Analisa Hidrolis Metode Log Pearson

80

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN

4.1 Analisa Hidrolis

4.1.1 Analisa Curah Hujan Data curah hujan yang diperoleh dari Dinas Pertambangan Energi Doloksanggul, Humbang Hasundutan dapat ditampilkan dalam Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Data curah hujan di lokasi PLTM Tahun Pengamatan Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep okt Nov Des Total Rata- rata 2003 139 40 31 121 132 108 92 93 69 211 167 118 1321 110,083 2004 47 135 149 114 124 168 151 149 206 204 137 196 1780 148,333 2005 97 54 126 46 25 59 54 98 71 208 223 158 1219 101,583 2006 430 152 323 332 108 206 120 221 275 119 227 93 2606 217,166 2007 65 65 62 62 59 114 203 66 66 254 156 123 1295 107,916 2008 376 84 260 330 141 267 83 262 215 358 401 339 3116 259,666 2009 195 113 368 215 73 137 101 216 186 264 308 297 2473 206,083 2010 123 229 245 296 45 178 214 179 68 177 157 143 2054 171,166 2011 123 229 245 296 45 178 214 179 68 177 157 143 2054 171,166 2012 103 57 101 77 75 51 271 143 293 262 164 661 2258 188,166 Rata-rata 170 116 116 189 83 147 150 160 152 223 210 227 2018 168,132 Universitas Sumatera Utara 81 63 Data curah hujan pada Tabel 4.1 akan di analisis dengan persamaan Log Pearson dan Gumbel. Akan tetapi karena data dalam bentuk data curah hujan bulanan, yang kurang sesuai untuk dipergunakan dalam perhitungan maka penulis melakukan asumsi bahwa curah hujan diregresi dengan persamaan Y=A+BX. Dimana Y adalah curah hujan maksimum asumsi, X adalah data curah hujan maksimum tiap bulan, dan Z adalah curah hujan rata-rata bulanan tiap tahun. Dimana Z-B X A= n   2 2 n XZ- X Z B= n X - X      Sehingga setelah melakukan hasil regresi linier maka diperoleh data curah hujan harian maksimum yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Curah hujan harian maksimum hasil Regresi linier Tahun Curah hujan harian maksimum mm 2003 110,08 2004 148,33 2005 101,58 Universitas Sumatera Utara 82 2006 217,16 2007 107,91 2008 259,66 2009 206,08 2010 171,16 2011 171,16 2012 188,16 Rata-rata 168,13

a. Metode Log Pearson

Data curah hujan diurutkan dari rata-rata curah hujan maksimal terkecil ke terbesar setiap tahunnya, sehingga diperoleh data: Curah hujan rata-rata Rr = 168,13 Log Rr = 2,26 Jumlah data N = 10 Secara lebih detail perincian data dapat ditampilkan pada Tabel 4.3 berikut Tabel 4.3 Perhitungan dengan metode Log Pearson Tahun Ri maks Log Ri A Log RR B N+1 m A ‐B A ‐B 2 A ‐B 3 1 2005 101,58 2,109 2,260 11 ‐0,119 0,014384 ‐0,00173 2 2007 107,91 2,152 2,260 5,5 ‐0,063 0,004077 ‐0,00026 Universitas Sumatera Utara 83 3 2003 110,08 2,178 2,260 3,70 ‐0,044 0,001963 4 2004 148,33 2,221 2,260 2,8 ‐0,042 0,00179 5 2010 171,16 2,235 2,260 2,2 ‐0,022 0,000474 6 2011 171,16 2,242 2,260 1,8 ‐0,015 0,00023 7 2012 188,16 2,261 2,260 1,6 ‐0,0067 0 8 2009 206,08 2,267 2,260 1,4 0,04858 0,002361 0,00011 9 2006 217,16 2,303 2,260 1,2 0,10627 0,011294 0,0012 10 2008 259,66 2,402 2,260 1,1 0,11888 0,014134 0,00168 Total 168,13 22,37 ‐0,0403 0,05070 0,00101 N = banyak data ; m = N10 Nilai standar penyimpangan dapat diketahui berdasarkan Persamaan 2.3   2 log log 1 Ri Rr Sx N     Sedangkan untuk koefisien Assimetri dapat diketahui dengan mempergunakan Persamaan 2.4    3 3 log log 1 2 N Ri Rt Cs N N Sx      Hasil perhitungan yang dilakukan untuk nilai standar penyimpangan, koefisien Assimetri, serta hasil rekapitulisasi metode Log Pearson secara keseluruhan dapat ditampilkan pada Tabel 4.4 berikut. Universitas Sumatera Utara 84 Tabel 4.4 Hasil rekapitulasi metode Log Pearson log Rt = log Rr + G x Sx T Log Rr Sx Cs G Log Rt R T 2 2,26 0,075185 0,2407 ‐0,05512 2,255863 179,88 5 2,26 0,075185 0,240782 0,82144 2,321658 205,700 10 2,26 0,075185 0,240782 1,31156 2,358446 228,244 25 2,26 0,075185 0,240782 1,85892 2,399532 250,61 50 2,26 0,075185 0,240782 2,227 2,42716 267,300 100 2,26 0,075185 0,240782 2,56672 2,452659 283,57 nilai G diperoleh dari tabel 2.3

b. Metode Gumbel