IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lan

PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six-Month Period Ended June 30, 2012 and Year Ended December 31, 2011 With Comparative Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2011 Unaudited and Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless Otherwise Stated 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

e. Penyisihan Kerugian

Penurunan Nilai Piutang e. Allowance for Impairment Losses on Receivables Sebelum tanggal 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai piutang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masing-masing piutang pada akhir periode. Prior to January 1, 2010, allowance for impairment losses on receivables is provided based on a review of the collectibility of the individual outstanding amounts at the end of the period. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Grup melakukan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sesuai dengan PSAK No. 55 Revisi 2006. Effective January 1, 2010, the Group provides allowance for impairment losses on receivables in accordance with PSAK No. 55 Revised 2006. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 55 Revisi 2011 untuk kerugian penurunan nilai piutang. Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 55 Revised 2011 for impairment losses on receivables.

f. Persediaan

f. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto. Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang, kecuali untuk barang jadi menggunakan metode masuk pertama keluar pertama dan untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus. Biaya perolehan persediaan yang terdiri dari semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang terjadi pada saat membawa persediaan ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Penyisihan untuk persediaan usang danatau penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto. Cost of inventories is determined using weighted average method, except for finished goods which is using the first-in first-out method and excise duty ribbon inventory for which cost is determined by specific identification method. Cost of inventories comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Allowance for inventory obsolescence andor decline in the value of inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value. Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. g. Beban Dibayar Dimuka g. Prepaid Expenses Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaatnya. Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited. PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six-Month Period Ended June 30, 2012 and Year Ended December 31, 2011 With Comparative Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2011 Unaudited and Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless Otherwise Stated 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi h. Transactions with Related Parties Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 Revisi 2010, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 7 Revised 2010, “Related Party Disclosures”. PSAK No. 7 Revised 2010 requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements, and also applies to individual financial statements. The adoption of the said revised PSAK did not have a significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: i. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak 1 mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; 2 memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau 3 memiliki pengendalian bersama atas Grup; ii. suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup; iii. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer; iv. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk; v. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir i atau iv; vi. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir iv atau v; atau vii. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. A party is considered to be related to the Group if: i. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party 1 controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; 2 has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, 3 has joint control over the Group; ii. the party is an associate of the Group; iii. the party has a joint venture in which the Group is a venturer; iv. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent; v. the party is a close member of the family of any individual referred to in i or iv; vi. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in iv or v; or, vii. the party has a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group. Transaksi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi. The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereas such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six-Month Period Ended June 30, 2012 and Year Ended December 31, 2011 With Comparative Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2011 Unaudited and Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless Otherwise Stated 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

i. Sewa

i. Leases

Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2011, “Sewa,” penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK No. 30 Revisi 2011 ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Based on PSAK No. 30 Revised 2011, “Leases”, the determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under PSAK No. 30 Revised 2011, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as financial leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases. Grup sebagai lessee i. Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2011, dalam sewa pembiayaan, Grup sebagai lessee mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The Group as lessee i. Based on PSAK No. 30 Revised 2011, under a finance lease, the Group, as lessee, recognizes assets and liabilities in the consolidated statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased fixed asset or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payment is separated between finance charge and the portion of principal payment. The finance charge is allocated to each period during the lease term, so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the consolidated statements of comprehensive income. ii. Aset sewaan disajikan sebagai bagian “Aset Tetap” disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. iii. Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus straight-line method selama masa sewa. ii. Capitalized leased asset presented as a part of the “Fixed Assets” account is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. iii. Under an operating lease, the Group recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term. PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six-Month Period Ended June 30, 2012 and Year Ended December 31, 2011 With Comparative Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2011 Unaudited and Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless Otherwise Stated 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

j. Aset Tetap

j. Fixed Assets

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2011, “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini mengatur akuntansi tanah dan mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. Penerapan SAK revisi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective on January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 16 Revised 2011, “Fixed Assets”. The revised PSAK No. 16 prescribes accounting for land and therefore, revoked PSAK No. 47, “Accounting the Land”. The adoption of the revised SAK has no impact on the consolidated financial statements. Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbaharuidiperpanjang pada saat jatuh tempo. Land are stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is highly probable the titles of land rights can be renewedextended upon expiration. Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan “HGB” yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup. Effective on January 1, 2012, the Group adopted ISAK No. 25, “Land Rights”. ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Building Usage Rights “HGB” incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under “Fixed Assets” account and not amortized. The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life. The adoption of the revised PSAK has no impact on the Group’s consolidated financial statements. Grup memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetap. The Group chooses the cost model as a measurement of its fixed assets accounting policy. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat “carrying amount” aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif keuangan konsolidasian pada saat terjadinya. Fixed assets, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statements of comprehensive income as incurred. PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six-Month Period Ended June 30, 2012 and Year Ended December 31, 2011 With Comparative Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2011 Unaudited and Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless Otherwise Stated 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

