Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Dermatitis Kontak Bahan-bahan yang Sering Dijumpai di dalam Industri Salon

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Dermatitis Kontak

1. Jenis pekerjaan Contohnya adalah pekerja salon dengan jenis pekerjaan mencuci dan melakukan perawatan rambut cenderung mengalami DKI, DKA, maupun kombinasi keduanya. Pekerja salon dengan jenis pekerjaan menggunting rambut dan menata rambut cenderung mengalami DKA. 2. Riwayat atopi Orang yang memiliki riwayat atopi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami dermatitis kontak akibat kerja di bidang pekerjaan yang sering terpapar dengan iritan. 3. Lama paparan dengan air lama bekerja 11 Pekerjaan basah diartikan sebagai keadaan kerja yang mana kulit individu mengalami paparan terhadap cairan selama 2 jamhari, atau sangat sering mencuci tangan mereka. 4. Sarung tangan 11 Sarung tangan lateks yang terbuat dari karet merupakan saah satu risiko untuk terjadinya dermatitis kontak. Sarung tangan sintetik yang tidak mengandung lateks meliputi yang terbuat dari vinyl, nitril, neoprene atau polyurethane. 11 Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Diagnosis Dermatitis Kontak A. Anamnesis Penyakit

Diagnosis dermatitis kontak dapat ditegakkan melalui anamnesis, seperti riwayat penyakit, riwayat keluarga, observasi klinis dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan uji tempel. Perlu ditanyakan riwayat awitan dermatitis kontak, lokasi awalnya, dan perkembangannya. Informasi penting juga mencakup nama dan alamat pekerja. Pasien harus menyatakan bidang pekerjaannya, menjelaskan tugas-tugas yang dilakukan, dan alat pelindung yang digunakan. Ditanyakan secara spesifik tentang hobi, kebiasaan pribadi, riwayat penyakit kulit yang lampau, penggunaan kosmetik di luar tempat kerja, pelembab protektif, dan obat-obat topikal. Pengumpulan data dapat dibantu dengan anamnesis. Anamnesis tersebut mencakup keterangan mengenai dermatitis: “Dermatitis merupakan suatu kelainan kulit yang bersifat gatal menunjukkan gambaran kemerahan, kekeringan, dan kemungkinan vesikel dan eksudasi. Dermatitis muncul pada daerah yang sama untuk beberapa waktu.” Adanya riwayat dermatitis tangan yang dilaporkan sendiri oleh pekerja salon ditentukan dengan jawaban setuju terhadap pertanyaan “Apakah anda pernah mengalami dermatitis tangan?”. Dermatitis atopik ditentukan dengan jawaban setuju terhadap pertanyaan “Apakah dokter anda pernah mengatakan bahwa anda menderita dermatitis atopik?”. Terdapatnya dermatitis kontak nikel ditentukan dengan jawaban setuju terhadap pertanyaan “Pernahkah anda mengalami dermatitis di bawah kait tali jam 16 Universitas Sumatera Utara tangan, di bawah kancing celana jins atau dari pemakaian anting?” disertai dengan reaksi uji tempel yang positif terhadap nikel sulfat. Untuk memastikan bahwa suatu dermatitis kontak terjadi akibat kerja, Mathias mengusulkan 7 kriteria objektif yang membentuk kerangka kerja untuk identifikasi dermatitis kontak akibat kerja secara tepat. Jika 4 dari antara kriteria berikut ini, maka klinisi dapat menyimpulkan bahwa dermatitis tersebut kemungkinan berasal dari pekerjaan. Yaitu : 18-20 1. Gambaran klinis sesuai dengan dermatitis kontak. 2. Adanya paparan terhadap iritan atau alergen kulit yang potensial di tempat kerja. 3. Distribusi secara anatomik dermatitisnya sesuai dengan bentuk paparan terhadap kulit dalam hubungan dengan tugas pekerjaannya. 4. Hubungan waktu antara paparan dan awitannya sesuai dengan dermatitis kontak. 5. Paparan non-pekerjaan telah disingkirkan sebagai penyebab yang mungkin. 6. Menghindari paparan memberikan perbaikan pada dermatitisnya. 7. Uji tempel atau uji provokasi melibatkan suatu paparan pada tempat kerja yang bersifat spesifik.

B. Gambaran Klinis

16 Gejala bervariasi berdasarkan tipe dermatitis kontak. Gejala akut dermatitis kontak, sebagai contoh, secara khas terdiri dari vesikel dengan berlapis cairan dan krusta disertai dengan gatal yang cukup mengganggu. Perubahan subakut sering mencakup eritema dan skuama, yang dapat Universitas Sumatera Utara menyebabkan likenifikasi, fisura, dan penebalan kulit seiring dengan kronisnya keadaan. Distribusi dan morfologi lesi harus dipertimbangkan, tetapi tidak ada distribusi klasik untuk tipe dermatitis tertentu. Akan tetapi pada beberapa kasus, suatu daerah inflamasi dapat berhubungan dengan regio yang terpapar dengan alergen atau iritan. 14 Tabel 2.1. Gambaran yang Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dan Alergi. 14 Gambaran 16 Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Kontak Alergi Patogenesis Individu yang terkena Awitan Tanda Gejala Konsentrasi kontaktan Pemeriksaan Efek sitotoksik langsung Siapa saja Segera Dermatitis subakut atau kronik dengan deskuamasi dan fisura Sensasi nyeri atau terbakar Tinggi Tidak ada Reaksi imun diperantarai sel T Sebagian kecil individu 12-48 jam pada individu yang sebelumnya tersensitisasi Dermatitis akut hingga subakut dengan vesikulasi Pruritus Rendah Uji tempel atau tusuk

