70
4. Metode Terzaghi, Mayerhof, Hasen dan Vesic untuk perhitungan daya dukung
tanah pondasi disekitar bangunan. 5.
Metode-metode pendukung lainnya yang diperlukan untuk menguatkan pembahasan.
3.1 Tempat dan Waktu
Penulis mencoba meneliti tentang stabilitas bendung PLTM Aek Sibundong sehingga penulis mengambil data penelitian diKecamatan Sijamapolang Kabupaten
Humbang Hasundutan, rencana pengambilan data dilakukan pada Oktober minggu ke dua. Lokasi bendung yang diamati oleh penulis berada pada aliran Sungai Aek
Sibundong, Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara.
Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan salah satu Kabupaten termuda di Propinsi Sumatera Utara, sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Tapanuli
Utara yang secara geografis, terletak di bagian tengah Sumatera Utara, berada pada 2º 13 2º 28 Lintang Utara dan 98º 10 - 98º 57 Bujur Timur.
PLTM Aek Sibundong yang memanfaatkan potensi tenaga air sungai Aek Silang di Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan, merupakan salah satu
potensi tenaga air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro yang layak secara ekonomi dan financial untuk diusahakan oleh Badan Usaha Kecil dan Menengah.
PLTM Aek Sibundong dengan kapasitas terpasang sebesar 2 X 2.500 kW yang dapat menghasilkan energy listrik 29.784.000 kWh per tahun akan memenuhi
sebagian kebutuhan tenaga listrik.
Universitas Sumatera Utara
71
PosisiGeografis dari bendung yang ditinjau adalah 98 46 19 BT - 02
18 46 LU.Perjalanan menuju lokasi proyek dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat.
3.2 Rancangan Penelitian
Peneliti akan terlebih dahulu melakukan pengumpulan data dan akan melaksanaan pengolahan data dan melakukan pembahasan terkait data dilakukan
untuk keperluan Bab IV. Metode perencanaan digunakan untuk menentukan langkah yang dibentuk,
dilakukan dalam perhitungan stabilitas bendung. Adapun metodologi perencanaan yang digunakan Rancangan penelitian dilakukan untuk menentukan langkah-langkah
yang akan dilakukan dalam perhitungan stabilitas bendung PLTM Aek Sibundong. Adapun rancangan penelitian itu meliputi:
a. Identifikasi Masalah Untuk dapat mengatasi permasalahan secara tepat maka pokok permasalahan harus
diketahui terlebih dahulu. Solusi masalah yang akan dibuat harus mengacu pada permasalahan yang terjadi.
b. Studi Literatur Studi literatur ini dilakukan untuk mendapatkan acuan dalam analisis data
perhitungan. c. Pengumpulan Data
Data digunakan untuk mengetahui penyebab masalah dan untuk mengetahui cara penyelesaian masalah terkait analisa stabilitas bendung yang dimaksud. Selain itu
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan narasumber dari
Universitas Sumatera Utara
72
instansi terkait seperti dinas PU dan pengelola bangunan PLTM tersebut. Pengumpulan data bertujuan untuk acuan dasar perhitungan dan pembahasan pada
bab IV, yang nantinya akan menghasilkan suatu hasil akhir yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai apakah bangunan tersebut sesuai dengan perencanaan
teoritis atau memerlukan suatu perencanaan ulang atau penambahan-penambahan pada bagian tertentu agar tujuan dari proyek pengadaan tercapai.
d. Analisa Data Data yang telah didapat diolah dan dianalisis sesuai dengan kebutuhannya. Masing-
masing data berbeda dalam pengolahan dan analisanya. Dengan pengolahan dan analisa yang sesuai maka akan diperoleh variabel-variabel yang akan digunakan
untuk perhitungan stabilitas. Tahapan dalam pengelolaan data serta analisa dibagi penulis menjadi tiga tahapan,
yakni analisa hidrolis, analisa stabilitas dan analisa keruntuhan tanah. 1. Analisa Hidrolis
Untuk melakukan analisa hidrolis maka data yang dipergunakan adalah data curah hujan,gambar eksisting bendung, dan data tentang DAS. Pada analisa hidrolis akan
dibahas mengenai analisa curah hujan dan analisa debit banjir. Gambaran analisa hidrolis dapat ditunjukkan pada Gambar 3.2 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
73
Gambar 3.2 Diagram analisa Hidrolis
Data curah hujan
Analisa curah hujan
Log Pearson
Gumbel
Analisa Debit banjir
Rasional Hasper
HASIL
Universitas Sumatera Utara
74
2. Analisa Stabilitas Analisa stabilitas bendung dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung tinggi
elevasi air diatas mercu akibat debit banjir rencana, elevasi kedalaman kritis yang akan dipergunakan pada perhitungan selanjutnya, yaitu pada gaya uplift dan gaya
hidrostatis, sedangkan untuk perhitungan komponen stabilitas bendung lainnya cukup dengan mempergunakan gambar eksisting bangunan.
Untuk data mengenai muka air normal penulis mempergunakan data pada lampiran gambar eksisting yang bersumber dari pengelola PLTM tersebut.
Pada Gambar 3.3 berikut ini akan dijelaskan tentang alur perhitungan analisa stabilitas bendung.
Universitas Sumatera Utara
75
Hasil analisa Hidrolis
Perhitungan desain
mercu Gambar
Eksisting
Gaya gempa
Berat sendiri
Tekanan Lumpur
Debit banjir
Uplift Hidrostatis
Total Momen dan Gaya
Geser Guling
Kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
76
Gambar 3.3 Diagram alur analisa stabilitas bendung 3. Analisa Keruntuhan tanah
Keruntuhan tanah erat kaitannya dengan daya dukung tanah, oleh karena itu penulis akan terlebih dahulu melakukan analisa perhitungan daya dukung tanah
dengan empat metode yaitu, Terzaghi, Mayerhoft, Hansen dan Vesic, yang selanjutnya akan dibandingkan dengan gaya penyebab keruntuhan tanah yang terjadi
pada bendung. Apabila tegangan tanah yang terjadi lebih kecil dari tegangan tanah izin daya dukung tanah maka bendung tersebut aman terhadap pengaruh tegangan
keruntuhan tanah. Untuk lebih jelasnya alur pengerjaan analisa.
Data Daya
dukung
Terzaghi Mayerhoft
Vesic Hansen
Hasil
Kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
77
Gambar 3.4 Diagram alur pengerjaan analisa keruntuhan tanah
Setelah melakukan tiga bagian analisa yang dilakukan maka akan diperoleh kesimpulan dari penelitian yang penulis lakukan terkait bendung PLTM Aek
Sibundong Sijamapolang.
3.3 Pelaksanaan penelitian