j. Aset Tetap lanjutan

j. Fixed Assets continued

Penyusutan dihitung dengan menggunakan estimasi masa manfaat atas aset adalah sebagai berikut: Depreciation is computed using the estimated useful lives of the assets, as follows: Bangunan 20 tahunyears Building Mesin 4 - 8 tahunyears Machinery Peralatan kantor 4 - 8 tahunyears Office equipment Kendaraan 4 - 8 tahunyears Vehicles Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Depreciation of buldings in computed using straight-line method. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup melakukan perubahan metode penyusutan aset tetap kecuali bangunan dari semula metode saldo menurun menjadi metode garis lurus straight-line method untuk lebih mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut. Effective January 1, 2011, the Group changed its depreciation method of fixed assets except building from diminishing balance method to straight-line method to reflect the pattern in which the asset’s future economic benefits are expected to be consumed by the entity. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari ‘’Aset Tetap’’ dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Construction in progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed asset accounts when the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset is included in the consolidated statements of comprehensive income in the period the asset is derecognized. Pada setiap akhir periode buku, manajemen mereviu nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap. The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed at each financial period end. k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan k. Impairment of Non-Financial Assets Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 Revisi 2009, “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 48 Revisi 2009 menggantikan PSAK No. 48 Revisi 1998, Penurunan Nilai Aktiva. Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 48 Revised 2009, “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011. PSAK No. 48 Revised 2009 superseded PSAK No. 48 Revised 1998, “Impairment of Assets”. PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six-Month Period Ended June 30, 2012 and Year Ended December 31, 2011 With Comparative Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2011 Unaudited and Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless Otherwise Stated 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

k. Penurunan Nilai

Aset Non-Keuangan lanjutan k. Impairment of Non-Financial Assets continued PSAK No. 48 Revisi 2009 menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK No. 48 Revisi 2009 mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK No. 48 Revisi 2009 juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. PSAK No. 48 Revised 2009 prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and PSAK No. 48 Revised 2009 requires the entity to recognize an impairment loss. PSAK No. 48 Revised 2009 also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset seperti aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. The Group assesses at each annual reporting period-end whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

l. Imbalan Kerja

l. Employee Benefits

Grup mengakui liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mengharuskan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang- undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. The Group recognizes employee benefits liability in accordance with PSAK No. 24 Revised 2010, “Employee Benefits”. This statement requires the Company to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits. PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six-Month Period Ended June 30, 2012 and Year Ended December 31, 2011 With Comparative Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2011 Unaudited and Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless Otherwise Stated 21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

l. Imbalan Kerja lanjutan

l. Employee Benefits continued

Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungankerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungankerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Grup tidak memilih metode ini dalam pengakuan keuntungankerugian aktuaria, karenanya PSAK revisi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. Effective on January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 24 Revised 2010, “Employee Benefits”. The revised SAK permit an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains or losses, which among others is immediate recognition of actuarial gains and losses in the period in which they occur recognized in other comprehensive income. The Group decided not to apply this method in recognizing the actuarial gains or losses and therefore there is no significant impact on the Group’s consolidated financial statements. Berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2010, perhitungan estimasi liabilitas atas imbalan kerja berdasarkan UU Ketenagakerjaan No.132003 tanggal 25 Maret 2003, ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria projected-unit-credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan. Under PSAK No. 24 Revised 2010, the calculation of estimated liability for employees benefits based on Labor Law No.132003 dated March 25, 2003 is determined using the projected-unit-credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting periodyear exceed 10 of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight- line basis over the expected average remaining service years of the employees. Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using the straight-line method over the period until the benefits concerned become vested. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi. Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs. Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: A curtailment occurs when an entity either: i. Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau i. Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah. ii. Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits. PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six-Month Period Ended June 30, 2012 and Year Ended December 31, 2011 With Comparative Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2011 Unaudited and Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless Otherwise Stated 22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Revenue and Expense Recognition Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 23 Revisi 2010, “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 23 Revised 2010, “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact of these amended accounting standards on the consolidated financial statements. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima. Penjualan neto termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan, diskon, rabat, dan tidak termasuk pajak pertambahan nilai PPN. Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration receive. Net sales include excise taxes attributable on cigarettes being sold and are net of returns, discounts, rebates and exclude value added taxes. Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman barang jadi diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Revenue from sales arising from physical delivery of finished goods is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual. Expenses are recognized as incurred on an accrual basis.

n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

n. Transactions and Balances Denominated in Foreign Currency

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10 Revisi 2010, “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan konsolidasian entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Masing-masing Entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Effective on January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 10 Revised 2010, “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, which describes how to include foreign currency transaction and foreign operations in the consolidated financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. Each entity considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011 Tidak Diaudit dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six-Month Period Ended June 30, 2012 and Year Ended December 31, 2011 With Comparative Figures for the Six-Month Period Ended June 30, 2011 Unaudited and Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless Otherwise Stated 23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN

AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing lanjutan n. Transactions and Balances Denominated in Foreign Currency continued Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Transactions involving foreign currencies are recorded in the functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the prevailing exchange rates at such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations. Kurs tengah Bank Indonesia adalah sebagai berikut: The middle rates of exchanges of Bank Indonesia are as follows: 30 Juni 2012 31 Des. 2011 31 Des. 2010 31 Des. 2009 June 30, 2012 Dec. 31, 2011 Dec. 31, 2010 Dec. 31, 2009 1 Dolar Amerika Serikat 9.480 9.068 8.991 9.400 United States Dollar 1 1 Euro Eropa 11.801 11.739 11.956 13.510 European Euro 1 1 Poundsterling Inggris 14.732 13.969 13.894 15.114 Great Britain Poundsterling 1 o. Pajak Penghasilan o. Income Tax Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 46 Revisi 2010, yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan penyelesaian jumlah tercatat aset liabilitas masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. SAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangankelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bungadenda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penerapan awal SAK revisi ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 46 Revised 2010, which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery settlement of the carrying amount of assets liabilities that are recognized in the consolidated statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements. The revised SAK also prescribes an entity to present the underpaymentoverpayment of income tax including its interestpenalty, if any, as part of “Tax Expense - Current” in the consolidated statement of comprehensive income. The initial adoption of the revised SAK did not give any impact to the Group’s consolidated financial statements. Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terhutang saat ini dan pajak tangguhan. Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deffered tax.