43
Hubungan antara komunikasi dengan efektivitas kerja secara sederhana dapat dideskripsikan bahwa, semakin baik dan lancar komunikasi yang diterapkan
maka semakin tinggi pula tingkat tujuan perusahaan. Tanpa komunikasi yang baik segala rencana, aturan-aturan, keputusan ataupun konsep-konsep yang telah
direncanakan secara matang tidak akan dapat ditangkap, dicerna, ataupun diproses oleh para bawahan. Dengan hubungan komunikasi yang kurang baik bahkan
buruk maka dapat dipastikan pegawai tersebut akan sulit menerima tugas dan memahami tugas yang diberikan dengan begitu akan dapat mengurangi efektivitas
kerja perusahaan. Hal itulah yang disebut dengan peran komunikasi dalam meningkatkan efektivitas kerja, dimana dengan komunikasi yang baik dapat
meningkatkan dan memberikan jaminan yang lebih besar akan keberhasilan efektivitas kerja perusahaan, dan begitupun sebaliknya.
H. Analisis dan Evaluasi
Dari hasil pengamatan penulis selama melakukan penelitian, maka dapat dibuat suatu analisa bahwa komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan efektivitas kerja pada PT. Shafira Laras Persada Cabang Medan. Oleh karena itu antara pimpinan perusahaan dengan bawahannya harus
terjain komunikasi yang baik, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Purwanto 3 : 2006 Komunikasi merupakan suatu proses
pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa lazim, baik dengan simbolsimbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan. Sistem
Universitas Sumatera Utara
44
komunikasi yang efektif dimaksudkan agar organisasi memperoleh tenaga kerja yang berkualitas dan mampu merealisasikan tujuan perusahaan, sehingga
diharapkan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan organisasi.
Sistem komunikasi yang ada pada PT. Shafira Laras Persada Cabang Medan perlu lebih diperhatikan karena pesan yang diterima sering terjadi
kesalahpahaman persepsi pandangan. Hal ini menyebabkan terjadinya masalah komunikasi internal. Karena kurangnya pemahaman antara pengirim pesan
dengan penerima pesan sehingga pesan akhir yang diterima tidak sinkron atau tidak efektif. Jadi, tujuan komunikasi yang ada pada PT. Shafira Laras Persada
Cabang Medan belum mencapai sasaranya. Selain itu media komunikasi yang tersedia masih belum dapat dipergunakan secara maksimal karena banyak
karyawan yang mempersalah gunakan dan mengoperasikan alatmedia komunikasi untuk kepentingan pribadi tanpa memikirkan kepentingan perusahaan.
Sehingga mengakibatkan hubungan komunikasi perusahaan dengan pihak luar seperti konsumen, pimpinan pusat dan para relasi menjadi terhambat, komsumen
merasa sulit untuk mendapatkan pelayanan secara online, pekerjaan selesai dengan tidak tepat waktu volume pekerjaan menjadi bertambah dan proses
pengerjaanya tidak terselesaikan sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Seringnya karyawan menyepelekan upaya komunikasi yang baik dengan
konsumen menyebabkan terjadinya masalah komunikasi eksternal atau pihak luar terjadi di PT. Shafira Laras Persada Cabang Medan. Tidak sadarnya karyawan
dalam berkomunikasi mengakibatkan salah ucap, ketidaksopanan gerak tubuh,
Universitas Sumatera Utara
45
dan tidak adanya solusi yang bisa meredam kekecewaan konsumen atas keluhan – keluhan mengenai pelayanan perusahaan. Keluhan – keluhan pelanggan yang
bermula dari hal yang awalnya remeh malah menjadi perseteruan yang membesar karena ketidaktepatan karyawan dalam menangani keluhan konsumen tersebut.
Sehingga konsumen yang kecewa dan marah tidak sengaja meluapkannya dengan menyebarkannya dari mulut ke mulut dan merekomendasikan kepada orang lain
untuk tidak membeli produk di PT. Shafira Laras Persada Cabang Medan. Tentu saja masalah ini sangat merugikan dan berdampak buruk bagi omset dan tujuan
perusahaan. Menanggapi fenomena yang terjadi, PT. Shafira Laras Persada Cabang
Medan harus melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan yang terlibat didalamnya khususnya mengenai sistem komunikasi yang ada karena
pengaruhnya sangat besar terhadap efektivitas kerja dan berdampak pada nama baik perusahaan yang bersangkutan. Walaupun secara keseluruhan komunikasi
yang ada pada PT. Shafira Laras Persada Cabang Medan kurang efektif, tetapi kesalah pahaman terjadi dapat diatasi dengan tepat. Beberapa cara yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mengatasi masalah – masalah internal yaitu, membuat suatu pesan secara lebih berhati – hati, menggunakan bahasa yang jelas,
sederhana, mudah dipahami, dan tidak bertele – tele , meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi suara – suara musik, keributan didalam ruangan kerja,
dsb, melakukan pembicaraan tatap muka langsung antara pimpinan dan karyawan terjadi umpan balik sehingga pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan
baik dan pegawai tetap bertanggung jawab dengan pekerjaannya yakni sering
Universitas Sumatera Utara
46
lembur agar pekerjaan terselesaikan dengan tepat waktu serta jika terjadi kesalahan dalam melakukan proses data mereka tetap memprtanggung jawabkan
hal tersebut kepada semua pihak yang terkait. Sedangkan beberapa cara menghadapi masalah – masalah eksternal yaitu, tidak bersikap kaku terhadap
konsumen, menciptakan kesan pertama yang bagus dan suasana yang nyaman, berkomunikasi secara personal, memberikan pelayanan yang prima dan promosi
dengan poster, brosur spanduk dan acara – acara promosi.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan pembahasan mengenai motivasi dan komunikasi pada bab III dan membandingkan dengan apa yang terjadi di lapangan, maka penulis
mempunyai beberapa kesimpulan mengenai hal tersebut.
1.
Peranan komunikasi pada PT. Shafira Laras Persada Cabang Medan secara umum berjalan dengan baik , namun belumlah sepenuhnya efektif dan
maksimal, karena masih banyak terdapat kelemahan-kelemahan di dalamnya, sehingga efektivitas kerja staf dan pegawai pada PT. Shafira
Laras Persada Cabang Medan juga belum tercapai secara efektif
. 2.
Sitem komunikasi yang telah berjalan di PT. Shafira Laras Persada Cabang Medan walaupun berjalan cukup baik juga masih terdapat
kelemahan. Adapun kelemahan terjadi antara pimpinan dan karyawan adalah pimpinan beranggapan bahwa apapun yang dikomunikasikan
kepada karyawannya pasti akan dimengerti dan cocok, hal inilah yang membuat komunikasi yang kurang baik dan kesalapahaman antara
pimpinan perusahaan dan para karyawan dalam hal menafsirkan intruksi yang diberikan pimpinan. Hal ini juga menyebabkan perbedaan pendapat
antara karyawan dalam melaksanakan tugas atau perintah tersebut dari pimpinan. Perbedaan dalam menafsirkan pesan ini muncul karena adanyan
perbedaan latar belakang, seperti : perbedaan usia, pendidikan, jenis
Universitas Sumatera Utara