C. Uji Tempel

Terdapat 3 jenis standar uji tempel, yaitu European standart series yang ditetapkan oleh The European environmental and Contact Dermatitis Research Group EEC-DRG yang terdiri dari 22 alergen, The North American Standart Series yang ditetapkan oleh The North American Contact Dermatitis Group yang terdiri dari 20 alergen dan yang ketiga Universitas Sumatera Utara adalah The Japanese Standart Series yang ditetapkan oleh The Japanese Society for Contact Dermatitis yang terdiri dari 25 alergen. Alergen diujikan dengan cara dibiarkan berkontak dengan kulit selama 48-72 jam dan kemudian hasilnya, yaitu berupa reaksi yang terjadi akan diamati, dibaca dan dicatat pada hari ke-2 48 jam dan hari ke-3 72 jam. 21 21 Dengan melakukan uji tempel yang benar, maka kita dapat mengetahui apakah orang yang kita uji pernah mengalami kontak dan sudah tersensitisasi dengan alergen yang diuji. Hasil uji tempel yang positif dibaca dan dinilai relevansinya dengan riwayat dermatitis kontak dan gejala klinis. 22

2.1.6 Bahan-bahan yang Sering Dijumpai di dalam Industri Salon

Pekerja salon mengalami kontak dengan berbagai jenis bahan yang bersifat iritatif maupun alergenik di dalam pekerjaan mereka. Tabel 2.2 berikut ini menunjukkan gambaran dan daftar berbagai iritan maupun alergen potensial yang memiliki aktivitas khusus. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Alergen Iritan yang Berhubungan dengan Aktivitas di Industri Salon Aktivitas 23 Produk Contoh kandungan yang berkontak Iritasi Sensitisasi Alat pelindung Mencuci rambut, perawatan rambut, penataan rambut Sampo, krim yang dibilas, kondisioner, semprot rambut, gel rambut, minyak rambut Surfaktan seperti cocamidopropyl betaine + + Sarung tangan sekali pakai lengan panjang Preservative seperti methyldibromo glutaronitrile [MDBGN], methylchloroisothiazolinone MCI methylisothiazolinone MI + + Parfum seperti cinnamal, eugenol [phenylpropene], hydroxyisohexyl 3- cyclohexene carboxaldehyde [lyral, MPCC] + + Air + Fenol + Selenium sulfide + Formaldehide + + Paraben + + Dichloromethane dalam cat rambut + Agen pewarna Pewarna oksidasi p-phenylenediamine PPD + + Sarung tangan sekali pakai p-toluylenediamine PTD, o-m- toluylendiamine O-,m-aminophenol + + p-methylaminophenol + + 2-methyl-5-hydroxyethylaminophenol + + m-phenylenediamine + 1-naphtol + Resorsin + Agen oksidasi, peluntur warna Hydrogen peroxide + Hydrochinone + + p-dihydroxybenzol + Kalium persulfat + + Natrium persulfat + + Agen pembuat pirang Ammonium persulfate + + Pengeriting Cairan pengeriting Seperti ammonium thioglycolate, glyceryl monothioglycolate GMTGGMT, cysteaminehydrochloride + + Sarung tangan sekali pakai Pelurus rambut Kratz et al. 2010 Pelurus brazilian Formaldehide danatau methylene glycol produk reversible formaldehid dalam air + + Menghindari udara; karsinogenik Sodium hydroxide Iritan Potassium hydroxide Iritan Sarung tangan nitril sekali pakai Lithium hydroxide Iritan Pembersih Agen pembersih, agen disinfeksi Seperti formaldehide, glutaral, parfum, surfaktan, preservative + + Sarung tangan yang dapat dipakai kembali Konak dengan alat kerja Seperti gunting Nikel + Benda-benda bebas nikel Perlindungan kulit Sarung tangan pelindung Latex, mercaptobenzothiazoles, thiurames, dithiocarbamates, phthalates, formaldehyde + Sarung tangan tanpa latex, phthalates dan sarung tangan bebas akselerator Agen pelindung kulit Preservative, bahan dasar losion, parfum + + Produk hipoalergenik tanpa warna, pewangi dan preservative Memotong rambut Fuebl 2011 Rambut + + Pelindung lengan, sepatu tertutup Dikutip dari kepustakaan no.23 Tabel 2.2 di atas menunjukkan berbagai bahan yang dapat menyebabkan iritasi maupun sensitisasi yang terkandung di dalam berbagai produk-produk perawatan yang sering dijumpai di salon-salon. Diantaranya adalah bahan-bahan Universitas Sumatera Utara yang terdapat di dalam produk pencuci rambut, perawatan rambut, penata rambut, pewarna rambut, pengeriting rambut, pelurus rambut, bahan-bahan yang digunakan untuk membersihkan atau desinfektan dalam suatu produk, alat yang sering berkontak dengan pekerja salon, dan pelindung kulit saat bekerja di salon. 23

2.1.7 Pengobatan