BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 11
Tabel.2.2. Persentase Luas Kecamatan Terhadap Wilayah Kabupaten Sanggau
No. Kecamatan
Ibukota Luas
Km2 Persentase terhadap
luas Kabupaten 1.
Toba Teraju
1.127 8,77
2. M e l i a u
Meliau 1.495,70
11,63
3. Kapuas
Sanggau 1.382,00
10,75
4. M u k o k
Kedukul 501,00
3,90
5. Jangkang
Balai Sebut 1.589,20
12,36
6. B o n t i
Bonti 1.121,80
8,72
7. Parindu
Pusat Damai 593,90
4,62
8. Tayan Hilir
Kawat 1.050,50
8,17
9. B a l a i
Batang Tarang 395,60
3,08
10. Tayan Hulu
Sosok 719,20
5,59
11. Kembayan
Tanjung Merpati 610,80
4,75
12. Beduwai
Bereng Berkawat 435,00
3,38
13. N o y a n
Noyan 487,90
3,79
14. Sekayam
Balai Karangan 841,01
6,54
15. Entikong
Entikong 506,89
3,94
Kabupaten Sanggau 12 857,70
100
Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka 2009
Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan berawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai, di antaranya: Sungai, Kapuas, Sungai
Sekayam, Sungai Mengkiang, Sungai Kambing, dan Sungai Tayan. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Kal-Bar yang mengalir dari Kabupaten Kapuas Hulu melalui
Kabupaten Sintang, Kab. Sanggau, dan bermuara di Kabupaten Pontianak. Sedangkan sungai-sungai kecil lainnya merupakan cabang dari Sungai Kapuas yang berhubungan satu
dengan yang lainnya. Menurut jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Sanggau, sebagian besar adalah jenis
tanah padsolik merah kuning batuan dan padat yang hampir merata di seluruh kecamatan, dengan luas mencapai sekitar 576.910 hektar 44,80. Sedangkan latosol merupakan jenis
tanah dengan luas terkecil yang terdapat di Kabupaten Sanggau, yaitu 19.375 Hektar 1,06 yang hanya terdapat di Kec. Toba dan Meliau. Formasi Geologi yang terdapat di daerah
Kabupaten Sanggau, antara lain Formasi Kwartir, Kapur, Trias, Plistosen, Intruksif dan
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 12
Plutonik Basa Menengah, Intruksif Plutonik Asam, Sekis Hablur, Intruksif dan Plutonik Basa, Lapisan Batu, dan Permo Karbon. Pada umumnya lapisan Plistosen hampir terdapat di
seluruh kecamatan, kecuali di Kec. Toba dan Beduwai. Lapisan tanah Efusif Basa hanya terdapat pada Kec.Tayan Hulu.
Dalam Rencana Tata Ruang dilakukan upaya pemanfaatan ruang Kabupaten Sanggau yang aman, nyaman dan produktif dengan memperhatikan keterpaduan pemanfaatan Sumber
Daya Alam dan Sumber Daya Buatan melalui pengembangan industri, perdagangan dan jasa berskala regional, sektor pariwisata serta pengembangan kawasan perbatasan yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam rencana pengembangan struktur ruang di Kabupaten Sanggau dilakukan penataan dan pengembangan
jaringan transportasi dan infrastruktur sebagai pendukung pengembangan sektor unggulan utama kabupaten, yaitu sektor perkebunan, sektor pertambangan, sektor industri, serta sektor
perdagangan dan jasa skala regional. Pengembangan ini sekaligus berfungsi sebagai pendukung fungsional kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang memiliki hubungan fungsional dan mendukung kawasan perbatasan negara sebagai beranda depan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berkenaan dengan rencana pola ruang, perlu dilakukan evaluasi terhadap peruntukan
ruang dalam wilayah Kabupaten Sanggau yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya. Hal ini penting mengingat di Kabupaten Sanggau masih
terdapat kawasan yang harus ditata kembali, terutama keberadaan hutan. Pengembangan kawasan budidaya sebagaimana yang dimaksud terdiri atas Kawasan
peruntukan hutan produksi; Kawasan peruntukan hutan rakyat; Kawasan peruntukan pertanian; Kawasan peruntukan perikanan; Kawasan peruntukan pertambangan; Kawasan
peruntukan industri; Kawasan peruntukan permukiman; Kawasan peruntukan pariwisata; dan Kawasan peruntukan pertahanan keamanan.
Berikut penjelasan lokasi dan luas Kawasan Peruntukan Hutan Produksi di Kabupaten Sanggau pada tahun 2009, berdasar pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sanggau.
Tabel.2.3. Lokasi dan Luas Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Kabupaten SanggauTahun 2009..