalin Dalam Memilih Pertolongan Persalinan Dengan Bantuan Dukun Bayi Di Puskesmas Wonosegoro II Boyolali.

0 4 4

Perilaku Ibu dalam Pemberian Pertolongan Persalinan pada Dukun Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Rasoki Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

0 0 15

Perilaku Ibu dalam Pemberian Pertolongan Persalinan pada Dukun Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Rasoki Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

0 0 2

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA DUKUN BAYI TERLATIH DALAM MELAKUKAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013

0 0 67

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Kinerja 2.1.1. Definisi - Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Dukun Bayi Terlatih Dalam Melakukan Pertolongan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013

0 0 31