mendapat panggilan tugas sebagai penolong persalinan. Hurlock 2002, menyatakan bahwa umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak
dilahirkan. Masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun. Masa dewasa dini adalah masa pencaharian, kemantapan dan masa
reproduktif dimana dimulainya suatu karier dan merupakan masa reproduksi. Masa dewasa madya dimulai umur 41-60 tahun, masa antara umur 41-50 tahun
yaitu setelah puas dari hasil yang diperoleh dan menikmati hasil dari kesuksesan mereka sampai mencapai usia 60-an. Masa dewasa lanjut usia lanjut dimulai
pada umur 60 tahun sampai kematian, ini merupakan masa pensiun, pensiun selalu menyangkut perubahan peran, keinginan dan nilai perubahan secara keseluruhan
terhadap pola kehidupan setiap individu. Jika umur dihubungkan dengan tingkat pengetahuan seseorang, maka semakin bertambahnya umur maka akan semakin
bertambah pula pengetahuannya.
2.4.2 Lama Menjadi Dukun Terlatih
Pengalaman adalah guru yang baik, oleh sebab itu pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu Notoatmodjo, 2002.
Program Safe Motherhood mulai tahun 1990, salah satu terobosannya adalah menempatkan tenaga bidan di setiap desa dan melatih dukun serta dilengkapi dengan
Universitas Sumatera Utara
dukun kit, sehingga diharapkan dukun yang sudah dilatih mampu dan mau menerapkan persalinan 3 bersih bersih tempat, alat dan cara Depkes RI, 2010.
Pelaksanaan pelatihan dukun bayi di Kabupaten Aceh Tamiang dilakukan sejak tahun 1992, sehingga sampai dengan saat ini pelatihan dukun bayi sudah berjalan lebih
kurang 20 tahun Dinkes Kabupaten Aceh Tamiang, 2012.
2.4.3 Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2010, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu : tahu know, memahami comprehension,
aplikasi application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan evaluasi evaluation.
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku berperilaku baru dan mempunyai kinerja yang baik maka orang tersebut harus tahu terlebih dahulu apa
arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya, keluarganya dan lingkungannya Notoatmodjo, 2007.
Pengetahuan dukun bayi tentang fisiologis dan patologis dalam kehamilan, persalinan, serta nifas biasanya terbatas oleh karena itu apabila timbul komplikasi ia
tidak mampu untuk mengatasinya, bahkan tidak menyadari akibatnya, dukun tersebut menolong hanya berdasarkan pengalaman dan kurang professional. Berbagai kasus
Universitas Sumatera Utara
sering menimpa seorang ibu atau bayinya seperti kecacatan bayi sampai pada kematian ibu dan anak Manuaba, 2011.
2.4.4 Sikap